Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (BEM FTP UGM) melalui Kementerian Pengembangan Desa Mitra (PDM) Kabinet Vassa Adhika, kembali menginisiasi program edukatif Ilmu Tuk Semua. Kegiatan pertama dilaksanakan pada Sabtu, 20 September 2025, dan menghadirkan 58 anak sebagai peserta yang antusias mempelajari proses pembuatan cokelat serta praktik menghias cokelat secara langsung.
Materi kegiatan disampaikan oleh mahasiswa FTP UGM, Radhita Fadhila Putri Mahendra (S1 Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian) dan Artizeno Kynan Pramudya (S1 Teknologi Industri Pertanian), dibantu dengan Gabriel Kristano (S1 Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian) yang menjelaskan asal-usul cokelat. Anak-anak diperkenalkan pada karakteristik buah dan biji cokelat, proses fermentasi, pengeringan, penumbukan, pencampuran dengan gula dan minyak, hingga pengolahan menjadi cokelat siap hias. Kegiatan juga ditutup dengan penayangan video animasi kartun yang menampilkan proses pengolahan cokelat.
Setelah pemaparan materi, peserta diajak praktik menghias cokelat. Seluruh anak terlihat antusias mengikuti sesi praktik, mencoba berbagai teknik dekorasi sambil belajar menerapkan ilmu yang baru mereka peroleh. Sesi praktik dipandu oleh anggota Kementerian PDM dan anak magang BEM FTP yang mendampingi jalannya kegiatan.
Program Ilmu Tuk Semua akan berlanjut dengan pertemuan kedua pada Sabtu, 27 September 2025, yang juga menyasar anak-anak di Desa/Kelurahan Wonokerto secara lebih luas. Pada pertemuan ini, peserta akan belajar membuat yoghurt mulai dari pemerahan susu sapi hingga menjadi produk jadi, sekaligus mengenal proses pengolahan susu dan prinsip-prinsip dasar pembuatan yoghurt. Pertemuan terakhir, Minggu 2 November 2025, difokuskan pada ibu-ibu dari Dusun Gondoarum, dengan materi workshop terkait pembangunan usaha, PIRT, serta strategi branding dan storytelling produk.
Artizeno Kynan Pramudya, Steering Committee program, menyatakan, “Kami berharap masyarakat Desa/Kelurahan Wonokerto dapat memahami, menelusuri, dan berkreasi lebih dalam di dunia agrikultur dan teknologi, khususnya terhadap potensi pangan yang dimiliki, bagi kalangan anak-anak hingga dewasa. BEM FTP UGM melalui Kementerian PDM juga ingin mengenalkan ilmu pertanian dan pangan secara kreatif, sekaligus membangun minat masyarakat untuk memahami proses pangan dari hulu hingga produk siap konsumsi.”
Seminar ini menghadirkan Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., Menteri Pertanian Republik Indonesia, secara daring sebagai Keynote Speaker utama. Andi Amran didampingi oleh Dr. Sam Herodian, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Pangan, yang hadir secara luring, untuk membahas arah kebijakan dan strategi nasional dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui pemanfaatan teknologi pertanian 4.0. Sesi Keynote Speaker yang sangat dinantikan ini diperkirakan dihadiri oleh sekitar 300 peserta secara luring, menunjukkan antusiasme tinggi dari akademisi, peneliti, praktisi, dan mahasiswa dari berbagai institusi di seluruh Indonesia.
Sebagai bagian integral dari rangkaian acara, Grand Final Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional 2025 yang didukung oleh Agrinas Pangan Nusantara telah sukses diselenggarakan pada Selasa, 2 September 2025, di Ruang 384 FTP UGM. Lomba ini menjaring ide-ide segar dan inovatif dari generasi muda, dengan 10 tim terbaik mempresentasikan karyanya di hadapan juri Prof. Nursigit Bintoro (UGM), Dr. Andreas Wahyu (PERTETA – INSTIPER), dan Kolonel Blasius Popylus (Agrinas Pangan Nusantara). Pengumuman juara menjadi salah satu puncak acara Seminar Nasional.
Inovasi yang ditawarkan oleh tim PKM-K adalah STIVALUTION yaitu produk bahan bakar industri yang ramah lingkungan berbentuk biopelet dengan bahan baku sampah plastik kategori Low Density Polyethylene (LDPE) dan sekam padi. Penggunaan kedua bahan baku ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik yang menumpuk di Indonesia, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta serta sekam padi yang jarang dimanfaatkan. “Kami memanfaatkan sampah plastik LDPE seperti kantong plastik dan sekam padi yang terbuang begitu saja menjadi bahan bakar ramah lingkungan agar dapat memiliki nilai jual,” jelas Gayuh.