Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan peluncuran buku seri “Jejak Rasa, Mengupas Warisan Cita Rasa Asli Nusantara” pada Sabtu, 24 Agustus 2024, di FTP UGM. Acara ini menarik perhatian para ahli kuliner, akademisi, dan penggemar makanan dengan fokus mendokumentasikan serta merayakan keanekaragaman kuliner Indonesia. Buku ini merupakan karya tokoh di bidang kuliner yang bertujuan melestarikan warisan budaya dan cita rasa khas Nusantara.
Acara ini menghadirkan pembicara seperti William Wirjaatmadja Wongso seorang konsultan gastronomi, Chef Ragil Imam Wibowo pendiri Nusa Gastronomi Indonesia, serta Prof. Dr. Dra Marwanti, M.Pd., Guru Besar Fakultas Teknik Boga dan Busana Universitas Negeri Yogyakarta. Diskusi yang dimoderatori oleh Dwi Larasatie Nur Fibri ini juga dihadiri oleh penulis buku, yaitu Prof. Dr. Ir. Umar Santoso, M.Sc., Prof. Dr. Murdijati Gardjito, dan Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani.
Dalam diskusi, Prof. Murdijati menyoroti keragaman bahan pangan pokok di Indonesia seperti jewawut dan jagung, serta menekankan pentingnya memahami keragaman masakan Indonesia yang dipengaruhi oleh sejarah dan budaya. Proses panjang penulisan buku ini yang memakan waktu sekitar 20 tahun dan menghasilkan 70 sub-buku disebut sebagai kontribusi besar dalam bidang kuliner.
Prof. Marwanti menambahkan bahwa buku ini adalah upaya penting untuk mendokumentasikan hidangan khas Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Ia memuji dedikasi para penulis dalam menggali kekayaan kuliner Indonesia, yang mencakup aspek fisiologi, gastronomi, manfaat kesehatan, dan ekonomi.
Sesi kedua diskusi berfokus pada keragaman kuliner Indonesia yang unik di setiap daerah. Chef Ragil Imam Wibowo menyoroti pentingnya memperkenalkan keterampilan kuliner dalam pendidikan sejak usia dini, mirip dengan praktik di Jepang. Harapannya, buku ini dapat menjadi referensi pendidikan kuliner di Indonesia dan menginspirasi masyarakat untuk lebih mengenal serta menghargai warisan kuliner Nusantara.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta berdiskusi mengenai tantangan dan peluang dalam mempromosikan cita rasa Indonesia di kancah internasional. Para pembicara menegaskan bahwa meskipun ada minat yang meningkat terhadap masakan Indonesia, tantangan seperti keterbatasan ekspor dan produksi masih perlu diatasi untuk meningkatkan penerimaan global.
Partisipasi dalam acara ini sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama pada SDG 2: Tanpa Kelaparan dan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Buku ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk menghargai dan melestarikan tradisi kuliner Indonesia, yang pada akhirnya akan memperkuat ketahanan pangan dan memperluas pengakuan internasional terhadap masakan Nusantara.