Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kegiatan Agropreneur 2025 pada 7 Oktober 2025 di lingkungan kampus FTP UGM. Kegiatan ini merupakan ajang Business Plan Competition dengan tema “Empowering Youth to Revolutionize Modern Agriculture” yang ditujukan bagi siswa SMA/MA sederajat dari berbagai daerah di Indonesia. Agropreneur 2025 diselenggarakan oleh BEM FTP UGM melalui Kementerian Ekonomi Kreatif, dengan melibatkan Dr. Rini Yanti, S.T.P., M.P. sebagai Juri 1, Moh. Wahyudin, S.T.P., M.Sc., Ph.D. sebagai Juri 2, serta Thalia Naziha, S.T.P., M.Sc., M.B.A. sebagai Person in Charge (PIC) kegiatan.
Kegiatan Agropreneur 2025 dirancang sebagai ruang aktualisasi dan pengembangan ide kreatif generasi muda dalam bidang kewirausahaan, khususnya pada sektor pertanian modern. Melalui kompetisi rencana bisnis ini, para peserta ditantang untuk mampu mengidentifikasi permasalahan nyata di bidang pertanian serta merumuskan solusi kreatif yang bernilai ekonomis dan berkelanjutan. Selain kompetisi, kegiatan ini juga menjadi media pembelajaran langsung bagi peserta untuk memahami bagaimana sebuah ide dapat dirancang, dikembangkan, hingga berpotensi untuk direalisasikan menjadi peluang usaha.
Pelaksanaan kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan jiwa entrepreneurship di kalangan generasi muda, serta mendorong inovasi dalam melihat peluang bisnis yang mampu memperkuat daya saing Indonesia pada era global. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi siswa SMA/MA sederajat yang memiliki minat dalam bidang wirausaha untuk mengekspresikan gagasan secara terstruktur dalam bentuk business plan. Selain itu, kegiatan ini turut memberikan pengalaman praktis bagi peserta dan panitia dalam memahami dinamika dan tantangan dunia bisnis, sehingga diharapkan mampu memupuk keberanian, kreativitas, serta kemampuan berpikir kritis sejak dini.
Melalui penyelenggaraan Agropreneur 2025, FTP UGM menegaskan komitmennya dalam mendukung pembentukan generasi muda yang adaptif, kreatif, dan berdaya saing, terutama pada sektor pertanian yang menjadi salah satu pilar strategis pembangunan nasional. Peserta yang mengikuti kompetisi ini menunjukkan antusiasme tinggi dengan berbagai ide yang beragam, mulai dari inovasi produk berbahan baku lokal, pemanfaatan teknologi terapan dalam pertanian, hingga model bisnis berbasis pemberdayaan masyarakat.
Pada pelaksanaannya, Agropreneur 2025 mendukung pencapaian beberapa indikator Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya SDG 4 (Quality Education) melalui penyediaan akses pembelajaran kewirausahaan yang inklusif bagi siswa; SDG 7 (Affordable and Clean Energy) dengan mendorong ide yang berorientasi pada pemanfaatan energi bersih dalam sektor pertanian; SDG 9 (Industry, Innovation and Infrastructure) melalui penguatan inovasi dan pengembangan model usaha yang berkelanjutan; serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) melalui kolaborasi antara institusi pendidikan dan organisasi mahasiswa dalam menciptakan program yang berdampak nyata bagi masyarakat luas.
Berangkat dari potensi ini, Tim PKM-PM Universitas Gadjah Mada bersama Karang Taruna Permadi 13 menginisiasi program JGrow+ (Jamblangan Grow+). Program ini berfokus pada pemanfaatan limbah peternakan menjadi Pupuk Organik Plus (POP) dan Biofertilizer. Tidak hanya mengandalkan feses dan urin ternak, bahan tambahan lain seperti sisa sayuran rumah tangga dan tembakau dari puntung rokok turut digunakan untuk memperkaya kualitas produk. Lebih jauh, produk ini juga mengandung sembilan jenis mikroorganisme yang mendukung pertumbuhan tanaman.
Pencapaian ini lahir dari inovasi camilan sehat berbasis hasil samping pertanian. Produk B-Roll merupakan camilan egg roll berbahan dasar tepung batang pisang dan blondo, dua komoditas yang selama ini kurang dimanfaatkan. Dengan kandungan serat, protein, serta asam laurat yang tinggi, produk ini menawarkan camilan sehat, praktis, sekaligus bernilai ekonomi. Inovasi ini hadir sebagai solusi pengolahan limbah pertanian dengan mengusung konsep keberlanjutan (
Dalam kegiatan tersebut, Dr. Widiastuti Setyaningsih, S.T.P., M.Sc., membawakan materi berjudul “Dari Ide ke Dana: Kiat Praktis Menyusun Proposal Penelitian DPPM.” Materi ini membahas strategi praktis dalam mengembangkan ide penelitian menjadi proposal yang terstruktur dan sesuai dengan kriteria pendanaan, mulai dari tahap perumusan ide, penyusunan metodologi penelitian, hingga penyelarasan dengan arah riset prioritas nasional.