Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Gadjah Mada (UGM) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemerataan akses pendidikan tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah melalui skema penerimaan mahasiswa program Penelusuran Bibit Unggul (PBU), yang memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa dari berbagai latar belakang, termasuk kelompok kurang terwakili dan rentan, untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Skema PBU merupakan salah satu mekanisme seleksi penerimaan mahasiswa baru yang bertujuan untuk menjaring calon mahasiswa berprestasi dari berbagai wilayah di Indonesia, terutama mereka yang memiliki potensi akademik tinggi namun mungkin menghadapi keterbatasan ekonomi atau akses pendidikan. Melalui jalur ini, FTP UGM berupaya memastikan bahwa kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi tidak hanya terbuka bagi kalangan tertentu, tetapi juga merata dan inklusif bagi semua.
Dalam pelaksanaannya, FTP UGM bekerja sama dengan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia untuk menyeleksi calon mahasiswa berdasarkan prestasi akademik, karakter, dan potensi kontribusi terhadap masyarakat. Proses seleksi ini dilaksanakan dengan prinsip transparansi, keadilan, dan keberpihakan terhadap kelompok yang kurang terwakili, sehingga dapat mendorong terciptanya lingkungan akademik yang beragam dan inklusif.
Selain membuka akses pendidikan bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi, FTP UGM juga memastikan tersedianya dukungan akademik dan sosial bagi mahasiswa yang diterima melalui jalur ini. Pendampingan, program pengembangan diri, serta dukungan beasiswa turut disediakan untuk membantu mahasiswa agar dapat beradaptasi dan berkembang optimal selama menempuh studi di lingkungan kampus.
Kebijakan penerimaan mahasiswa melalui jalur PBU ini sekaligus menjadi bagian dari kontribusi FTP UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 10: Reduced Inequalities (Berkurangnya Kesenjangan). Melalui kebijakan inklusif ini, FTP UGM berupaya menciptakan akses pendidikan yang setara dan adil bagi seluruh calon mahasiswa tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, maupun geografis.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, Sumber Daya Manusia, dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Kuncoro Harto Widodo, S.T.P., M.Eng., menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan. “Kami terus memohon doa dan dukungan agar pembangunan gedung ini berjalan dengan lancar. Kami juga membuka peluang kolaborasi seluas-luasnya dalam pengembangan fasilitas yang sudah direncanakan agar memberikan manfaat yang optimal dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Sesi peletakan batu pertama juga diikuti oleh Dr. Eng. Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng. (Direktur Aset UGM), Prof. Dr. Kuncoro Harto Widodo, Dr. Ir. Abdul Rozaq, DAA (Dekan FTP periode 2004–2008), Prof. Dr. Yudi Pranoto, S.T.P., M.P. (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr. (Dekan FTP periode 2008–2012), Dr. Ir. Djoko Ujianto, M.M., Ir. Benjamin Mangitung, Alia Nur Fitri, S.T.P., M.M. (Direktur Keuangan, SDM, dan Umum PT Jamkrindo Syariah), Endang Sri Winarni, S.T.P., M.M. (Direktur Keuangan, SDM, dan Umum PT Jamkrindo Syariah), Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P. (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni), serta Prof. Em. Eka Sari Lorena Soerbakti, MBA (CEO PT Bawa Indonesia Global).
Dalam pelatihan ini, peserta diperkenalkan dengan berbagai alat dan mesin yang digunakan dalam proses pascapanen serta teknik desain proses yang dapat diterapkan untuk meningkatkan nilai tambah produk ubi ungu. Materi yang disampaikan oleh para ahli dari FTP UGM tidak hanya mencakup aspek teknis, tetapi juga strategi pengolahan yang tepat guna untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Dengan metode pelatihan yang aplikatif dan berorientasi pada praktik langsung, kegiatan ini memberikan pengetahuan mendalam kepada para peserta tentang bagaimana memaksimalkan potensi ubi ungu dari hulu hingga hilir, serta bagaimana menjaga kualitas dan meningkatkan nilai produk olahan yang dapat bersaing di pasar.
Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., Dekan FTP UGM, dalam sambutannya, menyampaikan harapannya agar kolaborasi ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi lokal. “Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan sesuai dengan prinsip Tridharma Perguruan Tinggi, dan tentunya berdampak nyata bagi masyarakat Kabupaten Paser,” ungkapnya. Sementara itu, Kasubdit Kerja Sama Dalam Negeri, Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM, JJohan Syafri Mahathir Ahmad, S.T., M.Eng., Ph.D., menekankan pentingnya sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah untuk memastikan keberhasilan program transformasi ekonomi ini.