Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyelenggarakan Kegiatan Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji bagi Penanggung Jawab/Penjamah Pangan bagi Rumah Sakit di Kota Yogyakarta pada Rabu, 30 Juli 2025 bertempat di kantor Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Kegiatan ini menghadirkan dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Gadjah Mada (UGM), yaitu Intan Dewi Larasati, S.T.P., M.Sc., yang memberikan materi mengenai Cemaran Bahan Pangan.
Pelatihan ini diikuti oleh penanggung jawab dan penjamah pangan dari berbagai rumah sakit di Kota Yogyakarta. Tujuan utama kegiatan adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam menjaga keamanan pangan siap saji, khususnya di lingkungan rumah sakit yang memiliki peran vital dalam menyediakan pangan sehat dan aman bagi pasien maupun tenaga kesehatan.
Dalam sesi materi yang disampaikan, Intan Dewi Larasati, S.T.P., M.Sc., membahas mengenai berbagai potensi cemaran bahan pangan, baik fisik, kimia, maupun mikrobiologi, yang dapat memengaruhi mutu serta keamanan makanan. Materi tersebut diharapkan dapat membantu para penjamah pangan untuk mengenali risiko sejak dini, menerapkan standar higiene dan sanitasi yang tepat, serta mengelola rantai penyajian pangan secara lebih aman dan berkualitas.
Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menegaskan komitmennya dalam mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang keamanan pangan, khususnya di sektor rumah sakit. Dengan pemahaman yang memadai, diharapkan para peserta dapat menerapkan praktik terbaik dalam penyajian makanan yang tidak hanya bergizi, tetapi juga bebas dari kontaminasi yang berisiko terhadap kesehatan.
Kegiatan ini juga selaras dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada Tujuan 2 Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) dan Tujuan 3 Good Health and Well-being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera). Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penjamah pangan rumah sakit, kegiatan ini berkontribusi pada penyediaan makanan sehat yang aman dikonsumsi serta mendukung kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat.
Sambutan utama disampaikan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Wamenkomdigi). , H.E. Nezar Patria, S.Fil., M.Sc., M.B.A., beliau menyoroti urgensi transformasi sektor pertanian dan pangan melalui teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan. “Transformasi menuju sistem pertanian cerdas bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. AI dan data menjadi akselerator yang akan memungkinkan kita mencapai ketahanan dan kedaulatan pangan secara inklusif dan berkelanjutan,” tegas Nezar. Wamenkomdigi mencontohkan pemanfaatan AI di berbagai negara seperti Belanda, Tiongkok, dan Amerika Serikat, yang telah terbukti meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi limbah, dan menjaga kualitas pangan. Dalam konteks Indonesia, menurutnya, perlu adanya infrastruktur digital yang kokoh, peningkatan literasi digital petani, dukungan riset dan regulasi yang adaptif, serta kolaborasi lintas sektor.