Dr. Widiastuti Setyaningsih, S.T.P., M.Sc., dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM), menjadi narasumber dalam kegiatan Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian DPPM 2026 yang diselenggarakan oleh Universitas Tidar pada 29 September 2025. Kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan kampus Universitas Tidar ini diikuti oleh para dosen dan peneliti dari berbagai fakultas yang bertujuan meningkatkan kemampuan dalam menyusun proposal penelitian yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Dalam kegiatan tersebut, Dr. Widiastuti Setyaningsih, S.T.P., M.Sc., membawakan materi berjudul “Dari Ide ke Dana: Kiat Praktis Menyusun Proposal Penelitian DPPM.” Materi ini membahas strategi praktis dalam mengembangkan ide penelitian menjadi proposal yang terstruktur dan sesuai dengan kriteria pendanaan, mulai dari tahap perumusan ide, penyusunan metodologi penelitian, hingga penyelarasan dengan arah riset prioritas nasional.
Pelatihan ini menjadi wadah bagi para akademisi untuk memperdalam pemahaman mengenai proses penulisan proposal penelitian yang efektif serta memperkuat kemampuan dalam mengelola riset yang berdampak. Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menghasilkan proposal penelitian yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat serta mendukung pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Keterlibatan Dr. Widiastuti Setyaningsih, S.T.P., M.Sc., dalam kegiatan ini mencerminkan komitmen Fakultas Teknologi Pertanian UGM dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan penelitian di Indonesia. Kegiatan ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs), khususnya SDG 3 (Good Health and Well-being / Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDG 4 (Quality Education / Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Decent Work and Economic Growth / Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta SDG 9 (Industry, Innovation and Infrastructure / Industri, Inovasi dan Infrastruktur). Melalui peningkatan kapasitas riset dan kolaborasi antarperguruan tinggi, kegiatan ini turut memperkuat peran pendidikan tinggi dalam mendukung inovasi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Murtiningrum memaparkan Strategi Peningkatan Kelembagaan Pengelola Irigasi. Ia menekankan pentingnya pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sistem irigasi secara berkelanjutan, serta mendorong partisipasi aktif petani melalui Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Pemberdayaan P3A dinilai krusial untuk memperkuat pengelolaan irigasi berbasis masyarakat. Topik ini berkontribusi pada pencapaian SDG no 2 Tanpa Kelaparan dan SDG no 9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur.
Seminar ini menghadirkan Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., Menteri Pertanian Republik Indonesia, secara daring sebagai Keynote Speaker utama. Andi Amran didampingi oleh Dr. Sam Herodian, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Pangan, yang hadir secara luring, untuk membahas arah kebijakan dan strategi nasional dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui pemanfaatan teknologi pertanian 4.0. Sesi Keynote Speaker yang sangat dinantikan ini diperkirakan dihadiri oleh sekitar 300 peserta secara luring, menunjukkan antusiasme tinggi dari akademisi, peneliti, praktisi, dan mahasiswa dari berbagai institusi di seluruh Indonesia.
Sebagai bagian integral dari rangkaian acara, Grand Final Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional 2025 yang didukung oleh Agrinas Pangan Nusantara telah sukses diselenggarakan pada Selasa, 2 September 2025, di Ruang 384 FTP UGM. Lomba ini menjaring ide-ide segar dan inovatif dari generasi muda, dengan 10 tim terbaik mempresentasikan karyanya di hadapan juri Prof. Nursigit Bintoro (UGM), Dr. Andreas Wahyu (PERTETA – INSTIPER), dan Kolonel Blasius Popylus (Agrinas Pangan Nusantara). Pengumuman juara menjadi salah satu puncak acara Seminar Nasional.
Inovasi yang ditawarkan oleh tim PKM-K adalah STIVALUTION yaitu produk bahan bakar industri yang ramah lingkungan berbentuk biopelet dengan bahan baku sampah plastik kategori Low Density Polyethylene (LDPE) dan sekam padi. Penggunaan kedua bahan baku ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik yang menumpuk di Indonesia, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta serta sekam padi yang jarang dimanfaatkan. “Kami memanfaatkan sampah plastik LDPE seperti kantong plastik dan sekam padi yang terbuang begitu saja menjadi bahan bakar ramah lingkungan agar dapat memiliki nilai jual,” jelas Gayuh.