
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Sosialisasi Keamanan Pangan Segar 2025 pada Selasa (19/8/2025) di Dusun Mirisewu, Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo. Kegiatan ini menghadirkan dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai narasumber, yaitu Dr. Manikharda, S.T.P., M.Agr.; Stugestus Kurniawan Jati, S.T.P., M.Sc.; dan Putrika Citta Pramesi, S.T.P., M.Sc.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, para narasumber memberikan pemaparan yang berfokus pada peningkatan pemahaman masyarakat mengenai keamanan pangan segar. Dr. Manikharda, S.T.P., M.Agr., membahas kondisi keamanan pangan segar di Indonesia saat ini, termasuk berbagai tantangan yang dihadapi dalam menjaga mutu pangan dari hulu ke hilir. Stugestus Kurniawan Jati, S.T.P., M.Sc., menjelaskan mengenai sumber dan ancaman bahaya cemaran yang dapat terjadi pada pangan segar dan bagaimana hal tersebut memengaruhi kesehatan masyarakat. Sementara itu, Putrika Citta Pramesi, S.T.P., M.Sc., menyampaikan materi tentang praktik pemilihan, penyimpanan, dan pengolahan pangan segar yang baik sebagai langkah pencegahan sederhana namun efektif yang dapat dilakukan oleh masyarakat maupun pelaku usaha pangan.
Tujuan utama penyelenggaraan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan pelaku usaha pangan segar mengenai kebijakan, regulasi, serta kaidah-kaidah keamanan pangan yang berlaku. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran akan pentingnya budaya keamanan pangan di setiap rantai pangan, mulai dari proses produksi hingga konsumsi. Melalui peningkatan kapasitas dan literasi masyarakat terhadap keamanan pangan, kegiatan ini juga menargetkan peningkatan indeks keamanan pangan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta secara berkelanjutan.
Partisipasi aktif FTP UGM dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung program pemerintah, khususnya di bidang pangan dan kesehatan masyarakat. Dengan menghadirkan dosen yang memiliki keahlian di bidang teknologi pangan, kegiatan ini tidak hanya memberikan pemahaman konseptual tetapi juga wawasan praktis yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat di tingkat lokal. Hal ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan sistem pangan yang lebih aman, sehat, dan berdaya saing.
Lebih jauh, Sosialisasi Keamanan Pangan Segar 2025 turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Kegiatan ini sejalan dengan SDG 2 Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) melalui upaya menjaga ketersediaan pangan segar yang aman dan bergizi, serta SDG 3 Good Health and Well-being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dengan menurunkan risiko kesehatan akibat pangan yang tercemar. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDG 4 Quality Education (Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan akses edukasi dan literasi pangan yang aplikatif kepada masyarakat. Dengan demikian, kegiatan ini memberikan manfaat yang tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga mendukung agenda pembangunan global