Meningkatnya minat masyarakat terhadap gaya hidup vegan terlihat dari tingginya antusias masyarakat untuk menghadiri seminar nasional berjudul “Mengenal Mikoprotein: Sumber Protein Daging Tiruan yang Bergizi dan Ramah Lingkungan ” pada tanggal 3 Desember 2024 di UC Hotel UGM. Menurut informasi dari penyelenggara, dalam waktu kurang dari satu jam kuota pendaftaran 100 orang sudah terpenuhi. Seminar ini menghadirkan narasumber-narasumber ahli di bidangnya, dintaranya President of World Vegan Organization (WVO) and Vegan Society of Indonesia (VSI), Dr Susianto, M.K.M, Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Akademik UGM, Ibu Yusmiati, S.Gz., RD, M.PH, dan dosen FTP sekaligus peneliti mikoprotein, Rachma Wikandari, S.TP., M.Biotech, PhD. Didalam seminar tersebut dibahas tentang manfaat Konsumsi Jamur dan Pemenuhan Gizi Vegan, trend vegan dan mikoprotein di Indonesia serta potensi mikoprotein sebagai sumber protein alternatif masa depan yang bergizi, terjangkau dan ramah lingkungan. Seminar ini juga dihadiri oleh beberapa influencer lokal. Salah satu sesi yang paling menarik adalah live cooking demo mendatangkan Chef Akbar Septianto, Excecutive Chef Loman Park Hotel Yogyakarta dimana peserta dapat mencicipi langsung produk spaghetti mikoprotein pertama di Indonesia. Produk spaghetti mikoprotein mendapat banyak response positif dari peserta.
Setelah acara seminar dilanjutkan dengan final lomba esai nasional dengan topik pengembangan produk berbasis mikoprotein. Lomba ini diikuti oleh 250 tim (564 mahasiswa) dari 92 Universitas di Indonesia. 10 kelompok terbaik terpilih untuk maju ke babak final dan mempresentasikan esainya. Finalis ini berasal dari ITB, UII, Universitas Airlangga, UGM dan Universitas Lampung. Setelah melalui serangkaian penilaian, terpilih tim minabytes sebagai juara 3 dari Unila, tim IDF sebagai juara 2 dari UGM dan juara pertama diraih oleh tim UGM dengan judul “MycoRush-Protein Bar Berbasis Mikoprotein Rasa Rendang sebagaiSolusi Protein Nabati Berkelanjutan”
Selain seminar dan lomba esai, sehari sebelumnya diadakan Focus Group Discussion dengan berbagai stakeholder dari instansi pemerintah, industri , dan konsumen untuk memberikan masukan pengembangan mikoprotein di Indonesia di Hotel Melia Purosani. FGD ini diawali dengan presentasi oleh Rachma Wikandari, PhD, selaku koordinator riset mikoprotein Indonesia yang menyampaikan hasil-hasil riset terkait mikoprotein serta keunggulannya.Riset mikoprotein yang dipaparkan adalah hasil riset kolaborasi beberapa peneliti yaitu Prof Mohammad Taherzadeh (Borås University), Prof Claes Niklasson (Chalmers University), Prof. Udin Hasanudin (Universitas Lampung), Prof Ria Millati (UGM), dan Dr. Teguh Ariyanto (UGM) yang dibiayai oleh Vetenskaprådet (Swedish Research Council). Setelah pemaparan riset, dilanjutkan dengan tanggapan oleh para panelis, yaitu Yeni Restiani, S.Si., Apt., M.P. dari Badan Pengawas Obat dan Makanan; Prof. Dr. H. Makhrus Munajat, S.H., M.Hum, Ketua Komisi Fatwa MUI DIY; Prof. Yuli Witono, S.TP., M.P. dari Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia; Yunawati Gandasasmita, BSc., M.Sc. dari Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia; Prof. Dr. Susetyowati, D.CN., M.Kes dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, dan Komunitas Vegan yang disampaikan oleh Bapak Dr. Susianto, M.K.M selaku President Vegan Society of Indonesia. Dalam FGD tersebut dibahas terkait regulasi mikoprotein di Indonesia beserta prosedur pengurusan izin edarnya, kehalalan produk, riset-riset pendukung yang diperlukan, kelayakan produksi dan market produk, nutrisi mikoprotein, serta penerimaan konsumen (terutama vegan) terhadap mikoprotein. Panelis FGD memberikan tanggapan yang positif terhadap mikoprotein sebagai sumber protein alternatif di masa depan.