SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau
Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam perlombaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), melalui unitnya yaitu Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), yang berada di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). PKM terdiri dari 9 bidang, sedangkan bidang PKM yang diikuti adalah PKM Kewirausahaan (PKM-K). Kelima mahasiswa tersebut adalah Gayuh Dewi Mahesa (S1 Teknologi Industri Pertanian 2023) sebagai ketua tim, Ikhsan Setiawan (S1 Teknologi Industri Pertanian 2023), Octavia Riezqi Yusandra (S1 Proteksi Tanaman 2023), Vanky Agrinda Tama (S1 Teknik Mesin 2024), dan Muchammad Zakky Pratama (S1 Manajemen Kebijakan Publik 2024) yang dibersamai dengan dosen pembimbing dari Fakultas Teknologi Pertanian, Dr. Novita Erma Kristanti, S.T.P., M.P. Setelah melalui beberapa tahap seleksi mulai dari seleksi internal oleh pihak UGM hingga seleksi oleh pihak Belmawa, tim PKM-K berhasil lolos pendanaan dengan mendapatkan pendanaan penuh dari Simbelmawa.
Inovasi yang ditawarkan oleh tim PKM-K adalah STIVALUTION yaitu produk bahan bakar industri yang ramah lingkungan berbentuk biopelet dengan bahan baku sampah plastik kategori Low Density Polyethylene (LDPE) dan sekam padi. Penggunaan kedua bahan baku ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik yang menumpuk di Indonesia, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta serta sekam padi yang jarang dimanfaatkan. “Kami memanfaatkan sampah plastik LDPE seperti kantong plastik dan sekam padi yang terbuang begitu saja menjadi bahan bakar ramah lingkungan agar dapat memiliki nilai jual,” jelas Gayuh.
“Sampah plastik LDPE menghasilkan nilai kalor yang tinggi dengan nyala api yang stabil, sedangkan sekam padi mengandung senyawa lignin apabila dibakar menghasilkan minim asap dengan nilai kalor ±3.000 kkal/kg. Hal ini mendorong kami menggabungkan kedua bahan tersebut untuk dijadikan bahan bakar alternatif,” tambah Octa.
STIVALUTION memiliki target pasar industri kecil dan menengah, seperti usaha pembuatan Bakpia Pathok, penggorengan kerupuk, catering, dan pembuatan batu bata. Harapannya melalui inovasi baru dari produk STIVALUTION dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam mengurangi sampah plastik dan sekam padi di Indonesia dan menghadapi habisnya bahan bakar tidak terbarukan seperti batu bara di masa mendatang. Kini, STIVALUTION telah diperjualbelikan melalui e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada untuk menjangkau customer hingga seluruh Indonesia. Customer dapat menemukan produk pada bar pencarian dengan nama toko “STIVALUTION”.
Langkah kecil dari tim STIVALUTION merupakan salah satu upaya untuk ikut serta menyukseskan program Sustainable Development Goals (SDGs) diantaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Octavia Riezqi Yusandra
Fakultas Teknologi Pertanian(FTP), Universitas Gadjah Mada (UGM) turut berperan dalam kegiatan Pendampingan dan Penguatan Kelompok Tani Lestari Boga dalam Standardisasi Mutu Beras Sehat Menuju Organik yang diselenggarakan pada Senin, 28 Juli 2025 di Sekretariat Kelompok Tani Lestari Boga, Monggang, Srihardono, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan ini diprakarsai oleh Kelompok Tani Lestari Boga dengan menghadirkan dosen FTP UGM sebagai narasumber, yaitu Dr. Muhammad Prasetya Kurniawan, S.T.P., M.Sc., Dr. Ir. R. Wahyu Supartono, Mohammad Affan Fajar Falah, S.T.P., M.Agr., Ph.D., serta Anggoro Cahyo Sukartiko, S.T.P., M.P., Ph.D.
Dalam pendampingan ini, para dosen FTP UGM menyampaikan materi utama bertajuk “Standardisasi dan Pengendalian Mutu Beras Sehat Menuju Organik”. Fokus materi mencakup pemahaman standar mutu beras organik, strategi adaptif dan terjangkau untuk memenuhi standar nasional SNI 6729:2016 dan SNI 6128:2020, serta arahan teknis mengenai pengendalian mutu dari hulu hingga hilir. Selain itu, kegiatan ini juga menekankan pentingnya identifikasi risiko mutu serta langkah mitigasi yang perlu diambil selama proses transisi menuju budidaya organik.
Tujuan dari kegiatan pendampingan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas petani dalam memahami standar mutu beras organik dan memperkuat praktik budidaya sehat yang sesuai regulasi. Dengan adanya arahan teknis dan strategi praktis, Kelompok Tani Lestari Boga diharapkan mampu menghasilkan produk beras sehat yang memenuhi standar mutu nasional sekaligus memiliki daya saing di pasar. Hal ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi petani dalam rantai nilai pangan sekaligus memperluas peluang akses pasar beras organik.
Lebih lanjut, pendampingan ini juga menegaskan peran FTP UGM dalam mendukung transformasi pertanian lokal melalui kolaborasi dengan kelompok tani. Dengan transfer ilmu dan teknologi, petani tidak hanya diberikan pemahaman konseptual, tetapi juga strategi praktis yang sesuai dengan kondisi lapangan. Pendekatan ini memungkinkan kelompok tani untuk melakukan transisi secara bertahap menuju sistem budidaya organik yang berkelanjutan.
Pelaksanaan kegiatan ini memiliki relevansi yang erat dengan agenda global Sustainable Development Goals (SDGs). Dukungan terhadap SDG 1 No Poverty (Tanpa Kemiskinan) dan SDG 2 Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) tercermin melalui penguatan kapasitas petani dalam meningkatkan nilai tambah produk beras sehat. SDG 3 Good Health and Well-being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) didukung melalui penyediaan pangan sehat dan aman bagi masyarakat. Kegiatan ini juga selaras dengan SDG 4 Quality Education (Pendidikan Berkualitas), karena menghadirkan transfer pengetahuan langsung dari akademisi kepada masyarakat. Selain itu, SDG 9 Industry, Innovation and Infrastructure (Industri, Inovasi dan Infrastruktur) terlihat dalam penerapan teknologi pengendalian mutu beras sehat, sementara SDG 17 Partnerships for the Goals (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) diwujudkan melalui kolaborasi erat antara FTP UGM dan Kelompok Tani Lestari Boga.
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) turut berperan aktif dalam peluncuran Smart Irrigation berbasis remote rainfall harvesting yang diselenggarakan oleh YAKKUM Emergency Unit (YEU) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, pada Rabu, 18 Juni 2025. Kegiatan ini menghadirkan dosen FTP UGM, yaitu Hanggar Ganara Mawandha, S.T., M.Eng., Ph.D, Muhamad Khoiru Zaki, S.P., M.P., Ph.D., IPM., dan Ardan Wiratmoko, S.T.P., M.Sc. yang memberikan kontribusi penting melalui pemaparan materi mengenai penerapan sistem Smart Irrigation serta remote rainfall harvesting.
Kegiatan yang dipusatkan di Gunung Kidul ini bertujuan untuk mendukung upaya mitigasi bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi di wilayah rawan kekeringan sekaligus meningkatkan produktivitas lahan pertanian masyarakat. Melalui penerapan teknologi Smart Irrigation, pemanfaatan sumber daya air dapat diatur secara efisien sesuai dengan kebutuhan tanaman, sehingga mampu mengurangi risiko gagal panen akibat ketidakpastian iklim.
Dalam sesi pemaparan,Hanggar Ganara Mawandha, S.T., M.Eng., Ph.D, Muhamad Khoiru Zaki, S.P., M.P., Ph.D., IPM., dan Ardan Wiratmoko, S.T.P., M.Sc. menjelaskan bahwa teknologi remote rainfall harvesting memungkinkan pengumpulan dan pemanfaatan air hujan secara terukur dan terintegrasi dengan sistem irigasi pintar. Hal ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan lokal, tetapi juga membuka peluang pengembangan energi terbarukan melalui pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.
Kolaborasi antara FTP UGM, YAKKUM Emergency Unit, dan Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul menunjukkan sinergi nyata antara akademisi, pemerintah daerah, dan lembaga non-pemerintah dalam mencari solusi atas tantangan perubahan iklim, terutama terkait ketersediaan air bersih dan keberlanjutan sektor pertanian. Selain berfokus pada mitigasi bencana, inisiatif ini juga diarahkan untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara lebih adaptif dan produktif.
Sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan, kegiatan peluncuran Smart Irrigation berbasis remote rainfall harvesting ini mendukung berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Dukungan tersebut mencakup SDG 2 (Zero Hunger), melalui peningkatan produktivitas pertanian; SDG 6 (Clean Water and Sanitation), dengan penyediaan akses air bersih berbasis teknologi; SDG 7 (Affordable and Clean Energy), melalui penggunaan sistem ramah lingkungan; SDG 13 (Climate Action), dalam upaya penanganan perubahan iklim; serta SDG 15 (Life on Land), melalui pemeliharaan keberlanjutan ekosistem daratan. Selain itu, kegiatan ini juga merepresentasikan SDG 17 (Partnerships for the Goals), dengan menghadirkan kolaborasi multipihak untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama CSAM ESCAP menyelenggarakan program Strengthening Mechanization-based Solutions for Climate-Smart Crop Residue Management in Cambodia, Indonesia, and Nepal pada Selasa, 17 Desember 2024. Kegiatan ini berlangsung di dua lokasi, yakni Dusun Gamparan, Sumberharjo, Prambanan, Sleman, dan Dusun Kwasen, Srimartani, Piyungan, Bantul. Program ini bertujuan mengenalkan kembali teknologi pengelolaan jerami berbasis alat dan mesin pertanian kepada para petani.
Dosen FTP UGM yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng., IPU., ASEAN Eng., Dr. Ir. Radi, S.T.P., M.Eng., IPU., ASEAN Eng., dan Sri Markumningsih, S.T.P., M.Sc., Ph.D. Ketiganya menyampaikan materi terkait optimalisasi penggunaan alat dan mesin pertanian untuk pengelolaan jerami.
Program ini mendukung beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), yaitu SDG 1 (No Poverty) melalui peningkatan pendapatan petani, SDG 2 (Zero Hunger) dengan mendukung ketahanan pangan, SDG 5 (Gender Equality) melalui partisipasi perempuan dalam pelatihan, SDG 7 (Affordable and Clean Energy) dengan penerapan teknologi hemat energi, SDG 13 (Climate Action) untuk mitigasi perubahan iklim, serta SDG 15 (Life on Land) dalam pelestarian ekosistem daratan.