SDG 2: Tanpa Kelaparan
Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS SO) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bintek) bagi Petugas Operasi Bendung (POB) pada Rabu, 27 Agustus 2025. Kegiatan ini diikuti oleh enam puluh orang POB di wilayah Sungai Serayu Opak serta kepala Unit Pengelola Irigasi (UPI). Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan, Rr. Vicky Ariyanti, ST., M.Sc., Ph.D., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran POB dalam pengelolaan jaringan irigasi.
Sebagai narasumber, Dr. Murtiningrum, dosen Fakultas Teknologi Pertanian UGM, menyampaikan materi terkait tugas POB, pengisian blangko operasi dan pemeliharaan (OP), serta manual OP bendung. Uraian tugas POB meliputi operasi pintu pengambilan, pintu pembilas, kantong lumpur, dan pemeliharaan bagian-bagian bendung. Sementara itu, pengisian blangko OP difokuskan pada blangko 01-P untuk identifikasi kondisi infrastruktur dan blangko 08-O untuk pencatatan debit sungai. Acara tersebut mendukung pencapaian SDG ke-2 tanpa kelaparan dan ke-13 penanganan perubahan iklim.
Selain itu, peserta juga mendapatkan penjelasan mengenai poin-poin penting dalam manual OP bendung yang menjadi acuan kerja POB dan petugas lain terkait. Metode pelaksanaan bintek dilakukan secara kombinasi melalui paparan, diskusi, dan praktik langsung, sehingga diharapkan mampu meningkatkan pemahaman sekaligus keterampilan peserta dalam menjalankan tugasnya di lapangan.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Sosialisasi Keamanan Pangan Segar 2025 pada Rabu (20/8/2025) di Sekretariat Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Rejeki, Selang, Bendungan, Karangmojo, Gunungkidul. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dariFakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Gadjah Mada (UGM), yaitu Dr. Arima Diah Setiowati, S.T.P., M.Sc.; Dr.nat.techn. Aulia Ardhi, S.T.P., M.Sc.; dan Dr. Manikharda, S.T.P., M.Agr.
Sosialisasi ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada masyarakat, khususnya pelaku usaha pangan segar, mengenai pentingnya keamanan pangan dalam mendukung kesehatan dan kualitas hidup. Dr. Arima Diah Setiowati, S.T.P., M.Sc., menyampaikan materi mengenai kondisi keamanan pangan segar di Indonesia saat ini, termasuk berbagai tantangan yang masih dihadapi dalam rantai distribusi pangan. Sementara itu, Dr.nat.techn. Aulia Ardhi, S.T.P., M.Sc., menjelaskan sumber dan ancaman bahaya cemaran yang dapat timbul pada pangan segar, baik yang berasal dari faktor biologis, kimia, maupun fisik. Kemudian, Dr. Manikharda, S.T.P., M.Agr., membahas praktik pemilihan, penyimpanan, dan pengolahan pangan segar yang baik agar pangan tetap aman dan bergizi hingga dikonsumsi.
Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat maupun pelaku usaha pangan segar terhadap kebijakan, regulasi, dan kaidah-kaidah keamanan pangan. Selain itu, sosialisasi ini juga dimaksudkan untuk memperkuat pemahaman akan pentingnya budaya keamanan pangan di setiap rantai pangan, mulai dari tahap produksi, distribusi, hingga konsumsi. Dengan peningkatan literasi dan kesadaran keamanan pangan ini, diharapkan indeks keamanan pangan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dapat meningkat secara signifikan.
Keterlibatan dosen FTP UGM dalam kegiatan ini menjadi wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung program pemerintah daerah di sektor pertanian dan ketahanan pangan. Melalui sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, kegiatan ini berperan penting dalam memastikan ketersediaan pangan yang aman, sehat, dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Lebih jauh, Sosialisasi Keamanan Pangan Segar 2025 turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Program ini sejalan dengan SDG 2 Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) melalui upaya menjamin akses masyarakat terhadap pangan segar yang aman dan bergizi. Kegiatan ini juga mendukung SDG 3 Good Health and Well-being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dengan menurunkan risiko kesehatan akibat konsumsi pangan tercemar, serta SDG 4 Quality Education (Pendidikan Berkualitas) melalui pemberian edukasi dan literasi pangan yang aplikatif. Dengan demikian, kegiatan ini memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal maupun global.
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) berperan aktif dalam mendukung peningkatan keamanan pangan melalui kegiatan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan bagi Pelaku Usaha Pangan Industri Rumah Tangga di Kota Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (DINKES) Kota Yogyakarta. Kegiatan berlangsung pada Kamis, 21 Agustus 2025 di Hotel New Saphir Yogyakarta dan diikuti oleh para pelaku usaha pangan skala rumah tangga sebagai peserta utama.
Pada kesempatan tersebut, Fakultas Teknologi Pertanian UGM menghadirkan Dr. Ir. Lucia Dhiantika Witasari, S.T.P., M.Sc., yang memberikan materi mengenai Penggunaan Bahan Tambahan Pangan dan Simulasinya. Materi ini bertujuan membekali para pelaku usaha dengan pengetahuan yang tepat terkait pemanfaatan bahan tambahan pangan sesuai dengan standar keamanan dan kesehatan. Melalui penyampaian yang komprehensif, peserta didorong untuk lebih memahami regulasi, batas aman penggunaan bahan tambahan pangan, serta teknik penerapannya dalam proses produksi skala rumah tangga.
Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha pangan rumahan dalam mengelola produk mereka agar aman, sehat, dan sesuai standar. Selain itu, peserta juga berkesempatan memperoleh wawasan praktis melalui simulasi yang memperkuat pemahaman materi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk pangan lokal sekaligus memberi jaminan keamanan bagi konsumen.
Pelaksanaan bimbingan teknis ini tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga mendorong kesadaran pentingnya tanggung jawab produsen terhadap kesehatan masyarakat. Dengan keterlibatan akademisi dari FTP UGM, kegiatan ini memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam mendukung pengembangan usaha kecil menengah di bidang pangan.
Lebih lanjut, kegiatan ini juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Bimbingan teknis mendukung SDG 2 (Zero Hunger) melalui peningkatan ketersediaan pangan aman dan bergizi bagi masyarakat, serta SDG 3 (Good Health and Well-being) dengan memastikan produk pangan yang dihasilkan pelaku usaha rumah tangga aman untuk dikonsumsi dan mendukung kesehatan masyarakat. Dengan demikian, program ini menjadi salah satu langkah nyata dalam memperkuat keamanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Yogyakarta.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Sosialisasi Keamanan Pangan Segar 2025 pada Selasa (19/8/2025) di Dusun Mirisewu, Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo. Kegiatan ini menghadirkan dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai narasumber, yaitu Dr. Manikharda, S.T.P., M.Agr.; Stugestus Kurniawan Jati, S.T.P., M.Sc.; dan Putrika Citta Pramesi, S.T.P., M.Sc.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, para narasumber memberikan pemaparan yang berfokus pada peningkatan pemahaman masyarakat mengenai keamanan pangan segar. Dr. Manikharda, S.T.P., M.Agr., membahas kondisi keamanan pangan segar di Indonesia saat ini, termasuk berbagai tantangan yang dihadapi dalam menjaga mutu pangan dari hulu ke hilir. Stugestus Kurniawan Jati, S.T.P., M.Sc., menjelaskan mengenai sumber dan ancaman bahaya cemaran yang dapat terjadi pada pangan segar dan bagaimana hal tersebut memengaruhi kesehatan masyarakat. Sementara itu, Putrika Citta Pramesi, S.T.P., M.Sc., menyampaikan materi tentang praktik pemilihan, penyimpanan, dan pengolahan pangan segar yang baik sebagai langkah pencegahan sederhana namun efektif yang dapat dilakukan oleh masyarakat maupun pelaku usaha pangan.
Tujuan utama penyelenggaraan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan pelaku usaha pangan segar mengenai kebijakan, regulasi, serta kaidah-kaidah keamanan pangan yang berlaku. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran akan pentingnya budaya keamanan pangan di setiap rantai pangan, mulai dari proses produksi hingga konsumsi. Melalui peningkatan kapasitas dan literasi masyarakat terhadap keamanan pangan, kegiatan ini juga menargetkan peningkatan indeks keamanan pangan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta secara berkelanjutan.
Partisipasi aktif FTP UGM dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung program pemerintah, khususnya di bidang pangan dan kesehatan masyarakat. Dengan menghadirkan dosen yang memiliki keahlian di bidang teknologi pangan, kegiatan ini tidak hanya memberikan pemahaman konseptual tetapi juga wawasan praktis yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat di tingkat lokal. Hal ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan sistem pangan yang lebih aman, sehat, dan berdaya saing.
Lebih jauh, Sosialisasi Keamanan Pangan Segar 2025 turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Kegiatan ini sejalan dengan SDG 2 Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) melalui upaya menjaga ketersediaan pangan segar yang aman dan bergizi, serta SDG 3 Good Health and Well-being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dengan menurunkan risiko kesehatan akibat pangan yang tercemar. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDG 4 Quality Education (Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan akses edukasi dan literasi pangan yang aplikatif kepada masyarakat. Dengan demikian, kegiatan ini memberikan manfaat yang tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga mendukung agenda pembangunan global