SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kegiatan Pelaksanaan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Berau pada Kamis, 28 Agustus 2025, bertempat di Operation Room, Lt. 2 Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Kegiatan ini menjadi langkah awal kolaborasi strategis dalam penguatan pengelolaan sektor perikanan, pengembangan produk olahan, serta peningkatan nilai tambah hasil perikanan di Kabupaten Berau.
Dalam kegiatan tersebut, hadir dari pihak Fakultas Teknologi Pertanian UGM yaitu Dekan, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Ketua Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Sekretaris Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Prof. Dr. Ir. Chusnul Hidayat, Dr.nat.techn. Aulia Ardhi, S.T.P., M.Sc., serta Rachma Wikandari, S.T.P., M.Biotech., Ph.D. Sementara itu, jajaran dari Dinas Perikanan Kabupaten Berau yang turut serta adalah H. Jaka Siswanta, S.H., M.Si. selaku Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Berau, bersama staf yaitu Dewi Rosita, Ernawati, S.Pi., MPP, Yuliati Suci Wulandari, dan Djuraidah.
Diskusi dalam kegiatan ini menyoroti potensi besar perikanan di Kabupaten Berau yang hingga kini belum optimal akibat berbagai kendala, seperti pemasaran, mutu produk, dan perizinan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Melihat kondisi tersebut, Fakultas Teknologi Pertanian UGM diminta untuk mendampingi dalam berbagai aspek, terutama manajemen risiko, uji mutu, dan uji kecukupan panas produk. Selain itu, Fakultas juga didorong untuk berkontribusi dalam pengembangan produk olahan perikanan agar memiliki nilai tambah serta daya saing yang lebih tinggi.
Melalui perjanjian kerja sama ini, pendampingan akan dilaksanakan dengan dukungan anggaran hingga tahun 2026, serta memungkinkan perluasan kolaborasi ke bidang lain di masa mendatang. Fakultas Teknologi Pertanian UGM siap mendukung melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), penelitian bersama, dan pembinaan menyeluruh dari hulu hingga hilir. Dengan skema ini, diharapkan kerja sama dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat Kabupaten Berau, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha perikanan.
Kegiatan penandatanganan perjanjian kerja sama ini juga sejalan dengan komitmen pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dukungan tersebut tercermin dalam kontribusi pada SDGs 2 (Zero Hunger) melalui peningkatan ketahanan pangan berbasis perikanan, SDGs 8 (Decent Work and Economic Growth) dengan penguatan usaha dan penciptaan lapangan kerja melalui produk olahan, serta SDGs 9 (Industry, Innovation and Infrastructure) melalui inovasi dan pendampingan teknologi pengolahan yang berkelanjutan.
Industri peternakan ayam petelur di Indonesia terus menunjukkan perkembangan pesat. Pada pertengahan 2025, produksi nasional bahkan mencapai 6,52 juta ton. Permintaan protein hewani yang tinggi membuat sektor ini semakin dilirik oleh peternak muda hingga investor agribisnis. Namun, di balik peluang besar tersebut, muncul tantangan serius, yakni limbah kotoran ayam yang menimbulkan pencemaran udara, air, hingga risiko kesehatan masyarakat akibat gas amonia dan hidrogen sulfida dari proses dekomposisi.
Menjawab persoalan itu, tim PKM-K Fermaze UGM menghadirkan solusi inovatif berupa suplemen pakan ayam petelur berbahan organik bernama Fermaze. Tim ini beranggotakan Renata Satriatama Ranukumbolo (Fakultas MIPA 2023), Najwa Ramadhani (Fakultas Teknologi Pertanian 2023), Dimas Landung Ghofaro (Fakultas Peternakan 2023), Afifah Diaz Restu Mawarni (Fakultas Peternakan 2023), dan Armedina Radine (Sekolah Vokasi 2024) dengan dosen pendamping Ir. Galuh Adi Insani, S.Pt., M.Sc., IPM.
Fermaze dikembangkan dengan memanfaatkan maggot Black Soldier Fly (BSF) yang mampu mendegradasi limbah kotoran ayam. Proses ini tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga mengoptimalkan nutrisi yang bisa kembali diserap ayam. Selain itu, maggot BSF berperan sebagai sumber protein berkualitas, sehingga mencegah defisiensi gizi pada ayam petelur.
Lebih lanjut, Fermaze diformulasikan dengan tambahan tepung tulang sebagai sumber kalsium, mineral penting untuk pembentukan cangkang telur. Dengan 94% cangkang telur terdiri dari kalsium, keberadaan nutrisi ini sangat krusial agar hasil telur tidak tipis, rapuh, atau cacat.
“Fermaze tidak hanya sekadar suplemen pakan alternatif, tetapi juga wujud nyata dari ekosistem peternakan berkelanjutan. Kami ingin mengolah limbah menjadi sumber daya baru yang bermanfaat, sehingga bisa menekan biaya produksi, menjaga lingkungan, sekaligus memperkuat daya saing peternak kecil,” ujar Tama, Ketua Tim Fermaze UGM (25/8).
Penulis: Afifah Diaz Restu Mawarni
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan studi banding dari Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo pada Jumat, 22 Agustus 2025, bertempat di Operation Room, Lt. 2 FTP UGM. Pertemuan ini dihadiri jajaran pimpinan FTP UGM, yaitu Dekan, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, Sumber Daya Manusia, dan Sistem Informasi, Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Ketua Departemen Teknologi Industri Pertanian, serta Dr. Qurrotul A’yun, S.T.P., M.Sc. Dari pihak Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo hadir Wakil Rektor Umum, Sumirat Dwiyanto, dan Kepala Program Studi Agribisnis, Policarpus. Kegiatan ini menjadi momentum awal penjajakan kerja sama antara kedua institusi dalam bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia, penelitian, dan tridharma perguruan tinggi.
Dalam pemaparan, Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo menyampaikan kondisi daerah asal yang ditandai dengan ekonomi masyarakat yang cukup baik, namun masih menghadapi tantangan berupa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah. Selain itu, tantangan spesifik kampus yang dihadapi mencakup keterbatasan akses karena lokasi di pedalaman, jumlah dosen yang masih terbatas, serta isu strategis terkait pertanian, khususnya beras. Melalui forum ini, pihak Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo berharap adanya peningkatan kualitas akademik dan penguatan kapasitas kelembagaan melalui jejaring dan kolaborasi bersama FTP UGM.
Menanggapi hal tersebut, FTP UGM menawarkan berbagai pengalaman riset yang telah dilakukan pada komoditas unggulan seperti kelapa sawit, jamur, lada, durian, hingga kedelai. Selain itu, FTP UGM juga memiliki pengalaman panjang dalam mengembangkan desa binaan dan eduwisata berbasis potensi lokal yang dapat menjadi model bagi Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo untuk diterapkan di wilayah mereka. Diskusi juga membuka peluang kolaborasi dalam pengembangan mini laboratory atau living lab, pendampingan riset, serta bimbingan dalam membangun jejaring dengan dinas maupun industri. Lebih lanjut, inovasi logistik berbasis profit sharing untuk daerah terpencil juga muncul sebagai salah satu ide kerja sama yang potensial untuk mendukung keberlanjutan pembangunan di wilayah pedalaman.
Sebagai hasil dari pertemuan ini, kedua belah pihak menyepakati tindak lanjut berupa penyusunan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS). Kesepakatan ini akan difokuskan pada kerja sama dalam bidang peningkatan sumber daya manusia, penelitian, dan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, dengan harapan mampu menghadirkan dampak nyata baik bagi pengembangan akademik maupun masyarakat luas.
Kegiatan kunjungan studi banding ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui kerja sama dalam peningkatan kapasitas pendidikan dan penelitian, kegiatan ini berkontribusi terhadap SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Kolaborasi dalam pengembangan inovasi logistik dan desa binaan turut mendukung SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan mendorong pemberdayaan masyarakat serta peningkatan produktivitas daerah. Sementara itu, penguatan infrastruktur akademik dan riset melalui mini laboratory maupun living lab sejalan dengan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), yang menekankan pentingnya pengembangan teknologi dan riset untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM), menyelenggarakan kegiatan Expo Produk dan Inovasi Riset FTP UGM dengan mengusung tema “Inovasi dan Kreativitas Riset untuk Masa Depan Berkelanjutan”. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 21 Agustus 2025 di Selasar FTP UGM ini menghadirkan karya-karya unggulan mahasiswa dan alumni FTP UGM dalam bentuk produk olahan pangan serta inovasi alat di bidang pertanian dan teknologi pangan.
Expo ini menjadi ajang bagi mahasiswa dan alumni untuk menampilkan hasil riset sekaligus mendekatkan inovasi yang lahir dari lingkungan kampus kepada masyarakat luas. Produk yang dipamerkan mencakup hasil olahan pangan dengan berbagai pendekatan kreatif serta rancangan inovasi alat yang mendukung sektor pertanian dan industri pangan. Dengan format pameran, pengunjung dapat melihat langsung bagaimana riset akademik dapat diwujudkan dalam bentuk nyata yang bermanfaat.
Penyelenggaraan kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen FTP UGM dalam mendorong atmosfer akademik yang kolaboratif dan aplikatif. Melalui keterlibatan mahasiswa dan alumni, expo ini juga menjadi wadah untuk menghubungkan hasil riset dengan dunia industri serta membuka ruang kolaborasi yang lebih luas.
Selain menjadi ajang apresiasi karya, kegiatan ini juga menegaskan peran FTP UGM sebagai pusat inovasi di bidang teknologi pertanian dan pangan. Dengan adanya expo, diharapkan semangat riset yang berorientasi pada solusi nyata bagi masyarakat terus tumbuh dan berkembang, sejalan dengan kebutuhan masa depan yang semakin kompleks.
Kegiatan Expo Produk dan Inovasi Riset FTP UGM ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs 3 (Good Health and Well-being) dan SDGs 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure). Melalui pengembangan produk pangan yang sehat serta inovasi teknologi yang berorientasi pada keberlanjutan, FTP UGM berkontribusi dalam mendorong terwujudnya kesehatan masyarakat yang lebih baik sekaligus pembangunan industri yang inovatif dan berkelanjutan.