Dalam upaya memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya akses pangan sehat yang inklusif, Lembaga Konsumen Yogyakarta menyelenggarakan Workshop Peningkatan Akses Pangan Sehat Inklusif pada Jumat, 13 September 2025, di Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini menghadirkan Bambang Dwi Wijatniko, S.T.P., M.Agr.Sc., M.Sc., Ph.D., dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM), yang berperan sebagai penanggap dalam sesi materi narasumber.
Workshop ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya mendorong pemenuhan kebutuhan pangan yang sehat, terjangkau, dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Dalam forum tersebut, Dr. Bambang Dwi Wijatniko memberikan pandangan dan tanggapan ilmiah mengenai strategi peningkatan akses pangan sehat berbasis kearifan lokal serta pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat dalam membangun sistem pangan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya penyelenggaraan pasar rakyat sebagai salah satu sarana untuk memperkuat rantai distribusi pangan lokal yang sehat dan inklusif. Pasar rakyat berperan penting dalam memperluas akses masyarakat terhadap bahan pangan bergizi dengan harga terjangkau, sekaligus memberdayakan produsen lokal dan petani kecil. Melalui pendekatan ini, masyarakat diharapkan semakin sadar akan manfaat konsumsi pangan lokal, tidak hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga dalam mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat pedesaan.
Selain diskusi dan pemaparan, workshop ini juga menjadi momentum untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat berbasis pangan lokal. Peserta diajak memahami bahwa menjaga pola konsumsi yang seimbang dan mengutamakan bahan pangan alami dapat menjadi langkah nyata dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan produktif.
Pelaksanaan Workshop Peningkatan Akses Pangan Sehat Inklusif ini merupakan salah satu bentuk kontribusi FTP UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 1 (No Poverty/Tanpa Kemiskinan), SDG 2 (Zero Hunger/Tanpa Kelaparan), dan SDG 3 (Good Health and Well-being/Kehidupan Sehat dan Sejahtera). Melalui keikutsertaan dosen FTP UGM dalam kegiatan ini, fakultas berperan aktif dalam mendorong peningkatan akses pangan sehat dan inklusif bagi seluruh masyarakat, sejalan dengan visi UGM untuk membangun kemandirian pangan nasional dan mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan bagi semua.
Inovasi yang ditawarkan oleh tim PKM-K adalah STIVALUTION yaitu produk bahan bakar industri yang ramah lingkungan berbentuk biopelet dengan bahan baku sampah plastik kategori Low Density Polyethylene (LDPE) dan sekam padi. Penggunaan kedua bahan baku ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik yang menumpuk di Indonesia, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta serta sekam padi yang jarang dimanfaatkan. “Kami memanfaatkan sampah plastik LDPE seperti kantong plastik dan sekam padi yang terbuang begitu saja menjadi bahan bakar ramah lingkungan agar dapat memiliki nilai jual,” jelas Gayuh.