
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Sosialisasi Keamanan Pangan Segar 2025 pada Jumat 15 Agustus 2025 di Kantor Kalurahan Sumberarum, Moyudan, Sleman. Kegiatan ini menghadirkan tiga dosen FTP UGM sebagai narasumber, yaitu Prof. Dr. Ir. Tyas Utami, M.Sc.; Dr. Rini Yanti, S.T.P., M.P.; dan Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri, S.T.P., M.Sc.
Dalam kegiatan ini, para narasumber menyampaikan materi dengan cakupan topik yang komprehensif. Prof. Dr. Ir. Tyas Utami, M.Sc., memaparkan kondisi keamanan pangan segar di Indonesia saat ini dengan menyoroti dinamika yang dihadapi baik oleh produsen maupun konsumen. Dr. Rini Yanti, S.T.P., M.P., menjelaskan mengenai sumber dan ancaman bahaya cemaran pada pangan segar yang berpotensi memengaruhi kesehatan masyarakat. Sementara itu, Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri, S.T.P., M.Sc., menyampaikan praktik pemilihan, penyimpanan, dan pengolahan pangan segar yang baik sebagai langkah preventif yang dapat dilakukan oleh masyarakat dan pelaku usaha pangan segar.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan pelaku usaha pangan segar terhadap kebijakan, regulasi, dan kaidah-kaidah keamanan pangan. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memperkuat pemahaman masyarakat mengenai pentingnya penerapan budaya keamanan pangan di setiap rantai pangan, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi. Dengan adanya peningkatan pengetahuan tersebut, diharapkan indeks keamanan pangan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dapat semakin meningkat sehingga mampu mendukung terciptanya masyarakat yang sehat dan produktif.
Penyelenggaraan kegiatan ini sekaligus menegaskan peran FTP UGM dalam mendukung program-program pemerintah, khususnya dalam bidang ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. Melalui kegiatan sosialisasi yang melibatkan dosen dengan keahlian di bidang teknologi pangan, masyarakat di tingkat lokal memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik keamanan pangan yang aplikatif. Peningkatan literasi pangan di kalangan masyarakat dan pelaku usaha menjadi langkah strategis dalam mengantisipasi risiko cemaran sekaligus menjamin ketersediaan pangan yang aman dikonsumsi.
Selain itu, Sosialisasi Keamanan Pangan Segar 2025 juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Pertama, SDG 2 Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) melalui upaya memastikan ketersediaan pangan yang aman dan bergizi bagi masyarakat. Kedua, SDG 3 Good Health and Well-being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dengan mengurangi risiko kesehatan akibat pangan segar yang tercemar. Ketiga, SDG 4 Quality Education (Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan akses pendidikan dan pengetahuan praktis yang dapat diterapkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya bermanfaat secara lokal, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian target pembangunan global.