SDG 2: Tanpa Kelaparan
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelenggarakan kegiatan Pionir Agrophoria 2025 pada Rabu–Kamis, 6–7 Agustus 2025, di lingkungan FTP UGM. Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini diikuti oleh seluruh mahasiswa baru angkatan 2025/2026 sebagai sarana pengenalan kehidupan perkuliahan, organisasi, dan lingkungan kampus di FTP UGM.
Pionir Agrophoria merupakan program orientasi mahasiswa baru yang dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai FTP UGM serta kegiatan akademik maupun non-akademik yang dapat diikuti di dalamnya. Identitas kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk logo yang mengandung visi dan misi untuk mencapai tujuan bersama, yaitu membentuk mahasiswa FTP UGM yang inovatif, bermanfaat, optimis, dan berwawasan luas khususnya di bidang teknologi pertanian. Logo tersebut diharapkan dapat menjadi simbol semangat sekaligus pengingat akan cita-cita dan harapan yang diusung oleh para mahasiswa baru.
Pada tahun ini, Pionir Agrophoria 2025 mengangkat tema “Exploring Synergy in Agrotechnology to Harvest Innovation and Sustainability” yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam bidang agroteknologi. Tema tersebut mencerminkan semangat sinergi sebagai langkah strategis untuk mendorong lahirnya inovasi sekaligus mewujudkan masa depan pertanian yang berkelanjutan. Dengan mengusung semangat kebersamaan, kegiatan ini mengajak mahasiswa baru untuk berkontribusi dalam menanam benih perubahan positif bagi pertanian Indonesia.
Upacara pembukaan Pionir Agrophoria 2025 berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme. Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., menyambut para mahasiswa baru yang secara resmi menjadi bagian dari keluarga besar FTP UGM. Pada tahun ajaran 2025/2026, FTP UGM menerima 112 mahasiswa baru Program Studi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, 97 mahasiswa baru Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, serta 105 mahasiswa baru Program Studi Teknologi Industri Pertanian. Simbolisasi pembukaan kegiatan dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., bersama Koordinator Gugus Pionir Agrophoria 2025, Dr. Ansita Gupitakingkin Pradipt, dan Koordinator Umum Pionir Agrophoria 2025, Adimas Dwi Prabowo.
Selama dua hari pelaksanaan, mahasiswa baru mengikuti rangkaian agenda yang telah dirancang secara menyeluruh untuk memberikan wawasan sekaligus membangun kebersamaan. Kegiatan tersebut meliputi Pengenalan Perangkat Penunjang Kegiatan FTP, Pengenalan Departemen, Career Exploration: Future Me, Pengenalan Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD), Tour de Faculty Jelajah FTP, Development Class: Banyak Jalan Menuju Roma, Sesi Fasilitator: Accuracy Adventure, Talkshow: Prestasi Mahasiswa, Talkshow: Inovasi Explore Agrotechnovation, Mind Map: Edyssey of Me, serta Awarding pemilihan Gajah Mada Muda (GAMADA) terbaik. Rangkaian acara kemudian ditutup dengan closing ceremony yang menjadi momen perayaan kebersamaan mahasiswa baru sebagai ksatria pangan FTP UGM.
Pionir Agrophoria 2025 tidak hanya menjadi sarana pengenalan kampus, tetapi juga mencerminkan komitmen Universitas Gadjah Mada dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Kegiatan ini berkontribusi pada SDG 2 (Tanpa Kelaparan) melalui penguatan pemahaman mahasiswa baru terhadap peran penting bidang pertanian dalam ketahanan pangan, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan menghadirkan proses pengenalan akademik yang inklusif dan mendidik, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui motivasi untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sumber daya manusia unggul, SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) lewat penekanan pada inovasi agroteknologi, serta SDG 10 (Berkurangnya Kesenjangan) melalui kegiatan kolektif yang merangkul seluruh mahasiswa baru dari berbagai latar belakang untuk bersama-sama berkembang di lingkungan FTP UGM.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) di Temanggal RT 4 RW 2, Wijimulyo, Nanggulan, Kulon Progo, pada Selasa, 5 Agustus 2025. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri, S.T.P., M.Sc., yang membawakan materi bertema “Pentingnya Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.”
Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat setempat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka mengenai penyusunan menu sehari-hari yang sesuai dengan prinsip B2SA. Dalam pemaparannya, Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri, S.T.P., M.Sc. menjelaskan pentingnya pemanfaatan bahan pangan lokal sebagai langkah strategis untuk mendukung ketahanan pangan rumah tangga. Diversifikasi pangan diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada satu jenis bahan pokok serta memperluas variasi asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Sosialisasi B2SA ini juga memberikan panduan praktis kepada peserta mengenai cara menyusun menu harian yang memanfaatkan potensi hasil pertanian setempat. Melalui pengolahan bahan pangan lokal yang tepat, masyarakat tidak hanya memperoleh manfaat gizi yang optimal, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan perekonomian daerah melalui pemberdayaan petani lokal. Dengan demikian, konsep B2SA bukan hanya menyentuh aspek kesehatan, tetapi juga mendorong keberlanjutan ekosistem pangan di tingkat desa.
Kegiatan ini selaras dengan komitmen mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs), khususnya SDG 1 No Poverty (Tanpa Kemiskinan) dengan mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat, SDG 2 Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) melalui ketersediaan dan keterjangkauan pangan, SDG 3 Good Health and Well-being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dengan peningkatan gizi seimbang, SDG 4 Quality Education (Pendidikan Berkualitas) melalui penyebaran pengetahuan gizi kepada masyarakat, serta SDG 8 Decent Work and Economic Growth (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui dukungan terhadap rantai nilai pangan lokal.
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Gadjah Mada (UGM) berkontribusi dalam Sosialisasi Keamanan Pangan Segar 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DPKP DIY). Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (5/8/2025) ini bertempat di Balai RW 17 Kemetiran Kidul, Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta, dengan menghadirkan tiga dosen FTP UGM sebagai narasumber, yaitu Dr. Lulum Leliana, S.T.P., Stugestus Kurniawan Jati, S.T.P., M.Sc., dan Putrika Citta Pramesi, S.T.P., M.Sc. Sosialisasi ini diikuti oleh masyarakat dan pelaku usaha pangan segar di wilayah setempat sebagai upaya peningkatan pengetahuan terkait keamanan pangan.
Materi sosialisasi yang disampaikan dosen FTP UGM mencakup tiga aspek penting. Pertama, paparan mengenai kondisi keamanan pangan segar di Indonesia saat ini yang memberikan gambaran umum mengenai capaian, tantangan, dan langkah yang masih perlu diperkuat. Kedua, penjelasan tentang sumber serta ancaman bahaya cemaran pada pangan segar yang dapat memengaruhi kualitas dan keamanan produk pangan. Ketiga, pembahasan mengenai praktik pemilihan, penyimpanan, dan pengolahan pangan segar yang baik, sehingga masyarakat maupun pelaku usaha dapat lebih terampil dalam menjaga mutu produk yang dikonsumsi maupun dipasarkan.
Kegiatan ini memiliki tujuan yang jelas dan terarah. Melalui sosialisasi ini, masyarakat dan pelaku usaha pangan segar diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai kebijakan, regulasi, serta kaidah-kaidah keamanan pangan yang berlaku. Selain itu, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya penerapan budaya keamanan pangan di setiap rantai pangan, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi. Lebih jauh, kegiatan ini diharapkan berkontribusi dalam peningkatan indeks keamanan pangan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, sekaligus memperkuat daya saing produk pangan segar yang beredar di pasaran.
Sosialisasi Keamanan Pangan Segar 2025* ini juga sejalan dengan komitmen pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dukungan terhadap SDG 2 Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) diwujudkan melalui penyediaan pangan segar yang aman, sehat, dan layak konsumsi bagi masyarakat. Kegiatan ini juga mendukung SDG 3 Good Health and Well-being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan risiko kesehatan akibat pangan yang tercemar. Selain itu, SDG 4 Quality Education (Pendidikan Berkualitas) tercermin melalui kegiatan edukasi langsung yang memberikan pengetahuan praktis kepada masyarakat mengenai keamanan pangan. Dengan demikian, kegiatan ini bukan hanya memperkuat aspek teknis dalam pengelolaan pangan segar, tetapi juga memperkokoh peran FTP UGM dalam memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan di Yogyakarta.
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Gadjah Mada (UGM) turut berperan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Aspek Teknis, Bisnis, dan Kelembagaan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DPKP DIY) pada Selasa (5/8/2025). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Mawar, DPKP DIY, dengan menghadirkan Sri Markumningsih, S.T.P., M.Sc., Ph.D., dosen FTP UGM, sebagai narasumber.
Dalam kegiatan ini, Sri Markumningsih, S.T.P., M.Sc., Ph.D. membawakan materi mengenai manajemen kelembagaan UPJA. Topik ini menekankan pentingnya tata kelola kelembagaan yang baik bagi UPJA agar dapat berfungsi optimal sebagai lembaga yang mendukung petani dalam pemanfaatan alat dan mesin pertanian. Melalui pemahaman manajemen kelembagaan, diharapkan para pengurus UPJA dan gabungan kelompok tani (gapoktan) di DIY dapat meningkatkan profesionalisme, memperkuat sistem organisasi, serta mengembangkan strategi bisnis yang lebih berkelanjutan.
Kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan mengenai manajemen UPJA kepada pengurus UPJA dan gapoktan di wilayah DIY. Dengan penguatan kapasitas tersebut, diharapkan UPJA dapat berperan lebih signifikan dalam mendukung modernisasi pertanian, meningkatkan efisiensi penggunaan alsintan, serta memperluas akses layanan bagi petani. Hal ini juga diharapkan mampu mendorong peningkatan produktivitas pertanian dan daya saing sektor pertanian di Yogyakarta.
Selain memberikan wawasan mengenai aspek kelembagaan, kegiatan Bimtek ini juga menjadi sarana strategis bagi para pelaku UPJA untuk memperluas jaringan, memperdalam pemahaman mengenai peran bisnis UPJA, serta mengoptimalkan pemanfaatan alsintan. Dengan penguatan tersebut, diharapkan UPJA tidak hanya berfungsi sebagai penyedia jasa, tetapi juga dapat berkembang menjadi lembaga yang mandiri, profesional, dan berorientasi pada kesejahteraan petani.
Kegiatan ini sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dukungan terhadap SDG 2 Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) diwujudkan melalui peningkatan kapasitas pengurus UPJA dalam mendukung produktivitas pertanian. SDG 8 Decent Work and Economic Growth (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) tercermin dari penguatan UPJA sebagai lembaga yang mampu menciptakan peluang kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian. Sementara itu, SDG 12 Responsible Consumption and Production (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) diwujudkan melalui optimalisasi pemanfaatan alsintan secara efisien dan berkelanjutan. Dengan sinergi ini, kegiatan Bimtek diharapkan dapat memperkuat kemandirian dan keberlanjutan sektor pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain itu, forum KSTI 2025 juga menjadi wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas disiplin dan lintas institusi, baik akademisi, peneliti, praktisi, maupun pembuat kebijakan. Diskusi panel yang menghadirkan pakar dari berbagai bidang memberikan perspektif komprehensif tentang arah pengembangan riset dan inovasi yang berorientasi pada kemandirian bangsa. Dengan adanya kolaborasi tersebut, diharapkan lahir kebijakan dan strategi implementasi teknologi pertanian modern yang lebih inklusif dan berkelanjutan.