Rilis Berita
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan studi banding dari Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo pada Jumat, 22 Agustus 2025, bertempat di Operation Room, Lt. 2 FTP UGM. Pertemuan ini dihadiri jajaran pimpinan FTP UGM, yaitu Dekan, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, Sumber Daya Manusia, dan Sistem Informasi, Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Ketua Departemen Teknologi Industri Pertanian, serta Dr. Qurrotul A’yun, S.T.P., M.Sc. Dari pihak Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo hadir Wakil Rektor Umum, Sumirat Dwiyanto, dan Kepala Program Studi Agribisnis, Policarpus. Kegiatan ini menjadi momentum awal penjajakan kerja sama antara kedua institusi dalam bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia, penelitian, dan tridharma perguruan tinggi.
Dalam pemaparan, Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo menyampaikan kondisi daerah asal yang ditandai dengan ekonomi masyarakat yang cukup baik, namun masih menghadapi tantangan berupa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah. Selain itu, tantangan spesifik kampus yang dihadapi mencakup keterbatasan akses karena lokasi di pedalaman, jumlah dosen yang masih terbatas, serta isu strategis terkait pertanian, khususnya beras. Melalui forum ini, pihak Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo berharap adanya peningkatan kualitas akademik dan penguatan kapasitas kelembagaan melalui jejaring dan kolaborasi bersama FTP UGM.
Menanggapi hal tersebut, FTP UGM menawarkan berbagai pengalaman riset yang telah dilakukan pada komoditas unggulan seperti kelapa sawit, jamur, lada, durian, hingga kedelai. Selain itu, FTP UGM juga memiliki pengalaman panjang dalam mengembangkan desa binaan dan eduwisata berbasis potensi lokal yang dapat menjadi model bagi Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo untuk diterapkan di wilayah mereka. Diskusi juga membuka peluang kolaborasi dalam pengembangan mini laboratory atau living lab, pendampingan riset, serta bimbingan dalam membangun jejaring dengan dinas maupun industri. Lebih lanjut, inovasi logistik berbasis profit sharing untuk daerah terpencil juga muncul sebagai salah satu ide kerja sama yang potensial untuk mendukung keberlanjutan pembangunan di wilayah pedalaman.
Sebagai hasil dari pertemuan ini, kedua belah pihak menyepakati tindak lanjut berupa penyusunan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS). Kesepakatan ini akan difokuskan pada kerja sama dalam bidang peningkatan sumber daya manusia, penelitian, dan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, dengan harapan mampu menghadirkan dampak nyata baik bagi pengembangan akademik maupun masyarakat luas.
Kegiatan kunjungan studi banding ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui kerja sama dalam peningkatan kapasitas pendidikan dan penelitian, kegiatan ini berkontribusi terhadap SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Kolaborasi dalam pengembangan inovasi logistik dan desa binaan turut mendukung SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan mendorong pemberdayaan masyarakat serta peningkatan produktivitas daerah. Sementara itu, penguatan infrastruktur akademik dan riset melalui mini laboratory maupun living lab sejalan dengan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), yang menekankan pentingnya pengembangan teknologi dan riset untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Keamanan Pangan untuk Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) pada Rabu, 20 Agustus 2025 di Hotel New Saphire Yogyakarta. Kegiatan ini menghadirkan dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yunika Mayangsari, S.Si., M.Biotech., Ph.D., yang membawakan materi mengenai Keamanan dan Mutu Pangan.
Bimtek ini ditujukan untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memproduksi pangan olahan, dengan tujuan utama mendukung proses sertifikasi PIRT. Melalui materi yang diberikan, peserta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai standar keamanan pangan, pengendalian mutu produk, serta pentingnya menjaga kualitas pangan agar sesuai dengan regulasi yang berlaku. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk UMKM sekaligus melindungi konsumen dari risiko pangan yang tidak aman.
Keterlibatan Fakultas Teknologi Pertanian UGM dalam kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata perguruan tinggi dalam mendukung peningkatan kapasitas dan pengetahuan masyarakat, khususnya pelaku UMKM di bidang pangan. Dengan pemaparan yang disampaikan oleh Yunika Mayangsari, S.Si., M.Biotech., Ph.D., para peserta dibekali wawasan praktis mengenai praktik pengolahan pangan yang higienis, teknik pengemasan yang tepat, serta pentingnya pemenuhan standar keamanan pangan dalam produksi skala rumah tangga.
Selain itu, kegiatan ini turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs 3 (Good Health and Well-being/Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dengan memastikan pangan yang dikonsumsi masyarakat aman dan berkualitas, serta SDGs 6 (Clean Water and Sanitation/Air Bersih dan Sanitasi Layak) melalui penerapan prinsip sanitasi yang baik dalam proses produksi pangan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan UMKM pangan mampu tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi kesehatan masyarakat dan perekonomian daerah.
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak menyelenggarakan Pencanangan Gerakan Irigasi Bersih untuk Dukung Swasembada Pangan Nasional pada Selasa, 12 Agustus 2025, di Dusun Tangkisan, Desa Banyurejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diwakili oleh Prof. Dr. Sigit Supadmo, Guru Besar dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) FTP UGM. Pada kesempatan tersebut, beliau menyampaikan materi mengenai pentingnya Gerakan Irigasi Bersih sebagai bagian dari dukungan program prioritas Pemerintah dalam mencapai swasembada pangan.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem ketahanan pangan nasional, di mana pengelolaan irigasi yang bersih dan terawat berperan penting dalam mendukung produktivitas pertanian. Melalui pendekatan yang berbasis ekologi dan teknologi, sistem irigasi bersih dapat mengurangi pencemaran, meningkatkan efisiensi penggunaan air, serta menjaga keberlanjutan lingkungan pertanian. Upaya ini juga mencerminkan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam mewujudkan pertanian modern yang tangguh dan adaptif terhadap tantangan perubahan iklim.
Peran serta masyarakat lokal, khususnya para petani di Dusun Tangkisan, juga sangat penting dalam gerakan ini. Dengan keterlibatan aktif dalam menjaga dan merawat saluran irigasi, masyarakat tidak hanya mendukung peningkatan hasil produksi pertanian, tetapi juga memastikan keberlangsungan fungsi jaringan irigasi untuk generasi berikutnya. Sinergi ini diharapkan menjadi model kolaborasi berkelanjutan dalam pembangunan pertanian di wilayah pedesaan.
Pencanangan Gerakan Irigasi Bersih ini sejalan dengan komitmen Fakultas Teknologi Pertanian UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Kegiatan ini mendukung SDGs 2 (Zero Hunger/Tanpa Kelaparan) melalui peningkatan ketersediaan pangan dengan sistem pertanian berkelanjutan, SDGs 6 (Clean Water and Sanitation/Air Bersih dan Sanitasi Layak) melalui pengelolaan irigasi yang menjaga kualitas air, SDGs 11 (Sustainable Cities and Communities/Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan) dengan memperkuat kemandirian masyarakat desa berbasis pertanian, serta SDGs 17 (Partnerships for the Goals/Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pembangunan nasional. Dengan demikian, FTP UGM terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong inovasi pertanian yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Registrasi Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) pada Selasa, 12 Agustus 2025, bertempat di Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta. Dalam kegiatan ini, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada berperan aktif melalui kontribusi Prof. Dr. Sri Raharjo yang hadir sebagai narasumber utama.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr. Sri Raharjo menyampaikan materi mengenai pedoman registrasi PSAT-PDUK (Pangan Segar Asal Tumbuhan Produksi Dalam Negeri untuk Peredaran di Dalam Negeri). Materi ini menekankan pentingnya registrasi sebagai bentuk jaminan mutu dan keamanan pangan, khususnya bagi pedagang, pengecer, serta produsen PSAT. Registrasi ini tidak hanya melindungi konsumen dari risiko pangan yang tidak aman, tetapi juga membantu pelaku usaha dalam meningkatkan daya saing produk mereka di pasar.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai kewajiban registrasi PSAT-PDUK, sekaligus menjadi wadah sosialisasi agar seluruh pihak yang terlibat dalam rantai pasok pangan segar lebih memperhatikan standar keamanan pangan. Dengan demikian, keberlangsungan usaha di sektor pangan segar dapat berjalan dengan lebih sehat, berkelanjutan, serta mengedepankan aspek perlindungan konsumen.
Keterlibatan Fakultas Teknologi Pertanian UGM dalam kegiatan ini sejalan dengan komitmen mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2 (Zero Hunger/Tanpa Kelaparan), SDG 3 (Good Health and Well-being/Kehidupan Sehat dan Sejahtera), serta SDG 12 (Responsible Consumption and Production/Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Melalui kegiatan ini, peningkatan pemahaman akan pentingnya registrasi PSAT-PDUK diharapkan mampu mendukung ketahanan pangan, menjamin kesehatan masyarakat, serta mendorong praktik produksi dan konsumsi yang lebih bertanggung jawab di masa mendatang.