Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki ruang terbuka hijau yang berfungsi tidak hanya sebagai area rekreasi, tetapi juga sebagai ruang produktif dan inspiratif bagi mahasiswa untuk belajar, berdiskusi, dan melaksanakan berbagai kegiatan akademik maupun nonakademik. Area ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen FTP UGM dalam menciptakan lingkungan kampus yang sehat, berkelanjutan, dan ramah lingkungan, sekaligus mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 11: Sustainable Cities and Communities.
Mahasiswa kerap memanfaatkan ruang terbuka hijau ini untuk berbagai aktivitas, mulai dari belajar kelompok, berdiskusi mengenai proyek penelitian, rapat organisasi kemahasiswaan, hingga bersantai di sela jadwal kuliah. Kehadiran meja dan kursi yang tersebar di area taman menjadikan lokasi ini sebagai tempat yang ideal untuk belajar di luar ruangan dengan suasana yang lebih santai namun tetap produktif. Beberapa kegiatan akademik dan kreativitas mahasiswa, seperti sesi mentoring, bimbingan tugas akhir, hingga kegiatan literasi lingkungan, juga sering memanfaatkan area hijau tersebut.
Selain memberikan manfaat bagi aktivitas akademik, ruang terbuka hijau di FTP UGM juga berfungsi sebagai paru-paru kampus yang membantu menjaga kualitas udara dan suhu di lingkungan fakultas. Penataan taman yang asri dan keberadaan berbagai jenis tanaman tropis turut menambah nilai estetika kampus sekaligus memperkuat citra FTP UGM sebagai fakultas yang berwawasan lingkungan.
Keterbukaan akses menjadi salah satu prinsip utama pengelolaan ruang terbuka hijau ini. Seluruh mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, hingga tamu kampus dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan bebas, selama tetap menjaga kebersihan dan ketertiban. Fasilitas pendukung seperti lampu taman, jalur Wi-Fi, dan tempat sampah terpilah turut disediakan untuk menunjang kenyamanan dan keberlanjutan penggunaan area hijau tersebut.
Melalui penyediaan ruang terbuka hijau yang nyaman dan multifungsi ini, FTP UGM berupaya menciptakan lingkungan kampus yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan mendukung kesejahteraan seluruh warga kampus. Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen fakultas dalam mewujudkan tata kelola kampus hijau (green campus) yang berkontribusi pada tercapainya SDGs 11: Sustainable Cities and Communities, terutama dalam aspek penyediaan akses terhadap ruang publik yang inklusif, aman, dan hijau bagi seluruh komunitas akademik.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, Sumber Daya Manusia, dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Kuncoro Harto Widodo, S.T.P., M.Eng., menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan. “Kami terus memohon doa dan dukungan agar pembangunan gedung ini berjalan dengan lancar. Kami juga membuka peluang kolaborasi seluas-luasnya dalam pengembangan fasilitas yang sudah direncanakan agar memberikan manfaat yang optimal dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Sesi peletakan batu pertama juga diikuti oleh Dr. Eng. Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng. (Direktur Aset UGM), Prof. Dr. Kuncoro Harto Widodo, Dr. Ir. Abdul Rozaq, DAA (Dekan FTP periode 2004–2008), Prof. Dr. Yudi Pranoto, S.T.P., M.P. (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr. (Dekan FTP periode 2008–2012), Dr. Ir. Djoko Ujianto, M.M., Ir. Benjamin Mangitung, Alia Nur Fitri, S.T.P., M.M. (Direktur Keuangan, SDM, dan Umum PT Jamkrindo Syariah), Endang Sri Winarni, S.T.P., M.M. (Direktur Keuangan, SDM, dan Umum PT Jamkrindo Syariah), Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P. (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni), serta Prof. Em. Eka Sari Lorena Soerbakti, MBA (CEO PT Bawa Indonesia Global).
Dalam pelatihan ini, peserta diperkenalkan dengan berbagai alat dan mesin yang digunakan dalam proses pascapanen serta teknik desain proses yang dapat diterapkan untuk meningkatkan nilai tambah produk ubi ungu. Materi yang disampaikan oleh para ahli dari FTP UGM tidak hanya mencakup aspek teknis, tetapi juga strategi pengolahan yang tepat guna untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Dengan metode pelatihan yang aplikatif dan berorientasi pada praktik langsung, kegiatan ini memberikan pengetahuan mendalam kepada para peserta tentang bagaimana memaksimalkan potensi ubi ungu dari hulu hingga hilir, serta bagaimana menjaga kualitas dan meningkatkan nilai produk olahan yang dapat bersaing di pasar.
Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., Dekan FTP UGM, dalam sambutannya, menyampaikan harapannya agar kolaborasi ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi lokal. “Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan sesuai dengan prinsip Tridharma Perguruan Tinggi, dan tentunya berdampak nyata bagi masyarakat Kabupaten Paser,” ungkapnya. Sementara itu, Kasubdit Kerja Sama Dalam Negeri, Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM, JJohan Syafri Mahathir Ahmad, S.T., M.Eng., Ph.D., menekankan pentingnya sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah untuk memastikan keberhasilan program transformasi ekonomi ini.