Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui tim dosen dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem melaksanakan kegiatan uji kelayakan teknologi irigasi kabut berbasis Internet of Things (IoT) di wilayah lahan kering Demplot Rukun Santoso, Dusun Temon, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini diselenggarakan oleh YAKKUM Emergency Unit (YEU) pada 24 Mei 2025.
Tim dosen FTP UGM yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Ardan Wiratmoko, S.T.P., M.Sc., Hanggar Ganara Mawandha, S.T., M.Eng., Ph.D., dan Muhamad Khoiru Zaki, S.P., M.P., Ph.D., IPM. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan sistem irigasi kabut berbasis IoT dalam mendukung pertanian hortikultura di lahan kering. Evaluasi difokuskan pada kinerja teknis sistem, efisiensi penggunaan air, serta keberlanjutan operasional untuk memastikan kesiapan teknologi dalam mendukung produktivitas pertanian di wilayah rawan kekeringan.
Irigasi kabut berbasis IoT merupakan inovasi teknologi yang mengandalkan penyemprotan partikel air berukuran mikro (mist) yang dikendalikan melalui sistem sensor dan konektivitas daring. Teknologi ini dikembangkan sebagai solusi adaptif bagi wilayah dengan ketersediaan air terbatas dan kondisi iklim ekstrem. Demplot Rukun Santoso dipilih sebagai lokasi uji coba karena mewakili karakteristik umum wilayah lahan kering di Kabupaten Gunungkidul. Dengan dukungan masyarakat lokal, kegiatan ini juga melibatkan transfer pengetahuan mengenai operasionalisasi dan pemeliharaan sistem irigasi kabut kepada petani setempat. Pendekatan partisipatif ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas petani dalam memanfaatkan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan hemat sumber daya.
Secara strategis, kegiatan ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 1: No Poverty (Tanpa Kemiskinan) melalui peningkatan produktivitas pertanian dan pendapatan petani; SDG 2: Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) melalui penyediaan teknologi irigasi efisien guna mendukung ketahanan pangan; serta SDG 13: Climate Action (Penanganan Perubahan Iklim) melalui penerapan teknologi adaptif yang mampu mengatasi tantangan lingkungan di wilayah kering. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen FTP UGM dalam mengembangkan teknologi tepat guna yang relevan bagi kebutuhan masyarakat dan kondisi geografis Indonesia.
Kontributor : Febri Puji Astuti
Tiga dosen dari FTP UGM, yaitu Dr. Joko Nugroho Wahyu Karyadi, S.T.P., M.Eng., Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P., dan Dr. Hanim Zuhrotul Amanah, S.T.P., M.P., Ph.D., terlibat secara langsung dalam kegiatan ini. Mereka memberikan materi dan melakukan evaluasi terhadap kinerja mesin pengering padi tipe vertikal yang digunakan di wilayah tersebut. Fokus utama dari kegiatan ini adalah pada upaya pengujian dan penilaian efektivitas alat pascapanen dalam meningkatkan kualitas pengeringan padi serta mengurangi potensi kehilangan hasil akibat proses pengeringan dan penggilingan yang belum memenuhi standar teknis.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Sekretaris Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM Prof. Ir. Wiratni, ST., MT., Ph.D., IPM. yang mewakili dukungan institusional terhadap kolaborasi internasional antar perguruan tinggi.
Pada Selasa, 20 Mei 2025, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah kegiatan
Setelah sesi kuliah, para mahasiswa dari NUS dan UGM dibagi ke dalam lima kelompok lintas institusi yang terdiri dari mahasiswa King Edward VII Hall NUS, FTP UGM, dan Fakultas Geografi UGM. Masing-masing kelompok menerima studi kasus yang berfokus pada strategi pengembangan rantai pasok buah salak untuk pasar internasional, khususnya ke Singapura. Topik diskusi masing-masing kelompok mencerminkan pendekatan strategis dan inovatif dalam pengolahan, distribusi, serta pemasaran salak sebagai komoditas unggulan dari Sleman, Yogyakarta. Kelima kelompok tersebut mempresentasikan ide dan solusi melalui berbagai tema seperti
Pelaksanaan kegiatan ini secara langsung berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 2 (Zero Hunger), SDG 4 (Quality Education) melalui penyediaan akses pembelajaran lintas negara dan pengalaman interdisipliner yang setara; SDG 16 (Peace, Justice and Strong Institutions) dengan membangun saling pengertian lintas budaya; serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) melalui penguatan kemitraan strategis antar institusi pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara.