SDG 1: Tanpa Kemiskinan
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) di dua lokasi, yaitu Kalurahan Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DIY, dan Balai RT 013 RW 03 Ngadisuryan, Patehan, Kraton, Yogyakarta, pada Sabtu, 5 Juli 2025. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Fiametta Ayu Purwandari, S.T.P., M.Sc., yang memaparkan materi terkait penyusunan menu berbasis diversifikasi bahan pangan lokal untuk mendukung pola makan B2SA.
Dalam paparannya, Dr. Fiametta Ayu Purwandari, S.T.P., M.Sc. menekankan pentingnya penerapan pola makan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat sekaligus memanfaatkan potensi sumber daya pangan lokal. Diversifikasi bahan pangan diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada satu jenis bahan makanan pokok, sekaligus mendorong masyarakat untuk mengenal, mengolah, dan mengonsumsi produk pangan lokal yang sehat dan bergizi.
Peserta kegiatan mendapatkan penjelasan teknis terkait cara menyusun menu harian yang memenuhi prinsip B2SA dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan pangan di sekitar, nilai gizi, serta keamanan pangan. Materi yang disampaikan tidak hanya berfokus pada aspek gizi, tetapi juga mempertimbangkan kemudahan penerapan di rumah tangga dan potensi pengembangan usaha berbasis pangan lokal.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya konsumsi pangan yang beragam dan bergizi. Melalui edukasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya pola makan sehat sekaligus berkontribusi pada penguatan ketahanan pangan daerah.
Selain memberikan manfaat langsung bagi kesehatan, kegiatan ini juga berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 1 No Poverty (Tanpa Kemiskinan) melalui peningkatan peluang usaha berbasis pangan lokal, SDG 2 Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) dengan penyediaan akses pangan bergizi, SDG 3 Good Health and Well-being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) melalui pola makan yang tepat, SDG 4 Quality Education (Pendidikan Berkualitas) melalui transfer pengetahuan gizi dan keamanan pangan, serta SDG 8 Decent Work and Economic Growth (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan mendorong pengembangan industri pangan lokal.
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Gadjah Mada (UGM) berperan aktif dalam kegiatan Sosialisasi Irigasi Kabut yang diselenggarakan di Padukuhan Temon pada Kamis, 26 Juni 2025. Kegiatan ini diinisiasi oleh Yakkum Emergency Unit dan menghadirkan dosen FTP UGM, Hanggar Ganara Mawandha, S.T., M.Eng., Ph.D., sebagai narasumber. Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan penerapan sistem irigasi kabut sebagai solusi berkelanjutan bagi lahan tadah hujan guna mendukung ketahanan pangan masyarakat setempat.
Dalam kegiatan tersebut, Hanggar Ganara Mawandha, S.T., M.Eng., Ph.D., memaparkan materi bertema “Implementasi Irigasi Kabut untuk Mendukung Ketahanan Pangan.” Irigasi kabut, atau fog irrigation, merupakan metode penyiraman yang memanfaatkan butiran air berukuran mikro yang disemprotkan langsung ke tanaman, sehingga efisiensi penggunaan air dapat meningkat secara signifikan. Sistem ini menjadi relevan bagi lahan-lahan yang bergantung pada curah hujan musiman, karena mampu menjaga ketersediaan air bagi tanaman meskipun di musim kemarau.
Penerapan irigasi kabut tidak hanya menawarkan efisiensi air, tetapi juga berpotensi meningkatkan produktivitas pertanian di daerah dengan keterbatasan sumber daya air. Dengan teknologi ini, petani dapat mengoptimalkan lahan pertanian, mengurangi risiko gagal panen, serta meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan masyarakat. Model irigasi yang ramah lingkungan ini menjadi salah satu upaya strategis dalam mendukung pembangunan pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Kegiatan sosialisasi ini juga memiliki keterkaitan erat dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs). Penerapan irigasi kabut berkontribusi pada SDGs 1 (No Poverty / Tanpa Kemiskinan) melalui peningkatan produktivitas yang dapat meningkatkan pendapatan petani, SDGs 2 (Zero Hunger / Tanpa Kelaparan) melalui upaya mewujudkan ketersediaan pangan yang berkelanjutan, dan SDGs 13 (Climate Action / Penanganan Perubahan Iklim) melalui pengelolaan sumber daya air yang efisien untuk mengurangi dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian. Dengan dukungan akademisi, teknologi tepat guna seperti irigasi kabut diharapkan dapat diadopsi lebih luas demi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) berperan aktif dalam Diskusi Ketahanan Pangan Lintas Kementerian yang diselenggarakan di Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta pada 28 Mei 2025. Kegiatan strategis ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dan Kementerian Pertanian (Kementan).
Diskusi ini menghadirkan para pakar dari berbagai bidang guna menyusun sinergi lintas sektor dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional. Dalam forum ini, Dr. Arifin Dwi Saputro, S.T.P., M.Sc., IPM, ASEAN Eng. terlibat sebagai bagian dari Tim Pakar Kemdiktisaintek Bidang Kakao, yang ditugaskan untuk memberikan masukan strategis terkait pengembangan sistem pertanian berkelanjutan berbasis kakao sebagai salah satu komoditas unggulan nasional.
Kehadiran dosen FTP UGM dalam forum ini merupakan wujud nyata penerapan keilmuan dan kompetensi akademik dalam menjawab kebutuhan kebijakan nasional, terutama dalam mendukung penguatan sektor pertanian dan pangan. Peran FTP UGM sebagai institusi akademik tidak hanya terbatas pada pendidikan dan penelitian, tetapi juga aktif dalam proses perumusan kebijakan strategis yang melibatkan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga negara.
Melalui diskusi ini, tim pakar dari perguruan tinggi, termasuk FTP UGM, berkomitmen untuk mengaplikasikan hasil riset dan pengembangan dalam bentuk rekomendasi kebijakan berbasis data dan kebutuhan lapangan. Dengan memfokuskan perhatian pada sektor kakao, diskusi ini mendorong lahirnya strategi baru dalam pengelolaan rantai pasok komoditas kakao, mulai dari hulu hingga hilir, serta peningkatan kesejahteraan petani dan pelaku industri berbasis kakao nasional.
Kegiatan ini sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Kegiatan ini berkontribusi pada SDG 1: No Poverty (Tanpa Kemiskinan) dan SDG 2: Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) melalui penguatan sektor pertanian berbasis komoditas lokal; SDG 3: Good Health and Well-being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dengan penguatan ketahanan pangan dari aspek kesehatan masyarakat; serta SDG 9: Industry, Innovation and Infrastructure (Industri, Inovasi dan Infrastruktur) melalui kolaborasi antar kementerian dan penguatan inovasi berbasis hasil riset akademik. Peran aktif FTP UGM dalam kegiatan ini menjadi cerminan komitmen institusi dalam mendukung pembangunan pertanian nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Kontributor : Febri Puji Astuti
Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM) Hilda Maya Sintia Dewi, S.T.P., M.Sc., menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Izin Edar MD (Makanan Dalam) yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Senin, 23 Juni 2025. Kegiatan yang dilaksanakan di Kulon Progo ini diikuti oleh pelaku industri kecil dan menengah (IKM) Sumber Rejeki dengan tujuan meningkatkan pemahaman terkait regulasi dan teknis pengajuan izin edar produk pangan.
Dalam kesempatan tersebut, Hilda Maya Sintia Dewi, S.T.P., M.Sc., menyampaikan materi berjudul Pengenalan Standar Mutu Produk Gula Palma Berdasarkan SNI 3743-2021. Materi ini membahas secara rinci ketentuan standar mutu yang berlaku untuk produk gula palma, termasuk parameter mutu yang harus dipenuhi, persyaratan keamanan pangan, serta langkah-langkah yang diperlukan agar produk dapat memenuhi kriteria peredaran resmi sesuai ketentuan izin edar MD. Penjelasan ini diharapkan dapat membantu para pelaku usaha meningkatkan kualitas produk sekaligus memperluas jangkauan pasar.
Selain itu, kegiatan ini juga membahas proses teknis pengajuan izin edar MD, meliputi kelengkapan dokumen, prosedur administrasi, serta pentingnya penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) dalam proses produksi. Dengan demikian, pelaku IKM tidak hanya memahami persyaratan legalitas, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas dan daya saing produknya di pasar nasional.
Kegiatan ini mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain SDG 1 No Poverty (Tanpa Kemiskinan) melalui peningkatan pendapatan pelaku IKM, SDG 2 Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) dengan penyediaan produk pangan berkualitas, SDG 3 Good Health and Well-being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) lewat jaminan keamanan pangan, SDG 5 Gender Equality (Kesetaraan Gender) dengan mendorong peran perempuan dalam usaha pangan, SDG 8 Decent Work and Economic Growth (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui peningkatan produktivitas, SDG 12 Responsible Consumption and Production (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) lewat pemenuhan standar mutu produk, serta SDG 17 Partnerships for the Goals (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku usaha.