SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Karanganyar, 12 Agustus 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo menyelenggarakan acara Gerakan Irigasi Bersih sebagai bagian dari upaya mendukung program prioritas Pemerintah menuju swasembada pangan.
Acara ini berlangsung di Kantor Lapangan Unit Pengelola Irigasi (UPI) Colo, yang secara administratif terletak di Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan sistem irigasi nasional.
Dalam acara ini dilakukan Dialog Inspiratif Irigasi Bersih dan Terpelihara. Salah satu sorotan utama acara sesi dialog ini menghadirkan Dr. Murtiningrum, dosen dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada.
Dalam paparannya, Dr. Murtiningrum menekankan pentingnya peran aktif Perhimpunan Petani Pemakai Air (P3A) dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan jaringan irigasi. Irigasi bersih bukan hanya soal teknis, tetapi juga soal pemberdayaan. Ketika P3A diberdayakan, maka partisipasi mereka dalam pemeliharaan irigasi akan tumbuh secara alami dan berkelanjutan.
Sebagai bentuk komitmen terhadap gerakan ini, dilakukan penyerahan peralatan kebersihan secara simbolis kepada perwakilan petani dan pengelola irigasi. Kegiatan dilanjutkan dengan aksi pembersihan jaringan irigasi di Saluran Colo Timur, yang melibatkan berbagai unsur masyarakat dan instansi terkait.
Gerakan Irigasi Bersih ini diharapkan menjadi langkah awal menuju sistem irigasi yang lebih efisien, bersih, dan berkelanjutan—sebagai fondasi penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Kegiatan Gerakan Irigasi Bersih ini memiliki keterkaitan langsung dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Pertama, SDG 2: Tanpa Kelaparan, melalui upaya menjaga kebersihan dan kelancaran irigasi yang berkontribusi pada peningkatan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional. Kedua, SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak, dengan memastikan kualitas dan distribusi air irigasi yang lebih baik bagi lahan pertanian. Ketiga, SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, karena pelestarian jaringan irigasi di kawasan cagar budaya seperti Buk Renteng ikut menjaga keberlanjutan lingkungan dan warisan budaya. Keempat, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang tercermin dari sinergi antara pemerintah, akademisi, petani, dan masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan air yang berkelanjutan.
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menutup rangkaian kegiatan Summer Course 2025 melalui acara Closing Ceremony yang digelar di Auditorium Kamarijani Soenjoto, pada 2 Agustus 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh para peserta Summer Course baik dari dalam maupun luar negeri, yang telah mengikuti program selama sepekan penuh dengan rangkaian materi, diskusi, dan praktik terkait penerapan Artificial Intelligence di sektor agri-food. Penutupan berlangsung meriah dengan menghadirkan berbagai penampilan, sesi apresiasi, dan jamuan perpisahan yang mempererat hubungan antar peserta.
Acara penutupan dimulai dengan Summer Course Video Session yang menampilkan rangkuman perjalanan kegiatan sejak hari pertama hingga hari terakhir, memperlihatkan suasana pembelajaran interaktif, kolaborasi internasional, serta momen kebersamaan para peserta. Selanjutnya, hadirin disuguhkan penampilan tari tradisional oleh performers dari salah satu UKM UGM yang membawa nuansa budaya khas Indonesia. Kemeriahan berlanjut dengan penampilan dari peserta onsite Summer Course yang menampilkan kreativitas dan bakat masing-masing, menambah kehangatan suasana penutupan.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Office of International Affairs (OIA) Universitas Gadjah Mada yang memberikan apresiasi atas antusiasme para peserta, diikuti sambutan dari Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada yang secara resmi menutup Summer Course 2025. Sebagai bentuk penghargaan, panitia memberikan Award to the Favorite Performance of Summer Course kepada penampilan terbaik selama acara. Penutupan kemudian dilengkapi dengan sesi foto bersama yang diikuti oleh seluruh peserta, pembicara, dan panitia, menciptakan kenangan yang akan melekat setelah program berakhir.
Rangkaian Closing Ceremony diakhiri dengan Farewell Dinner, di mana para peserta dapat saling berbagi pengalaman, mempererat hubungan profesional dan personal, serta merencanakan kolaborasi di masa depan. Suasana hangat dan penuh keakraban menandai berakhirnya program, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh pihak yang terlibat.
Penyelenggaraan Closing Ceremony Summer Course 2025 ini turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui kegiatan ini, FTP UGM tidak hanya memberikan kesempatan belajar lintas negara dengan topik teknologi mutakhir di sektor agri-food, tetapi juga memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar peserta dari berbagai latar belakang akademik dan budaya. Hal ini sejalan dengan komitmen FTP UGM untuk menghadirkan pendidikan berkualitas, relevan dengan perkembangan zaman, dan berorientasi pada keberlanjutan.
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari Perum BULOG dalam kegiatan diskusi strategis yang dilaksanakan pada Jumat, 1 Agustus 2025, di FTP UGM. Diskusi ini menjadi wadah eksplorasi peluang kerja sama antara FTP UGM dan Perum BULOG, khususnya dalam bidang penelitian, publikasi, serta pengembangan sumber daya manusia melalui program magang dan praktik kerja lapangan (PKL) berbasis riset.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan FTP UGM, yaitu Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, serta Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, Sumber Daya Manusia, dan Sistem Informasi. Turut hadir dalam diskusi ini sejumlah dosen dan peneliti senior FTP UGM, antara lain Prof. Dr. Ir. Nursigit Bintoro, M.Sc., Dr. Devi Yuni Susanti, S.T.P., M.Sc., Dr. Ir. Priyanto Triwitono, M.P., dan Ir. Pujo Saroyo, M.Eng.Sc. Sementara itu, Perum BULOG diwakili oleh Kepala Pusat Riset dan Perencanaan Strategis Perum BULOG beserta staf dari Kantor Wilayah Yogyakarta.
Tiga topik utama menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan ini. Pertama, potensi kerja sama program magang atau PKL bagi mahasiswa FTP UGM di Balai Litbang Perum BULOG yang berlokasi di Tambun atau Cibitung. Program ini dirancang khusus untuk mahasiswa yang memiliki topik riset yang sesuai dengan kebutuhan BULOG, dengan sistem seleksi dan skema pendanaan yang fleksibel, baik secara penuh, sebagian, atau dalam bentuk penyediaan sarana dan alat penelitian.
Topik kedua membahas kemungkinan kolaborasi dalam bentuk riset kajian antara kedua institusi, seperti pengelolaan silo milik BULOG serta pengembangan teknologi deteksi cepat untuk menghitung jumlah stok secara efisien dan akurat. Kolaborasi riset ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap efisiensi sistem logistik dan distribusi pangan nasional.
Topik terakhir yang dibahas adalah peluang publikasi ilmiah bagi akademisi FTP UGM di Jurnal Pangan, jurnal milik Perum BULOG yang telah terakreditasi SINTA 2. Jurnal ini terbuka untuk kontribusi dari dosen maupun mahasiswa S1, S2, dan S3 secara gratis, dan penulis akan memperoleh honorarium. Publikasi dilakukan secara daring, dengan tiga edisi setiap tahunnya dan kapasitas saat ini sebanyak tujuh hingga delapan artikel per edisi, yang ke depan dapat ditingkatkan seiring dengan peningkatan minat peneliti dan penulis dari lingkungan akademik.
Diskusi ini mencerminkan semangat sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan BUMN dalam mengembangkan inovasi yang berbasis kebutuhan nyata di lapangan, khususnya dalam bidang pangan dan logistik. Diharapkan, hasil dari kolaborasi ini dapat memperkuat ekosistem riset terapan dan menjadi model kemitraan produktif yang berkelanjutan.
Kegiatan ini juga mendukung upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin 4 Pendidikan Berkualitas dan poin 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui penguatan kerja sama institusional dalam bidang riset dan publikasi, FTP UGM berkomitmen untuk mencetak lulusan unggul, meningkatkan kontribusi ilmiah, dan memperluas akses terhadap peluang akademik yang berkualitas di tingkat nasional maupun global.
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Summer Course hari ke-5 dengan menghadirkan empat narasumber dari Indonesia dan Jepang untuk membahas pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai aspek rantai pasok dan distribusi pangan. Kegiatan yang berlangsung di Operating Room FTP UGM ini dilaksanakan pada Jumat, 1 Agustus 2025, sebagai bagian dari rangkaian 7th Summer Course in Agri-food bertema “Artificial Intelligence Applications for Advancing the Agri-food Industry”.
Sesi pertama menghadirkan Prof. Dr. Ridi Ferdiana dari Universitas Gadjah Mada (Indonesia) yang membawakan materi bertajuk Gamifying AI for Agri-food Decision Making: Engaging the Next Generation. Paparan ini membahas bagaimana teknologi AI dapat diintegrasikan dengan konsep gamifikasi untuk meningkatkan keterlibatan generasi muda dalam pengambilan keputusan di sektor pertanian dan pangan.
Pada sesi kedua, Prof. Yandra Arkeman dari IPB University (Indonesia) memaparkan materi Artificial Intelligence for Smart Supply Chain and Precision Agriculture Systems. Sesi ini menyoroti penerapan AI dalam membangun sistem rantai pasok pintar dan pertanian presisi yang mampu meningkatkan efisiensi, akurasi, serta keberlanjutan produksi pangan.
Sesi ketiga diisi oleh Prof. Em. Eka Sari Lorena dari PT Bawa Indonesia Global (Indonesia) dengan topik AI in Smart Agri-Logistics: Building Sustainable and Efficient Food Distribution Networks. Beliau menjelaskan peran AI dalam mengembangkan sistem logistik pertanian yang cerdas, berkelanjutan, dan efisien untuk mendukung distribusi pangan yang merata dan tepat waktu.
Sebagai penutup, sesi keempat menghadirkan Dr. Kota Shimomoto dari National Agriculture and Food Research Organization (NARO), Jepang, yang membawakan materi Artificial Intelligence Application in Japanese Agriculture. Sesi ini memberikan wawasan tentang bagaimana Jepang memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan efisiensi di sektor pertanian, sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional.
Penyelenggaraan Summer Course ini sejalan dengan komitmen FTP UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui kegiatan ini, peserta memperoleh pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang inovasi AI di bidang agri-food yang diharapkan dapat diterapkan dalam riset, kebijakan, maupun praktik industri. Dengan mempertemukan para ahli dari berbagai negara dan latar belakang, kegiatan ini memperkuat kolaborasi internasional serta membuka peluang pengembangan teknologi pertanian yang lebih cerdas dan berkelanjutan di masa depan.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem ketahanan pangan nasional, di mana pengelolaan irigasi yang bersih dan terawat berperan penting dalam mendukung produktivitas pertanian. Melalui pendekatan yang berbasis ekologi dan teknologi, sistem irigasi bersih dapat mengurangi pencemaran, meningkatkan efisiensi penggunaan air, serta menjaga keberlanjutan lingkungan pertanian. Upaya ini juga mencerminkan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam mewujudkan pertanian modern yang tangguh dan adaptif terhadap tantangan perubahan iklim.