Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) jalin kerja sama dengan Biro Pembinaan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kementerian Perdagangan Republik Indonesia pada Jumat, 21 Juni 2024 di FTP UGM. Pada kegiatan ini, dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), dengan perwakilan dari FTP UGM dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., dari FTP UGM., Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P., ASEAN Eng., dan Bayu Nugraha, S.T.P., M.Sc., Ph.D.
Kerja sama ini fokus pada pendampingan penggunaan aplikasi Warehouse Management System (WMS). FTP UGM akan berperan sebagai penyedia tenaga ahli untuk memberikan pelatihan serta pemahaman mendalam tentang aplikasi WMS, mulai dari koordinasi awal, persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi di lokasi daerah yang telah ditentukan bersama.
Selain itu, kolaborasi ini mencakup koordinasi intensif antara FTP UGM dan Bappeti untuk memastikan efektivitas implementasi aplikasi WMS.
Kerja sama ini sejalan dengan komitmen UGM dalam mempercepat tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Dalam sosialisasi tersebut, Prof. Dr. Ir. Supriyadi, M.Sc. menjelaskan pentingnya pengemasan dan pelabelan yang tepat untuk produk pangan dan produk segar asal tumbuhan guna memastikan kualitas dan keamanan produk. Peserta yang terdiri dari pelaku UMKM diberikan panduan praktis tentang standar pengemasan dan pelabelan, serta informasi mengenai proses sertifikasi dan registrasi yang diperlukan untuk memasarkan produk mereka secara legal dan kompetitif.
Dalam kegiatan ini, para dosen menyampaikan materi tentang identifikasi potensi wilayah untuk implementasi online marketing bagi pelaku usaha keripik tempe. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengidentifikasi potensi masyarakat, khususnya pemuda karang taruna dan pelaku usaha keripik tempe, untuk memasarkan produk mereka secara online. Diharapkan, pemuda karang taruna dan pelaku usaha keripik tempe di Desa Dorenan dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam melakukan pemasaran secara digital.