Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc., dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM), menghadiri kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di Hotel Novotel, Semarang, pada 13 Juni 2024. Dalam kegiatan ini, Prof. Sri Raharjo menyampaikan materi tentang tantangan penghiliran dan manfaat minyak sawit untuk kesehatan.
Acara yang bertajuk “Sosialisasi Peran Kelapa Sawit Bagi Indonesia Untuk Generasi Muda” ini bertujuan memberikan informasi yang benar dan objektif mengenai peran konsumsi minyak kelapa sawit bagi kesehatan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk melawan dan memperbaiki persepsi negatif tentang konsumsi minyak kelapa sawit yang sering dipropagandakan oleh media online di negara-negara barat.
Kegiatan ini sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, dan SDG 3: Kehidupan Sehat. Melalui sosialisasi ini, diharapkan generasi muda dapat memahami peran penting minyak kelapa sawit dalam kesehatan dan perekonomian Indonesia.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar, Direktorat Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian. Materi yang disampaikan meliputi teori dan praktik pengolahan cokelat dengan metode terstandar global, bertujuan memberikan pemahaman kepada IKM, alumni SMTI, dan praktisi kakao-cokelat tentang berbagai aspek penting dalam industri kakao-cokelat.
Dalam kegiatan ini, Dr. Widiastuti Setyaningsih menyampaikan topik “Edible Flowers as Innovative Ingredients for Future Functional Food Products.”. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan sosial seperti kepemimpinan, presentasi, kerjasama tim, dan komunikasi. Dr. Widiastuti Setyaningsih memaparkan berbagai manfaat dan potensi bunga edible sebagai bahan inovatif untuk produk pangan fungsional di masa depan, serta bagaimana penerapannya dapat meningkatkan kualitas dan keanekaragaman pangan.