Balai Air Tanah, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, menyelenggarakan kegiatan bertajuk Model Ribasim untuk Kegiatan Smart Water Resources Management (SWRM) di Yogyakarta, pada 30 Oktober 2024. Kegiatan ini menghadirkan Hanggar Ganara Mawandha, S.T., M.Eng., Ph.D., dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) (Universitas Gadjah Mada) UGM, sebagai narasumber utama. Dalam kesempatan ini, Dr. Hanggar memaparkan materi bertema “Manajemen Pengelolaan Sumber Daya Air dengan Ribasim,” dengan fokus pada integrasi permodelan air permukaan dan air tanah untuk pengelolaan sumber daya air (SDA).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan pendekatan inovatif dalam pengelolaan SDA melalui aplikasi model Ribasim, sebuah alat permodelan yang mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Dr. Hanggar menjelaskan bagaimana integrasi air permukaan dan air tanah dapat memberikan solusi yang efektif untuk tantangan pengelolaan SDA yang berkelanjutan. Peserta kegiatan, yang terdiri dari ahli dan praktisi di bidang SDA, turut berdiskusi mengenai implementasi praktis model ini dalam konteks pengelolaan air di Indonesia.
Kontribusi kegiatan ini mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk SDG 2 (Tanpa Kelaparan), SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), dan SDG 15 (Ekosistem Daratan).
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) aktif berpartisipasi dalam ISMAB dengan mengirimkan enam makalah penelitian, yang terdiri dari enam presentasi oral dan satu presentasi poster. Topik yang dipresentasikan mencakup berbagai aspek teknologi pertanian dan dampaknya terhadap aksi iklim, menekankan perlunya praktik berkelanjutan dalam pertanian untuk memerangi perubahan iklim.
Penandatanganan MoU ini memperkuat kemitraan antara FTP UGM dan YESSA, dengan tujuan utama menciptakan agrotourism berbasis zero waste di Desa Sambak. Tim dari FTP UGM yang dipimpin oleh Prof. Lilik Soetiarso memaparkan capaian program selama dua tahun terakhir, menunjukkan kemajuan yang signifikan berkat sinergi antar-pemangku kepentingan. Hiroyasu Yukino, Senior Officer dari YESSA, menyampaikan kebanggaannya atas perkembangan Desa Sambak yang telah menjadi salah satu desa Proklim (Program Kampung Iklim) di Indonesia.