Yogyakarta – Limbah plastik yang sulit terurai masih menjadi ancaman serius bagi lingkungan. Sementara itu, kulit pisang yang melimpah sering kali berakhir sebagai sampah tanpa pemanfaatan. Melihat dua permasalahan ini, tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Gadjah Mada menghadirkan inovasi berkonsep zero waste dengan mengolah limbah kulit pisang menjadi bahan dasar plastik biodegradable yang ramah lingkungan.
Gagasan ini berangkat dari keprihatinan terhadap meningkatnya pencemaran akibat sampah plastik dan kurangnya pemanfaatan limbah organik. Tim kemudian mengembangkan pendekatan yang mampu menyatukan kedua permasalahan tersebut, yaitu dengan mengubah kulit pisang menjadi bahan pembentuk bioplastik yang dapat terurai secara alami.
Produk yang dihasilkan berbasis Polyhydroxybutyrate (PHB), biopolimer alami yang memiliki sifat menyerupai plastik konvensional namun dapat terurai oleh mikroorganisme. Melalui teknik rekayasa genetika, tim Peelution menginsersikan gen penghasil PHB (pHAa, pHAb, dan PhaC) ke dalam mikroorganisme Kluyveromyces marxianus, sejenis ragi yang dimodifikasi agar mampu menghasilkan PHB secara lebih efisien. Pendekatan ini membuat proses produksi bioplastik menjadi lebih cepat, aman, dan ramah lingkungan dibandingkan metode konvensional yang menggunakan bakteri.
Inovasi ini tidak hanya menjadi alternatif pengganti plastik berbasis minyak bumi, tetapi juga mengubah limbah organik menjadi produk yang bernilai guna. Dengan demikian, penelitian ini mendukung penerapan konsep zero waste sekaligus mendorong penggunaan sumber daya terbarukan.
Tim Peelution optimis bahwa hasil riset berbasis rekayasa genetika ini dapat dikembangkan hingga skala industri untuk berkontribusi terhadap pengurangan limbah plastik serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan dukungan Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) UGM di bawah bimbingan Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. Anggota tim Peelution terdiri atas Dwi Ayu Kurniasih, Aulia Berlian Patricia, dan Adrianus Dinata dari Fakultas Biologi, serta Syrin Alia Zahra Marin dan Muhammad Tegar Prakoso dari Fakultas Teknologi Pertanian.
Inovasi ini dikembangkan oleh tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang beranggotakan I Komang Gopal Davinsi (Fakultas Teknik 2024), Lidya Rahmadhani (Fakultas Teknologi Pertanian 2024), Muhammad Rifqi (Fakultas Teknik 2024), Kavina Nitiakevala Akbari (Fakultas Farmasi 2023), dan Umi Muthoharoh (Fakultas Ekonomika dan Bisnis 2024), dengan dosen pendamping Ir. Sinta Rahmawidya Sulistyo, S.T., MSIE., IPM.
Berangkat dari potensi ini, Tim PKM-PM Universitas Gadjah Mada bersama Karang Taruna Permadi 13 menginisiasi program JGrow+ (Jamblangan Grow+). Program ini berfokus pada pemanfaatan limbah peternakan menjadi Pupuk Organik Plus (POP) dan Biofertilizer. Tidak hanya mengandalkan feses dan urin ternak, bahan tambahan lain seperti sisa sayuran rumah tangga dan tembakau dari puntung rokok turut digunakan untuk memperkaya kualitas produk. Lebih jauh, produk ini juga mengandung sembilan jenis mikroorganisme yang mendukung pertumbuhan tanaman.
Pencapaian ini lahir dari inovasi camilan sehat berbasis hasil samping pertanian. Produk B-Roll merupakan camilan egg roll berbahan dasar tepung batang pisang dan blondo, dua komoditas yang selama ini kurang dimanfaatkan. Dengan kandungan serat, protein, serta asam laurat yang tinggi, produk ini menawarkan camilan sehat, praktis, sekaligus bernilai ekonomi. Inovasi ini hadir sebagai solusi pengolahan limbah pertanian dengan mengusung konsep keberlanjutan (