Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) secara resmi membuka kegiatan Summer School on Global Logistics and Supply Chain Management pada Senin, 2 Juni 2025 di FTP UGM. Program ini merupakan kolaborasi antara FTP UGM, The Logistics Institute – Asia Pacific, National University of Singapore (NUS), dan School of Business and Management, University of Applied Sciences Upper Austria.
Summer School ini diselenggarakan selama dua minggu, dari 2 hingga 13 Juni 2025, dengan pendekatan pembelajaran berbasis studi kasus. Para peserta akan mengeksplorasi teori rantai pasok global dan logistik melalui pembelajaran di kelas dan kunjungan lapangan ke industri lokal seperti tempe, cokelat, dan batik di wilayah Yogyakarta. Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang manajemen rantai pasok yang efisien dan berkelanjutan dengan menggabungkan aspek teori dan praktik langsung di lapangan.
Dekan FTP UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., menyampaikan bahwa melalui program Summer School ini, FTP UGM ingin mendorong pemahaman interdisipliner dalam konteks logistik dan manajemen rantai pasok global. Ia juga memperkenalkan Yogyakarta sebagai kota pendidikan, budaya, dan kuliner yang akan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi peserta.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FTP UGM, Prof. Dr. Kuncoro Harto Widodo, S.T.P., M.Eng., menyampaikan bahwa selama dua minggu ke depan, program akan menjadi wadah untuk bertukar pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran dalam eksplorasi rantai pasok global. Ia juga berharap semangat keramahtamahan Yogyakarta dapat mendukung proses belajar peserta selama mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Turut hadir dalam acara pembukaan, Sekretaris Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM Prof. Ir. Wiratni, ST., MT., Ph.D., IPM.; Executive Director The Logistics Institute – Asia Pacific, NUS Dr. Robert de Souza; serta melalui rekaman sambutan dari FH-Prof. DI Franz Staberhofer (Vice Dean) dan FH-Prof. DI(FH) Dr. Markus Gerschberger (Professor) University of Applied Sciences Upper Austria. Selain itu, para Wakil Dekan dan Ketua Departemen di lingkungan FTP UGM juga turut hadir dalam kegiatan ini.
Selama program berlangsung, peserta akan mendapatkan materi mengenai strategi logistik, digitalisasi rantai pasok, keberlanjutan dalam manajemen distribusi, hingga tantangan dalam logistik agribisnis. Selain itu, peserta akan terlibat dalam kunjungan lapangan dan diskusi mendalam mengenai rantai pasok sektor makanan dan pertanian yang menjadi keunggulan daerah.
Program Summer School ini juga secara langsung mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) SDG 4: Pendidikan Berkualitas; SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur; dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Sekretaris Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM Prof. Ir. Wiratni, ST., MT., Ph.D., IPM. yang mewakili dukungan institusional terhadap kolaborasi internasional antar perguruan tinggi.
Pada Selasa, 20 Mei 2025, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah kegiatan
Setelah sesi kuliah, para mahasiswa dari NUS dan UGM dibagi ke dalam lima kelompok lintas institusi yang terdiri dari mahasiswa King Edward VII Hall NUS, FTP UGM, dan Fakultas Geografi UGM. Masing-masing kelompok menerima studi kasus yang berfokus pada strategi pengembangan rantai pasok buah salak untuk pasar internasional, khususnya ke Singapura. Topik diskusi masing-masing kelompok mencerminkan pendekatan strategis dan inovatif dalam pengolahan, distribusi, serta pemasaran salak sebagai komoditas unggulan dari Sleman, Yogyakarta. Kelima kelompok tersebut mempresentasikan ide dan solusi melalui berbagai tema seperti
Pelaksanaan kegiatan ini secara langsung berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 2 (Zero Hunger), SDG 4 (Quality Education) melalui penyediaan akses pembelajaran lintas negara dan pengalaman interdisipliner yang setara; SDG 16 (Peace, Justice and Strong Institutions) dengan membangun saling pengertian lintas budaya; serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) melalui penguatan kemitraan strategis antar institusi pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara.
Acara tersebut juga diumumkan wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi dari masing-masing departemen. Yuveny, S.T.P. dari Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian meraih IPK tertinggi dengan skor sempurna 3,96. Dari Departemen Teknologi Industri Pertanian, Rahmalia Destianti, S.T.P. meraih IPK 3,80, sedangkan Zuhrotul Maulidah, S.T.P. dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem mencatatkan IPK sebesar 3,76. Pencapaian ini merupakan hasil dedikasi dan kerja keras yang luar biasa selama masa studi di FTP UGM.