Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyambut kedatangan siswa-siswi dari SMA N 3 Bondowoso pada Rabu, 17 Januari 2023. Kegiatan berlangsung di Auditorium Kamarijani Soenjoto FTP UGM dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB.

Acara dimulai dengan pemutaran video profil UGM yang menggambarkan keunggulan kampus. Fifi Indriyani, S.T.P, membuka acara dengan hangat sebagai perwakilan FTP UGM. Wahyu Prasetya, S.T.P, selaku Protokol FTP UGM, menyampaikan ucapan selamat datang kepada rombongan SMA N 3 Bondowoso. Nur Cahyati Wahyuni, S.Ant., Koordinator Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, juga ikut menyambut siswa-siswi beserta guru pendamping yang turut hadir.

Hendra Muhamad Fajar, S.E., selaku bagian akademik dan kemahasiswaan turut memberikan pencerahan dalam rangka berbagi informasi mengenai Fakultas Teknologi Pertanian dan menjelaskan beragam seleksi serta program studi yang tersedia di UGM kepada para siswa-siswa MAN 3 Bondowoso.

Wakil Kepala Sekolah, Marine Salute, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa siswa MAN 3 Bondowoso memiliki tujuan untuk menambah wawasan tentang proses masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN), khususnya UGM. Keputusan untuk datang langsung ke UGM diambil karena banyak di antara siswa yang ingin merasakan secara langsung kondisi kampus UGM dan suasana DIY secara umum.

Kunjungan sekolah ini sejalan dengan komitmen UGM dalam mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang Pendidikan. Semoga kunjungan ini memberikan gambaran yang lebih nyata tentang potensi pendidikan di UGM dan dapat menjadi inspirasi bagi para siswa dalam menentukan langkah pendidikan berikutnya.

Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyambut hangat kedatangan Graduate School of International Agricultural Technology (GSIAT) Seoul National University. Acara ini adalah rangkaian dari Symposium on Green Bio Science and Technology 2024 yang dilaksanakan pada tanggal 16-18 Januari 2024,

Pembukaan acara ini turut dihadiri oleh Direktur Direktorat Penelitian UGM, Prof. Dr. Mirwan Ushada, S.T.P., M.App.Life.Sc., Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional UGM, Prof. Dr. apt. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Dekan Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Yudi Pranoto, S.T.P., M.P., Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, Sumber Daya Manusia dan Sistem Informasi Prof. Dr. Kuncoro Harto Widodo, S.T.P., M.Eng., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P., kepala departemen, sekretaris departemen, kepala laboratorium, dan sekretaris laboratorium. Delegasi dari Korea, yang terdiri dari 12 Dosen dan 4 staff pendamping, ikut menghadiri acara ini.

Prof. Eni Harmayani, dalam sambutannya menyampaikan harapannya, “Semoga kunjungan ini dapat membuahkan hasil, bertukar pikiran dan pengalaman, serta semoga kita dapat membangun kerjasama yang bermanfaat bagi kita semua.”

Sambil tersenyum, Dekan GSIAT, Prof. Doman Kim, pada sambutannya menyampaikan, “Saya senang sekali bisa berada di UGM. Saya ucapkan terimakasih untuk kalian semua yang telah menyambut dengan sangat baik. Dengan ini, kami ingin melakukan kerjasama dan bertukar ide, untuk masa depan yang baik.”

Tidak ketinggalan, Prof. Mirwan Ushada, menyampaikan, “UGM sangat menyambut baik kolaborasi internasional, terutama untuk penelitian internasional. Fungsi kami untuk memfasilitasi kolaborasi ini menjadi sukses dan membuahkan hasil yang baik.”

Prof. Puji Astuti, juga menyoroti kolaborasi yang sudah berlangsung selama 1 tahun sejak penandatanganan MoU antara FTP dan GSIAT. Ia menekankan, “Penelitian menjadi salah satu aspek dalam kolaborasi yang bisa kita mulai dari awal dengan topik ketahanan ketahanan pangan, dan kami memiliki ahli di bidangnya yang cocok untuk berkolaborasi dengan GSIAT.”

Pembukaan Symposium on Green Bio Science and Technology 2024 ini menandai langkah awal dalam kerjasama antara FTP UGM dan GSIAT Seoul National University sejalan dengan komitmen UGM dalam mempercepat tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) terutama poin 4 yakni Pendidikan (Education) dan poin 17 yakni Kemitraan Global (Global Partnership). Semua pihak sepakat untuk terus menjalin kolaborasi demi menghadirkan inovasi dan kontribusi nyata dalam bidang bio sains dan teknologi hijau.

Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) dilibatkan pada kegiatan demplot pengujian silika geothermal di Desa Pegundungan, Banjarnegara, Jawa Tengah, pada tanggal 13 Januari 2024.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dari Dr. Ngadisih dosen FTP UGM, Dr. Wiratni dari dosen Fakultas Teknik UGM, Ir. Pri Utami, M.Sc., Ph.D., IPM dosen Fakultas Teknik UGM, serta Ronny Dr.rer.nat. Ronny Martien, M.Si. dosen Farmasi UGM, yang bertujuan untuk menguji aplikasi silika geothermal dalam meningkatkan kualitas tanah untuk pertanian pangan.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Center of Excellence Sustainable Environment FT UGM, sebagai bagian dari upaya pengabdian kepada masyarakat. Selain mendukung peningkatan produktivitas pangan, kegiatan ini juga secara langsung mendukung pencapaian berbagai Sustainable Development Goals (SDGs), termasuk SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, dan SDG 15: Ekosistem Daratan.

Universitas Gadjah Mada (UGM) mengukuhkan Dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Prof. Dr. Ir. Supriyadi, M.Sc., secara resmi sebagai Guru Besar dalam Bidang Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Prosesi pengukuhan ini berlangsung di Balai Senat UGM pada Kamis, 11 Januari 2024.

Penuh kehangatan, Prof. Supriyadi didampingi oleh keluarga tercinta dan dihadiri oleh sanak saudara, tamu undangan, para dosen, serta staf. Suasana haru dan kebanggaan terlihat jelas di wajah mereka, menyaksikan pencapaian pendidik dan peneliti yang telah berdedikasi.

Pada pidato pengukuhan, Prof. Supriyadi memaparkan pidato pengukuhan berjudul “Bahan Perisa Lokal: Potensi Dan Pengembangannya Dalam Menunjang Industri Bumbu”. Pada pidato pengukuhannya, ia menyampaikan Indonesia telah mengatur penggunaan perisa yang berasal dari rempah-rempah untuk dikonsumsi secara langsung dan tidak langsung  sebagai bahan pangan.

Supriyadi menerangkan keberagaman rempah lokal yang bersifat endemik dan dimanfaatkan sebagai bumbu masak, seperti kluwak, kencur, daun walang, dan lainnya perlu untuk mendapatkan perhatian  lebih lanjut dalam pengembangannya. Bahan perisa atau rempah endemik perlu diperhatikan mulai dari penyediaan, teknologi dan komersialisasinya. Upaya ini selaras dengan program “Indonesia spice up the world” yang dicanangkan oleh pemerintah, yang bertujuan untuk meningkatkan kontribusi dan nilai tambah sub-sektor kuliner bagi perekonomian Indonesia.

“Melalui keberagaman bahan perisa lokal ini, masakan Indonesia tidak hanya kaya akan cita rasa tetapi juga menyajikan manfaat baik dari kesehatan karena peran fungsionalitas yang beragam. Mengingat bahwa bahan perisa lokal masih memiliki sifat kedaerahan, diperlukan pengenalan secara luas melalui kegiatan promosi. Untuk pengembangan ke arah industri, diperlukan pengembangan penyediaan bahan baku untuk dapat diperoleh bahan baku industri dengan kualitas baik dan kuantitasnya mencukupi kebutuhan. Serta, pengembangan teknologi dalam proses pengawetan dan produk turunan untuk menunjang industri kuliner.” tuturnya.

Pada hal ini, UGM juga berperan terhadap pengembangan perisa Indonesia dengan mendukung program pemerintah dan membentuk Tim Kosmopolis Rempah Universitas Gadjah Mada yang menargetkan untuk mengusulkan Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya Dunia yang diakui UNESCO.

Dalam upaya untuk meningkatkan perkembangan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), PT. Sriboga Flour Mills, perusahaan terkemuka di industri bakery, dan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) strategis. Acara penandatanganan MoU ini disertai dengan sesi Sharing Bisnis UMKM yang diadakan di Auditorium Kamarijani Soenjoto Fakultas Teknologi Pertanian pada tanggal 21 Desember 2023.

Sesi Sharing Bisnis UMKM, yang dihadiri oleh para mahasiswa, dosen, dan pelaku bisnis lokal, menjadi highlight acara. Dua pembicara ahli, Dian Anggraini Suroto, S.T.P., M.P., M.Eng., Ph.D., Dosen TPHP UGM, dan Irfan Wahyudi, Direktur Utama PT UDSR dan Owner Bakpia 701, membagikan pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai produksi pangan olahan yang baik dan teknik manajemen untuk meningkatkan profit usaha.

Pembicara pertama, Dian Anggraini Suroto, S.T.P., M.P., M.Eng., Ph.D., memberikan wawasan tentang cara produksi pangan olahan yang baik dalam industri bakery dan upaya untuk memperpanjang umur simpan produk. Sementara itu, pembicara kedua, Irfan Wahyudi, berbagi pengalaman mengenai manajemen dalam memulai bisnis UMKM, terutama teknik mengelola pelanggan untuk meningkatkan profit usaha.

Acara juga dimeriahkan dengan sesi Baking Demo yang dipandu oleh Chef Bangun, Technical Advisor Sriboga Customer Center Yogyakarta. Para peserta mendapatkan tips praktis tentang teknik-teknik baking terkini dalam membuat resep-resep inovatif berbasis terigu, seperti crispy chicken burger, roti manis, dan cromboloni. Ini tidak hanya menjadi pengalaman belajar yang berharga tetapi juga memungkinkan para peserta untuk memahami lebih dalam proses produksi dan kualitas yang dihasilkan.

Setelah sesi materi, dilakukan penandatanganan MoU antara PT. Sriboga Flour Mills dan Fakultas Teknologi Pertanian UGM sebagai bentuk komitmen bersama untuk bersinergi dalam pengembangan bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara optimal. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., selaku Dekan FTP UGM, dan Maria Wuri Handayani, Marketing Manager PT. Sriboga Flour Mills. Dalam sambutannya, Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri, S.T.P., M.Sc. menyampaikan, “Saya berharap dengan dipayungi dalam sebuah MoU, kegiatan kerjasama ini dapat terus diperkuat, berkembang, dan berkelanjutan.”

Tidak hanya menguntungkan kedua belah pihak, tetapi kerjasama ini juga sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs), terutama dalam TPB 2 (Pertanian), TPB 2 (Pangan), dan TPB 4 (Pendidikan Berkualitas). Dengan demikian, kemitraan ini menjadi tonggak penting dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.