Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji SPPG UNISA Yogyakarta” yang berlangsung di Aula Kampus 1 UNISA Yogyakarta, Jalan Munir No. 267, Serangan, Ngampilan, Yogyakarta pada, Sabtu 11 Oktober 2025. Kegiatan ini menghadirkan Putrika Citta Pramesi, S.T.P., M.Sc., dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM), sebagai narasumber dengan topik pembahasan mengenai “Pencemaran Pangan.” Pelatihan ini diikuti oleh para penjamah pangan dari berbagai sekolah penerima manfaat program Makanan Bergizi Berbasis Gizi dan Nutrisi (MBG BGN) yang diselenggarakan oleh UNISA Yogyakarta.
Dalam kegiatan tersebut, peserta dibekali pemahaman mendalam tentang berbagai bentuk pencemaran pangan yang dapat terjadi selama proses pengolahan, penyimpanan, dan penyajian makanan siap saji. Materi yang disampaikan meliputi jenis-jenis kontaminasi pangan seperti biologis, kimia, dan fisik, serta strategi pencegahan untuk meminimalkan risiko bahaya pangan bagi konsumen. Selain itu, peserta juga diperkenalkan dengan praktik terbaik (best practices) dalam penanganan bahan makanan, sanitasi lingkungan kerja, serta penerapan prinsip higienitas dalam kegiatan penyajian makanan di lingkungan sekolah.
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan para penjamah pangan agar mampu memproduksi makanan yang aman, layak konsumsi, dan bermutu tinggi. Dengan kemampuan tersebut, diharapkan tercipta sistem keamanan pangan yang lebih baik di sekolah-sekolah penerima manfaat program MBG BGN. Keamanan pangan yang terjamin tidak hanya berpengaruh pada kesehatan peserta didik, tetapi juga berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak serta upaya peningkatan kualitas gizi di lingkungan pendidikan.
Pelaksanaan kegiatan ini juga menjadi bentuk kolaborasi antara FTP UGM dan UNISA Yogyakarta dalam mengedepankan pendidikan dan penerapan praktik keamanan pangan yang berkelanjutan. Keterlibatan dosen FTP UGM mencerminkan komitmen fakultas dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman akademik untuk mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pangan dan gizi.
Selain menjadi wadah peningkatan kompetensi, kegiatan Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji SPPG UNISA Yogyakarta juga berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2 (Zero Hunger) yang berfokus pada penghapusan kelaparan melalui penyediaan pangan bergizi dan aman, SDG 3 (Good Health and Well-being) yang mendukung peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta SDG 4 (Quality Education) yang menekankan pentingnya pendidikan berkualitas dan peningkatan kapasitas individu. Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dan masyarakat dalam menciptakan sistem pangan yang lebih sehat, aman, dan berkelanjutan di Indonesia.
Program UGMPreneurs diikuti oleh 30 peserta dari berbagai fakultas yaitu 4 mahasiswa dari Fakultas Filsafat; 2 mahasiswa Fakultas Geography; 2 mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya; 3 mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan; 1 mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; 1 Fakultas Pertanian; 2 Fakultas Teknik; 11 Fakultas Teknologi Pertanian; 2 Sekolah Pascasarjana; dan 2 Sekolah Vokasi. Program UGMPreneurs dirancang sebagai wadah pembelajaran kewirausahaan lintas fakultas di UGM, yang menggabungkan pendekatan akademik dan praktis. Berbeda dari kelas bisnis konvensional, UGMPreneurs menghadirkan pengajar dari kalangan pengusaha aktif agar peserta memperoleh wawasan terkini tentang praktik bisnis nyata, tantangan industri, serta tren ekonomi digital. Dalam paparannya, Prof. Eka Sari Lorena Surbakti menguraikan materi Entrepreneurship 101 yang menekankan pentingnya membangun mental adaptif, berpikir kreatif, dan memiliki kemampuan untuk melihat peluang di tengah perubahan ekonomi yang cepat. Ia juga menyoroti pentingnya inovasi berbasis teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), dalam menjaga daya saing generasi muda di era global.
Berangkat dari potensi ini, Tim PKM-PM Universitas Gadjah Mada bersama Karang Taruna Permadi 13 menginisiasi program JGrow+ (Jamblangan Grow+). Program ini berfokus pada pemanfaatan limbah peternakan menjadi Pupuk Organik Plus (POP) dan Biofertilizer. Tidak hanya mengandalkan feses dan urin ternak, bahan tambahan lain seperti sisa sayuran rumah tangga dan tembakau dari puntung rokok turut digunakan untuk memperkaya kualitas produk. Lebih jauh, produk ini juga mengandung sembilan jenis mikroorganisme yang mendukung pertumbuhan tanaman.