Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui kontribusi aktif dalam kegiatan Pengembangan dan Penerapan Inovasi Teknologi Pascapanen Tanaman Pangan yang dilaksanakan di Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, pada Selasa, 20 Mei 2025. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama antara Dinas Tanaman Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Sentra Pelayanan Pengembangan Pertanian Terpadu (SP3T) Kabupaten Siak, dan Bulog Kabupaten Bengkalis, dengan melibatkan akademisi dari FTP UGM sebagai narasumber dan pelaksana teknis.
Tiga dosen dari FTP UGM, yaitu Dr. Joko Nugroho Wahyu Karyadi, S.T.P., M.Eng., Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P., dan Dr. Hanim Zuhrotul Amanah, S.T.P., M.P., Ph.D., terlibat secara langsung dalam kegiatan ini. Mereka memberikan materi dan melakukan evaluasi terhadap kinerja mesin pengering padi tipe vertikal yang digunakan di wilayah tersebut. Fokus utama dari kegiatan ini adalah pada upaya pengujian dan penilaian efektivitas alat pascapanen dalam meningkatkan kualitas pengeringan padi serta mengurangi potensi kehilangan hasil akibat proses pengeringan dan penggilingan yang belum memenuhi standar teknis.
Kegiatan ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 2: Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) melalui peningkatan ketersediaan dan kualitas bahan pangan pokok seperti beras, serta SDG 9: Industry, Innovation and Infrastructure (Industri, Inovasi dan Infrastruktur) dengan penguatan teknologi dan infrastruktur pascapanen di tingkat lokal. Selain itu, kegiatan ini juga mencerminkan implementasi nyata dari SDG 17: Partnerships for the Goals (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui sinergi antara pemerintah daerah, institusi penelitian, dan sektor distribusi pangan nasional.
Pada Selasa, 20 Mei 2025, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah kegiatan
Setelah sesi kuliah, para mahasiswa dari NUS dan UGM dibagi ke dalam lima kelompok lintas institusi yang terdiri dari mahasiswa King Edward VII Hall NUS, FTP UGM, dan Fakultas Geografi UGM. Masing-masing kelompok menerima studi kasus yang berfokus pada strategi pengembangan rantai pasok buah salak untuk pasar internasional, khususnya ke Singapura. Topik diskusi masing-masing kelompok mencerminkan pendekatan strategis dan inovatif dalam pengolahan, distribusi, serta pemasaran salak sebagai komoditas unggulan dari Sleman, Yogyakarta. Kelima kelompok tersebut mempresentasikan ide dan solusi melalui berbagai tema seperti
Pelaksanaan kegiatan ini secara langsung berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 2 (Zero Hunger), SDG 4 (Quality Education) melalui penyediaan akses pembelajaran lintas negara dan pengalaman interdisipliner yang setara; SDG 16 (Peace, Justice and Strong Institutions) dengan membangun saling pengertian lintas budaya; serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) melalui penguatan kemitraan strategis antar institusi pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara.