Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan Segar 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DPKP DIY). Kegiatan berlangsung pada Rabu (23/7/2025) di Klatak, Gadingsari, Sanden, Bantul. Tiga dosen FTP UGM hadir sebagai narasumber, yaitu Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc., Stugestus Kurniawan Jati, S.T.P., M.Sc., dan Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri, S.T.P., M.Sc., yang memberikan materi terkait keamanan pangan segar kepada masyarakat.
Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini mencakup tiga topik utama. Pertama, kondisi keamanan pangan segar di Indonesia saat ini, yang menjadi dasar pemahaman peserta mengenai tantangan dan capaian yang telah diraih. Kedua, sumber dan ancaman bahaya cemaran pada pangan segar, yang menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi risiko yang dapat mengganggu kualitas pangan. Ketiga, praktik pemilihan, penyimpanan, dan pengolahan pangan segar yang baik, sebagai bekal praktis agar masyarakat dapat menerapkan standar keamanan pangan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan usaha.
Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat dan pelaku usaha pangan segar terkait kebijakan, regulasi, serta kaidah-kaidah keamanan pangan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan pemahaman akan pentingnya budaya keamanan pangan yang harus diterapkan di setiap rantai pangan, mulai dari tahap produksi hingga konsumsi. Melalui kegiatan ini, DPKP DIY bersama FTP UGM berupaya memperkuat kapasitas masyarakat agar lebih siap menghadapi tantangan sekaligus meningkatkan indeks keamanan pangan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan Segar 2025 ini juga memiliki peran penting dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kegiatan ini mendukung SDG 2 Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) dengan memastikan pangan yang dikonsumsi masyarakat aman dan bergizi. Dukungan terhadap SDG 3 Good Health and Well-being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) tercermin dalam upaya pencegahan dampak negatif dari pangan yang tidak aman bagi kesehatan. Sementara itu, SDG 4 Quality Education (Pendidikan Berkualitas) diwujudkan melalui peningkatan literasi dan transfer pengetahuan tentang keamanan pangan secara langsung kepada masyarakat. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana edukasi jangka pendek, tetapi juga strategi jangka panjang untuk mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik, sehat, dan berkelanjutan di Daerah Istimewa Yogyakarta.