Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (FTP UGM) berperan aktif dalam kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan Segar 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 8 Juli 2025, di Blimbing RT 28 RW 14, Sukoreno, Sentolo, Kulon Progo. Sosialisasi menghadirkan tiga dosen FTP UGM sebagai narasumber, yaitu Dr. Manikharda, S.T.P., M.Agr., Dr. Rini Yanti, S.T.P., M.P., dan Dr. Qurrotul A’yun, S.T.P., M.Sc., dengan sasaran masyarakat serta pelaku usaha pangan segar di wilayah tersebut.
Dalam kesempatan ini, para dosen FTP UGM menyampaikan materi yang berfokus pada tiga topik utama. Pertama, pemaparan mengenai kondisi keamanan pangan segar di Indonesia saat ini, yang menyoroti pentingnya perlindungan konsumen dari potensi risiko pangan. Kedua, penjelasan tentang sumber dan ancaman bahaya cemaran pada pangan segar, baik yang berasal dari lingkungan, proses penanganan, maupun distribusi. Ketiga, pembahasan praktik pemilihan, penyimpanan, dan pengolahan pangan segar yang baik, yang dapat menjadi pedoman praktis bagi masyarakat dalam memastikan kualitas serta keamanan produk pangan sehari-hari.
Tujuan utama dari kegiatan sosialisasi ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat dan pelaku usaha pangan segar mengenai kebijakan, regulasi, serta kaidah-kaidah keamanan pangan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya penerapan budaya keamanan pangan di setiap rantai pangan. Dengan adanya pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat lebih waspada dalam memilih, mengolah, dan mengonsumsi pangan segar, sehingga keamanan pangan dapat lebih terjamin. Lebih lanjut, kegiatan ini juga ditujukan untuk mendukung peningkatan indeks keamanan pangan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat sistem ketahanan pangan daerah.
Kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan Segar 2025 juga memiliki kaitan erat dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Melalui peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya keamanan pangan, kegiatan ini mendukung SDGs 2 (Zero Hunger / Tanpa Kelaparan) dengan mendorong akses pada pangan yang aman dan bergizi, SDGs 3 (Good Health and Well-being / Kehidupan Sehat dan Sejahtera) melalui upaya pencegahan risiko kesehatan akibat pangan tercemar, serta SDGs 4 (Quality Education / Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan edukasi langsung kepada masyarakat. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kapasitas lokal, tetapi juga berperan dalam memperkuat komitmen global terhadap pembangunan berkelanjutan.