Pada Rabu, 19 April 2024, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM)  gelar upacara pelepasan wisudawan Program Sarjana Periode III Tahun Akademik 2023/2024 di Auditorium Kamarijani Soenjoto. Upacara pelepasan wisuda dihadiri oleh wisudawan dan orang tua wisudawan.

Pada periode ini, UGM mewisuda total 1.423 lulusan dari Program Sarjana dan Sarjana Terapan. Rinciannya, 1.345 orang merupakan lulusan Program Sarjana, termasuk satu wisudawan asing. Sementara itu, 78 orang merupakan lulusan Program Sarjana Terapan, dengan 19 di antaranya adalah lulusan Program Alih Jenjang Diploma Tiga ke Sarjana Terapan. Terdapat juga 7 lulusan dari periode sebelumnya yang mengikuti prosesi wisuda kali ini.

Secara khusus, FTP UGM meluluskan 108 mahasiswa yang terdiri dari 64 wisudawan Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP), 11 wisudawan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB), dan 33 wisudawan Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIP).

Dekan FTP UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan serta orang tua mereka. Prof. Eni juga mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi para wisudawan, dimana 97 di antaranya lulus dengan predikat Cumlaude.

IPK tertinggi dari setiap departemen pun diumumkan pada kesempatan tersebut. Joselind Sienydea Salim, S.T.P. dari Departemen TPHP meraih IPK sempurna 4.00, Leony Vita Artanti, S.T.P. dari Departemen TIP meraih IPK 3.91, dan Zulfina Arinda Putri, S.T.P. dari Departemen TPB meraih IPK 3.85.

Joselind, sebagai peraih IPK tertinggi, mewakili para wisudawan memberikan pidato yang menyentuh. Ia mengenang perjalanan studinya yang dimulai dengan perkuliahan daring, berlanjut ke hybrid, hingga akhirnya bisa berkuliah secara luring. Dalam pidatonya, Joselind menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung mereka selama masa studi.

Upacara pelepasan ini juga merupakan bagian dari komitmen UGM dalam mempercepat tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin Pendidikan Berkualitas (Quality Education).

Pada Jum’at, 17 Mei 2024 Fakultas Teknologi Pertanian mengundang Dr. Claire Sand dari Michigan State University, USA selaku CEO of Packaging Technology & Research, LLC., untuk melaksanakan kegiatan Guest Lecturer sebagai rangkaian acara Dies Natalis FTP ke-61.

Dr. Claire Sand membawakan topik yang sangat relevan dan penting dalam dunia pangan, yaitu “Food Packaging Technology”. Dengan pengalaman dan keahliannya, Dr. Sand membahas berbagai aspek terkini dalam teknologi pengemasan pangan, yang mencakup inovasi, keberlanjutan, dan tantangan yang dihadapi industri saat ini. Kegiatan ini dipandu oleh Dr. Arima Diah Setiowati, S.T.P., M.Sc., dosen dari Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP), dengan dihadiri mahasiswa Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.

Dengan berlangsungnya kuliah tamu ini, diharapkan mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang teknologi pengemasan pangan serta terinspirasi untuk menerapkan inovasi dan praktik berkelanjutan dalam bidang mereka. Acara ini juga memperkuat posisi FTP UGM sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kemajuan masyarakat global.

Kegiatan Guest Lecturer ini sejalan dengan komitmen UGM untuk mempercepat tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama pada poin Quality Education (Pendidikan Berkualitas) dan Partnership for the Goals (Kemitraan untuk Mencapai Mujuan). Melalui acara ini, FTP UGM terus menunjukkan dedikasinya dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta membangun jaringan kerjasama internasional yang kuat.

Vegan adalah gaya hidup di mana seseorang tidak mengkonsumsi semua produk hewani dan turunannya, termasuk daging, susu, telur, dan produk-produk yang berasal dari hewan. Hal ini dilakukan karena alasan kesehatan, lingkungan, dan kesejahteraan hewan. Namun untuk mengganti sumber gizi dan protein tidak semuanya bisa berasal dari produk nabati. Salah satu sumber protein yang dikembangkan oleh Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, Rachma Wikandari ,S.T.P, M.Biotech., Ph.D., adalah pengembangan sumber mikoprotein dari jamur Rhizopus oligosporus atau sering dikenal dengan nama jamur benang.

Menurut Wikandari, jamur benang bukan termasuk jenis sayuran sehingga tidak bisa dikategorikan dalam plant-based food. Oleh karena itu, jenis pangan yang dikembangkan olehnya ini merupakan jenis sumber protein yang baru. “Mikoprotein dari jamur benang ini mengandung serat dan protein yang tinggi dengan kandungan lemak yang rendah, sehingga dapat dikatakan sebagai sumber protein yang sehat,” ujar Wikandari dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (7/5).

Ia menjelaskan, produk mikoprotein dari jamur benang memiliki kandungan protein yang setara dengan telur dan susu. Bahkan  terbukti mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan tubuh meskipun jumlahnya lebih rendah daripada sumber protein hewani.

Jamur Rhizopus oligosporus jua diketahui memiliki kandungan asam amino lengkap dan mudah untuk ditumbuhkan di berbagai substrat sehingga menurut Wikandari bisa menekan biaya produksi. Dibandingkan dengan protein hewani umumnya mempunyai kualitas yang baik, namun harganya tidak terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Sementara protein nabati harganya terjangkau, namun gizinya, terutama asam aminonya tidak lengkap. “Saya berpikir diperlukan sumber protein yang kualitas baik dan harganya lebih terjangkau apalagi ramah lingkungan. Hal ini yang mendorong saya untuk mengeksplorasi mikoprotein dari jamur benang,” kata Wikandari.

Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk dunia pada masa yang akan datang, diprediksi permintaan protein meningkat terutama di negara berkembang, oleh karena itu diperlukan sumber alternatif protein yang baru. Baginya, sumber mikoprotein dari jamur benang ini menjadi alternatif di luar protein hewani dan nabati.   “Saya memilih jenis jamur lokal Indonesia, jamur ini biasanya digunakan dalam pembuatan tempe sehingga terbukti aman dikonsumsi,” katanya.

Riset produk vegan dari jamur benang yang dimulai sejak tahun 2020 ini, kata Wikandari, sudah dipublikasikan di jurnal maupun seminar internasional. Berkat kebaruan riset yang ia lakukan, Wikandari berhasil mengajak kolaborasi riset dan publikasi internasional dengan berbagai kampus di banyak negara beberapa diantaranya dengan University of Boras, Swedia, Universidade de Minho, Portugal dan York University, Inggris. Tidak hanya itu, Wikandari juga mendapat penghargaan kategori young scientist dari International Union of Food Science and Technology, organisasi profesi untuk ahli teknologi pangan dunia yang beranggotakan kurang lebih 300.000 ilmuwan, pada tahun 2022 di Singapura.

“Baru-baru ini, saya mendapatkan penghargaan dari perhimpunan ahli teknologi pangan Indonesia (PATPI) di tahun 2023 dan saat ini saya mempunyai kerja sama riset dan publikasi dengan Swedia, Inggris dan Portugal. Saat ini saya menerbitkan 46 artikel di jurnal internasional yang terindeks scopus,” paparnya.

Menurut Wikandari, jamur benang memiliki potensi sebagai mikoprotein dalam pengembangan produk daging tiruan. Bahkan produk mikoprotein yang ia kembangkan sementara belum ada produk sejenis di Indonesia. Meski pengembangan produk vegan ini masih dalam tahap pengembangan, kata Wikandari, namun sudah menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir dan justru mayoritas perkembangan tren gaya hidup vegan ini berkembang di kalangan generasi muda di kota-kota besar.

Penulis: Gusti Grehenson
Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/teliti-produk-vegan-dari-jamur-benang-dosen-ugm-raih-penghargaan-dan-publikasi-internasional/

Pada Senin, 6 Mei 2024, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM) menerima kunjungan Prof. Gary R Sands, perwakilan dari Department of Bioproducts and Biosystems Engineering, University of Minnesota, untuk mendiskusikan rencana kerja sama di Operational Room FTP UGM.

Diskusi ini dihadiri oleh Dekan FTP UGM Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni FTP Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P., Ketua Departemen TPB FTP Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng., Dosen TPB FTP Chandra Setyawan, S.T.P., M.Eng., Ph.D., Prof. Dr. Ir. Sahid Susanto, M.S., Prof. Dr. Ir. Sigit Supadmo, M.Eng., dan Dr. Prieskarinda Lestari, S.T.

Prof. Gary R Sands, yang memiliki keahlian di bidang teknik pertanian dan sumber daya air dalam sistem pertanian, memulai diskusi dengan pengenalan Laboratorium Teknik Sumber Daya Lahan dan Air yang dipimpin oleh Chandra Setyawan.

Hasil diskusi tersebut menghasilkan sejumlah rencana aksi strategis untuk memperkuat kerja sama antara kedua institusi. Rencana aksi tersebut salah satunya kolaborasi dalam pengajaran tim dan penyelenggaraan kuliah tamu. Untuk mendukung mobilitas akademik, disepakati juga program mobilitas staf dan mahasiswa yang memungkinkan pertukaran ilmu dan pengalaman

Rencana kerja sama ini sejalan dengan komitmen UGM dalam mempercepat tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama dalam hal Quality Educations dan Partnership for the Goals. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di FTP UGM serta memperkuat jaringan kemitraan internasional demi kemajuan bersama.

Pada hari Senin, 6 Mei 2024, dilaksanakan kuliah tamu yang disampaikan oleh Prof. Dr. Gary R. Sand di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM. Prof. Gary adalah Professor di Department of Bioproducts and Biosystems Engineering, University of Minnesota, Amerika. Kuliah tamu yang dilaksanakan di Ruang 384 Fakultas Teknologi Pertanian mengambil topik “Navigating Water Resource Challenges in U.S Agriculture: Towards Achieving Zero Hunger and Sustainable Practices under SDG #2”. Kuliah tamu dipandu oleh Dr. Chandra Setyawan, Kepala Laboratorium Teknik Sumberdaya Lahan dan Air dan diikuti oleh sekitar 100 orang baik mahasiswa Departemen Tekni Pertanian dan Biosistem, dosen, dan alumni.

SDG No. 2 Zero Hunger mempunyai 8 target, yang salah satu targetnya adalah to ensure sustainable food production systems and implement resilient agricultural practices that increase productivity and production, that help maintain ecosystems, that strengthen capacity for adaptation to climate change, extreme weather, drought, flooding and other disasters and that progressively improve land and soil quality. Prof. Gary menggarisbawahi bahwa dalam memproduksi pangan dengan pola produksi yang menjamin keberlanjutan lingkungan sangat tidak mudah. Dengan adanya perubahan iklim, kesulitan ini menjadi bertambah lagi. Dalam paparannya Prof. Gary menyampaikan karakteristik pertanian di Amerika dengan perbedaan sifat alamiah seperti curah hujan dan temperature maupun variasi budaya Masyarakat. Permasalahan yang dihadapi oleh sumberdaya air untuk pertanian di Amerika antara lain terkait dengan kekeringan, perkembangan kota yang memerlukan air, dan kualitas air. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Prof. Gary untuk mengantisipasi permasalahan tersebut seperti drainasi bawah permukaan tanah dan mitigasi kehilangan unsur N.