Mahasiswa Program Magister Teknologi Industri Pertanian (TIP) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Irakiza Gideon, berhasil menorehkan 2nd winner dalam ajang Walisongo International Pencak Silat PSHT Championship 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang pada 9 April 2025, bertempat di kampus UIN Walisongo Semarang. Kompetisi tersebut menjadi salah satu ajang pencak silat bergengsi yang mempertemukan para pesilat dari berbagai daerah, bahkan mancanegara, untuk menunjukkan kemampuan, teknik, serta sportivitas dalam seni bela diri khas Indonesia, Pencak Silat.
Dalam kejuaraan ini, Irakiza Gideon tampil sebagai peserta yang mewakili Fakultas Teknologi Pertanian UGM, sekaligus menunjukkan semangat juang dan kedisiplinan tinggi yang menjadi karakter mahasiswa UGM. Melalui ajang tersebut, ia berkesempatan untuk mengasah kemampuan, memperluas wawasan, dan menambah pengalaman bertanding di tingkat internasional. Keterlibatannya mencerminkan peran aktif mahasiswa dalam menyeimbangkan prestasi akademik dan non-akademik, serta menjadi wujud nyata dari semangat Civitas Academica UGM untuk terus berkontribusi dan berprestasi di berbagai bidang.
Prestasi yang diraih oleh Irakiza Gideon tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga membawa nama baik Fakultas Teknologi Pertanian UGM di kancah nasional dan internasional. Keikutsertaan mahasiswa FTP UGM dalam ajang ini menunjukkan bahwa fakultas tidak hanya berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pangan, tetapi juga mendorong pengembangan karakter, keterampilan, dan prestasi mahasiswa secara holistik. Dengan semangat tersebut, mahasiswa diharapkan mampu menjadi generasi unggul yang tangguh, berprestasi, serta menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan kebangsaan.
Partisipasi dalam kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Quality Education) yang menekankan pentingnya pendidikan berkualitas dan pengembangan potensi peserta didik secara menyeluruh, SDG 10 (Reduced Inequalities) yang mendorong kesetaraan kesempatan bagi semua individu untuk berkembang tanpa diskriminasi, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) yang menegaskan pentingnya kemitraan dan kolaborasi antar lembaga pendidikan, organisasi, dan komunitas untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, semangat kolaboratif dan nilai sportivitas menjadi bagian penting dari upaya mewujudkan pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan berdaya saing global.