• Tentang UGM
  • Simaster
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Surel
  • PPID UGM
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
  • Tentang Kami
    • Pengantar
    • Sejarah FTP UGM
    • Visi dan Misi
    • Tujuan dan Sasaran
    • Struktur Kelembagaan
      • Senat Fakultas
      • Pengelola Fakultas
      • Pengelola Departemen
      • Pengelola Program Studi
      • Pelaksana Administrasi
      • Unit Manajemen Mutu (UMM)
    • Dies Natalis
    • Tenaga Pendidik
    • Kompetensi Lulusan
    • Fasilitas
      • Perpustakaan
    • Kerjasama
    • Kontak Kami
  • Pendidikan
    • Departemen
    • Program Studi
    • Program Pascasarjana
    • Akreditasi
    • Sistem Pendidikan
    • Persyaratan Menyelesaikan Studi
    • Panduan Akademik
    • Kalender Akademik
    • Summer School NUS & FH Upper Austria
    • SUMMER COURSE
    • Program Fast Track FTP
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
  • Penelitian
    • Laboratorium
      • Inkubator
      • Uji Public Service
      • Pimpinan Laboratorium
    • Jurnal
    • Buku
    • Publikasi
  • Mahasiswa
    • Calon Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • Magang
    • Beasiswa
    • Layanan Mahasiswa
    • Pengajuan Aktivitas Mahasiswa dan SKPI
    • Yudisium dan Wisuda Program Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Pascasarjana
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • Karir
    • Survei Alumni
    • KAGAMA TP
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • SDGs
  • SDG 4: Pendidikan Berkualitas
Arsip:

SDG 4: Pendidikan Berkualitas

37 Wisudawan Pascasarjana FTP UGM Ikuti Prosesi Pelepasan Wisuda Periode I 2025/2026

Rilis BeritaSDG 4: Pendidikan Berkualitas Kamis, 23 Oktober 2025

Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan prosesi pelepasan wisudawan Program Pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2025/2026 pada Rabu, 22 Oktober 2025, bertempat di Auditorium Kamarijani–Soenjoto FTP UGM. Kegiatan berlangsung khidmat dan penuh kehangatan, dihadiri oleh pimpinan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, serta keluarga para wisudawan.

Pada periode ini, FTP UGM melepas 37 wisudawan, yang terdiri atas 16 pria dan 21 wanita, berasal dari empat program studi, yaitu Magister Ilmu dan Teknologi Pangan (16 orang), Magister Teknik Pertanian (13 orang), Magister Teknologi Industri Pertanian (2 orang), dan Doktor Ilmu Pangan (6 orang). Para wisudawan telah melalui perjalanan akademik yang panjang dan penuh dedikasi, mencerminkan semangat unggul, tangguh, dan inovatif yang menjadi ciri khas lulusan FTP UGM.

Capaian akademik membanggakan turut mewarnai prosesi pelepasan kali ini. Tri Wahyuni, S.Si., M.Sc. dari Program Magister Teknik Pertanian berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi 3,96 dengan masa studi 2 tahun 5 bulan 7 hari. Sementara itu, capaian IPK tertinggi pada jenjang doktor diraih oleh tiga lulusan dari Program Studi Doktor Ilmu Pangan, yaitu Dr. Arief Rakhman Affandi, S.T.P., M.Si., Dr. Eduard Fransisco Tethool, S.T.P., M.Sc., dan Dr. Masrukan, S.T.P., M.Sc., masing-masing dengan IPK 3,97 dan masa studi 5 tahun 11 bulan 18 hari.

Dalam prosesi tersebut, Dr. Novian Wely Asmoro, S.T.P., M.Sc., wisudawan Program Doktor Ilmu Pangan, menyampaikan pesan dan kesan mewakili para wisudawan. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan menyelesaikan studi serta menyampaikan apresiasi kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, keluarga, dan sahabat yang telah menjadi bagian dari perjalanan akademik para wisudawan. Ia juga menekankan pentingnya semangat pengabdian dan tanggung jawab sosial sebagai lulusan FTP UGM dalam menghadapi tantangan global, seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, dan transformasi industri berbasis keberlanjutan.

“Menempuh pendidikan magister dan doktor bukan semata pencapaian akademik, melainkan juga perjalanan spiritual dan kemanusiaan tentang kesabaran, integritas, dan komitmen. Kini kita memikul tanggung jawab baru untuk mengamalkan ilmu dan riset kita bagi kemaslahatan masyarakat dan kemajuan bangsa,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh wisudawan untuk terus meneladani nilai-nilai yang diusung oleh UGM: Merakyat, Mandiri, dan Berkelanjutan. “Ilmu yang kita miliki harus memberi manfaat bagi rakyat, membangun kemandirian bangsa, dan menjaga keberlanjutan bagi generasi mendatang,” tambahnya dalam pesan penutup.

Rangkaian kegiatan pelepasan diakhiri dengan doa bersama dan jabat tangan antara para wisudawan dengan pimpinan fakultas dan dosen sebagai simbol penghormatan dan penghargaan atas pencapaian akademik yang telah diraih. Suasana penuh haru, kebanggaan, dan rasa syukur menyelimuti seluruh rangkaian acara yang menjadi momen bersejarah bagi para lulusan.

Pelepasan wisudawan pascasarjana ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata FTP UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada SDG 4: Quality Education (Pendidikan Berkualitas). Melalui pengembangan pendidikan tinggi berbasis riset dan inovasi, FTP UGM terus berkomitmen untuk mencetak sumber daya manusia unggul yang tidak hanya berkompeten secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan dedikasi tinggi dalam mewujudkan pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Mahasiswa UGM Ciptakan Bioplastik dari Kulit Pisang Melalui Rekayasa Genetika

Rilis BeritaSDG 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawabSDG 4: Pendidikan BerkualitasSDG 5: Kesetaraan Gender Selasa, 21 Oktober 2025

Yogyakarta – Limbah plastik yang sulit terurai masih menjadi ancaman serius bagi lingkungan. Sementara itu, kulit pisang yang melimpah sering kali berakhir sebagai sampah tanpa pemanfaatan. Melihat dua permasalahan ini, tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Gadjah Mada menghadirkan inovasi berkonsep zero waste dengan mengolah limbah kulit pisang menjadi bahan dasar plastik biodegradable yang ramah lingkungan.

Gagasan ini berangkat dari keprihatinan terhadap meningkatnya pencemaran akibat sampah plastik dan kurangnya pemanfaatan limbah organik. Tim kemudian mengembangkan pendekatan yang mampu menyatukan kedua permasalahan tersebut, yaitu dengan mengubah kulit pisang menjadi bahan pembentuk bioplastik yang dapat terurai secara alami.

Produk yang dihasilkan berbasis Polyhydroxybutyrate (PHB), biopolimer alami yang memiliki sifat menyerupai plastik konvensional namun dapat terurai oleh mikroorganisme. Melalui teknik rekayasa genetika, tim Peelution menginsersikan gen penghasil PHB (pHAa, pHAb, dan PhaC) ke dalam mikroorganisme Kluyveromyces marxianus, sejenis ragi yang dimodifikasi agar mampu menghasilkan PHB secara lebih efisien. Pendekatan ini membuat proses produksi bioplastik menjadi lebih cepat, aman, dan ramah lingkungan dibandingkan metode konvensional yang menggunakan bakteri.

Inovasi ini tidak hanya menjadi alternatif pengganti plastik berbasis minyak bumi, tetapi juga mengubah limbah organik menjadi produk yang bernilai guna. Dengan demikian, penelitian ini mendukung penerapan konsep zero waste sekaligus mendorong penggunaan sumber daya terbarukan.

Tim Peelution optimis bahwa hasil riset berbasis rekayasa genetika ini dapat dikembangkan hingga skala industri untuk berkontribusi terhadap pengurangan limbah plastik serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

Penelitian ini dilaksanakan dengan dukungan Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) UGM di bawah bimbingan Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. Anggota tim Peelution terdiri atas Dwi Ayu Kurniasih, Aulia Berlian Patricia, dan Adrianus Dinata dari Fakultas Biologi, serta Syrin Alia Zahra Marin dan Muhammad Tegar Prakoso dari Fakultas Teknologi Pertanian.

CocoWrap: Inovasi Mahasiswa UGM Ubah Limbah Kelapa Jadi Bubble Wrap Ramah Lingkungan

Rilis BeritaSDG 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawabSDG 4: Pendidikan BerkualitasSDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Senin, 20 Oktober 2025

Kebutuhan terhadap bahan pelindung kemasan seperti bubble wrap terus meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan industri e-commerce dan logistik. Namun, penggunaan bubble wrap berbahan plastik masih menjadi permasalahan lingkungan karena sulit terurai dan berkontribusi terhadap peningkatan limbah plastik. Menjawab tantangan tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada mengembangkan inovasi ramah lingkungan bernama CocoWrap, bubble wrap biodegradable berbahan dasar sabut kelapa.

Inovasi ini dikembangkan oleh tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang beranggotakan I Komang Gopal Davinsi (Fakultas Teknik 2024), Lidya Rahmadhani (Fakultas Teknologi Pertanian 2024), Muhammad Rifqi (Fakultas Teknik 2024), Kavina Nitiakevala Akbari (Fakultas Farmasi 2023), dan Umi Muthoharoh (Fakultas Ekonomika dan Bisnis 2024), dengan dosen pendamping Ir. Sinta Rahmawidya Sulistyo, S.T., MSIE., IPM.

Inovasi CocoWrap berangkat dari pemanfaatan selulosa dalam sabut kelapa, yang diolah menjadi bahan dasar lembaran pelindung dengan karakteristik lentur, kuat, dan tahan air. Proses pengolahannya meliputi tahap delignifikasi untuk memisahkan lignin dari serat, ekstraksi selulosa, pencampuran dengan bahan biodegradable seperti Polyvinyl Alcohol (PVA) dan beeswax, serta pembentukan lembaran bertekstur gelembung khas bubble wrap.

“Selama ini sabut kelapa sering kali dianggap limbah oleh masyarakat, padahal memiliki potensi besar sebagai sumber bahan biopolimer alami. Melalui CocoWrap, kami ingin menunjukkan bahwa limbah bisa punya nilai baru yang lebih berkelanjutan,” ujar Gopal, Ketua Tim CocoWrap UGM (14/10).

CocoWrap diharapkan dapat menjadi solusi alternatif pengganti bubble wrap plastik konvensional, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di daerah penghasil kelapa. Produk ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah limbah plastik di lingkungan, tetapi juga mendukung prinsip ekonomi sirkular dengan meningkatkan nilai tambah dari hasil samping pertanian Indonesia.

“CocoWrap bukan sekadar inovasi kemasan pelindung, tetapi juga bentuk kontribusi kami dalam mendorong transisi menuju industri yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ungkap Lidya, salah satu anggota tim CocoWrap (14/10).

CocoWrap percaya bahwa perubahan besar berawal dari inovasi sederhana yang diterapkan secara konsisten, dijalankan dengan kesungguhan, dan memberi dampak yang meluas bagi lingkungan serta masyarakat.

UGMPreneurs Batch IV : Bangun Jiwa Wirausaha dan Daya Saing Mahasiswa Lewat Pembelajaran Langsung dari Praktisi Bisnis

Rilis BeritaSDG 17: Kemitraan untuk Mencapai TujuanSDG 4: Pendidikan BerkualitasSDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Minggu, 12 Oktober 2025

Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan program UGMPreneurs untuk semester gasal tahun ajaran 2025/2006. Pembelajaran pertama dilaksanakan pada Jumat–Sabtu, 10–11 Oktober 2025, bertempat di Suwatu, Yogyakarta. Kegiatan ini menghadirkan pembicara dari kalangan profesional dan pelaku usaha, yaitu Prof. (EM) Eka Sari Lorena Surbakti, Teddie Patria, Teddy Sun, dan Rico Tedyono. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dibekali pengetahuan dan pengalaman langsung mengenai dunia kewirausahaan, strategi pengembangan bisnis, hingga penerapan model usaha berkelanjutan.

Program UGMPreneurs diikuti oleh 30 peserta dari berbagai fakultas yaitu 4 mahasiswa dari Fakultas Filsafat;  2 mahasiswa Fakultas Geography; 2 mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya; 3 mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan; 1 mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; 1 Fakultas Pertanian; 2 Fakultas Teknik; 11 Fakultas Teknologi Pertanian; 2 Sekolah Pascasarjana; dan 2 Sekolah  Vokasi. Program UGMPreneurs dirancang sebagai wadah pembelajaran kewirausahaan lintas fakultas di UGM, yang menggabungkan pendekatan akademik dan praktis. Berbeda dari kelas bisnis konvensional, UGMPreneurs menghadirkan pengajar dari kalangan pengusaha aktif agar peserta memperoleh wawasan terkini tentang praktik bisnis nyata, tantangan industri, serta tren ekonomi digital. Dalam paparannya, Prof. Eka Sari Lorena Surbakti menguraikan materi Entrepreneurship 101 yang menekankan pentingnya membangun mental adaptif, berpikir kreatif, dan memiliki kemampuan untuk melihat peluang di tengah perubahan ekonomi yang cepat. Ia juga menyoroti pentingnya inovasi berbasis teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), dalam menjaga daya saing generasi muda di era global.

Teddie Patria dengan topik Scaling Up UKM: Spirit, Competitiveness, GRIT & Positive Impact. Ia membagikan pengalaman membangun usaha dari skala kecil hingga berkembang di berbagai kota. Melalui kisah perjalanannya, peserta diajak memahami pentingnya growth mindset, ketahanan terhadap risiko, serta kemampuan mengeksekusi ide menjadi tindakan nyata. Menurutnya, keberhasilan usaha tidak hanya bergantung pada inovasi produk, tetapi juga kemampuan membangun tim yang solid, mengelola sistem bisnis yang efisien, serta menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi kuis interaktif dan diskusi reflektif yang mengajak peserta untuk merumuskan pelajaran paling berharga dari setiap materi. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan mampu menumbuhkan semangat kewirausahaan sejak dini, mengembangkan ide bisnis yang berdampak, serta beradaptasi dengan perubahan teknologi dan pasar global.

Pelaksanaan UGM Preneurs 2025 juga sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

TIM PKM JGrow+: Mengubah Limbah Ternak Menjadi Solusi Pertanian Ramah Lingkungan di Desa Jamblangan, Saygan, Sleman

Rilis BeritaSDG 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawabSDG 13: Penanganan Perubahan IklimSDG 2: Tanpa KelaparanSDG 4: Pendidikan BerkualitasSDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Senin, 6 Oktober 2025

Tim PKM (Program Kreativitas mahasiswa) besutan Dr. Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc. melakukan sesi konsultasi hasil pengabdian masyarakatnya di Desa Jambalangan, Sayegan, Sleman. Tim mahasiswa terdiri dari Tsabita Afidati, Muhammad Fajar Ramadhani, Satria Enggal Buana, Salma Putri Nabila dan Widyaningsih Tutus Mahardika. Tim ini mengusung PKM PM (Pengabdian Masyarakat) “Pemberdayaan Karang Taruna melalui Inovasi Jamblangan Grow+ (JGrow+) Berbasis Farm Waste untuk Meningkatkan Produktivitas di Desa Jamblangan”. Ide yang melatari pengusulan PKM-PM ini adalah fakta bahwa Desa Jamblangan memiliki sumber daya peternakan berupa ternak sapi dan kambing yang cukup banyak. Sumber daya tersebut minimal menghasilkan urin ternak 230 liter/hari dan feses 222 kg/hari. Urin ternak mengandung 0,23% nitrogen sementara feses mengandung 16,35% C organik. Farm Waste merupakan limbah peternakan dalam bentuk feses dan urine dengan berbagai kandungan hara yang berguna untuk pertanian.Di sisi lain, Desa Jamblangan sesungguhnya memiliki potensi sumber daya yang besar. Tercatat terdapat 20 ekor sapi dan 20 ekor kambing yang setiap harinya menghasilkan sekitar 230 liter urin dan 222 kilogram feses. Limbah ternak atau farm waste tersebut mengandung unsur bermanfaat seperti nitrogen (0,23% pada urin) dan karbon organik (16,35% pada feses) yang berfungsi sebagai nutrisi alami bagi tanaman.

Tim PKM JGrow+ Desa Jamblangan  menghadapi dua tantangan utama dalam pengelolaan pertanian. Pertama, tingginya penggunaan pupuk dan bahan kimia yang dalam jangka panjang dapat menurunkan kualitas tanah serta berdampak pada kesehatan lingkungan. Kedua, keterlibatan generasi muda yang tergabung dalam Karang Taruna Permadi 13 masih terbatas, sehingga potensi produktivitas mereka belum termanfaatkan secara optimal. Di sisi lain, Desa Jamblangan memiliki potensi sumber daya peternakan dan pertanian yang besar

Berangkat dari potensi ini, Tim PKM-PM Universitas Gadjah Mada bersama Karang Taruna Permadi 13 menginisiasi program JGrow+ (Jamblangan Grow+). Program ini berfokus pada pemanfaatan limbah peternakan menjadi Pupuk Organik Plus (POP) dan Biofertilizer. Tidak hanya mengandalkan feses dan urin ternak, bahan tambahan lain seperti sisa sayuran rumah tangga dan tembakau dari puntung rokok turut digunakan untuk memperkaya kualitas produk. Lebih jauh, produk ini juga mengandung sembilan jenis mikroorganisme yang mendukung pertumbuhan tanaman.

Proses produksi berlangsung melalui fermentasi: sekitar 1–1,5 bulan untuk POP dan 10–14 hari untuk biofertilizer. Indikator sederhana digunakan untuk menilai kelayakan produk, misalnya perubahan warna cairan menjadi lebih gelap dan aroma menyerupai kecap pada biofertilizer. Setelah itu, produk disimpan pada ruang tertutup dan dilakukan pelepasan gas setiap dua minggu untuk menjaga kualitas.

Namun, JGrow+ bukan sekadar program teknis pengolahan limbah. Melalui kegiatan pendampingan, mitra juga dibekali pengetahuan tentang pengemasan, strategi promosi, serta manajemen organisasi dengan pembentukan divisi dan sub-divisi. Pendekatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kemandirian dan keberlanjutan program.

Untuk memperluas dampak, metode Training of Trial (TOT) diterapkan agar masyarakat sekitar dapat langsung mempraktikkan teknik pengolahan. Selain itu, video tutorial yang diunggah melalui kanal YouTube menjadi sarana penyebarluasan pengetahuan yang menjangkau khalayak lebih luas.

Program JGrow+ menjadi bukti bahwa solusi atas permasalahan lingkungan dan pertanian dapat lahir dari kolaborasi. Dengan memanfaatkan potensi lokal, Desa Jamblangan tidak hanya mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, tetapi juga memberdayakan generasi mudanya untuk menjadi motor perubahan.

Kontributor :

123…38

Berita Terakhir

  • 37 Wisudawan Pascasarjana FTP UGM Ikuti Prosesi Pelepasan Wisuda Periode I 2025/2026
  • Application Guide 2026 for Special Master’s Course “Sustainable Food Production and Management” [Kagawa University]
  • Mahasiswa UGM Ciptakan Bioplastik dari Kulit Pisang Melalui Rekayasa Genetika
  • Join the international student competition: Nature Based Future Challenge!
  • CocoWrap: Inovasi Mahasiswa UGM Ubah Limbah Kelapa Jadi Bubble Wrap Ramah Lingkungan

Berita UGM

  • Menyibak Sejarah Industri RI, Kekayaan dan Keuntungan Selalu Dinikmati Segelintir Orang 23 Oktober 2025
  • Dosen UGM Sebutkan Tanda-Tanda Fraud dalam Dunia Bisnis dan Pemerintahan 23 Oktober 2025
  • Pengamat UGM: Polemik SPBU Swasta Berdampak pada Citra Investasi di Indonesia 23 Oktober 2025
  • UGM Dorong Pelestarian Batik Klasik Lewat Inovasi Teknologi dan Penguatan UMKM 23 Oktober 2025
  • Eceng Gondok dan Mikroalga Potensial jadi Bahan Alami Sembuhkan Luka Diabetes 23 Oktober 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Flora No. 1 Bulaksumur
Yogyakarta, Indonesia 55281
+62 274 589797
+62 274 589797
fateta[at]ugm.ac.id

Info Fakultas

  • Rilis Berita
  • Agenda
  • Akademik
  • Kemahasiswaan
  • Perpustakaan
  • Beasiswa
  • Info Magang
  • Lowongan Kerja
  • Bantuan Hibah
  • Pengabdian
  • Seminar-Workshop

Departemen

  • Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
  • Teknik Pertanian dan Biosistem
  • Teknologi Industri Pertanian

Layanan Akademik Online

  • Layanan Akademik Sarjana
  • Layanan Akademik Pascasarjana

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Permohonan Informasi Publik

Jurnal

  • Agritech
  • Agroindustrial Journal
  • Indonesian Food and Nutrition Progress

© 2025 Fakultas Teknologi Pertanian UGM

Peta SitusAturan PenggunaanKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju