
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelenggarakan program Summer School bertajuk Global Logistics and Supply Chain Management 2025 pada 2–13 Juni 2025. Program ini merupakan summer school internasional tahun pertama hasil kolaborasi antara FTP UGM, The Logistics Institute – Asia Pacific (TLI-AP), National University of Singapore (NUS), serta University of Applied Sciences Upper Austria (FHUA) yang diselenggarakan di UGM. Program berlangsung di lingkungan kampus UGM dan sejumlah mitra industri di wilayah Yogyakarta, serta melibatkan 38 mahasiswa dari tiga institusi, yakni 17 mahasiswa NUS, 7 mahasiswa FHUA, dan 14 mahasiswa UGM.
Program ini mengusung pendekatan pembelajaran berbasis studi kasus (case-based learning) yang memberikan pengalaman belajar langsung melalui pemecahan masalah nyata dalam sistem logistik dan rantai pasok global. Para peserta mendapatkan kuliah pengantar dari Prof. Dr. Kuncoro Harto Widodo yang membahas kompleksitas sistem logistik kepulauan Indonesia.
Rangkaian kegiatan berlangsung intensif selama dua pekan. Studi kasus pertama dilakukan di Cokelat nDalem, di mana peserta menganalisis sistem produksi dan distribusi produk cokelat lokal. Paparan hasil studi disampaikan di hadapan Prof. Dr. Kuncoro Harto Widodo; Dr. Robert de Souza selaku Executive Director The Logistics Institute – Asia Pacific, NUS; dan Wednes Aria Yuda, S.T.P., selaku Co-Founder dan Chocolate Technology Officer Cokelat nDalem.
Studi kasus kedua dilaksanakan di Batik Kresno, dipandu langsung oleh pemilik usaha, Sukresnowati. eserta mengeksplorasi rantai pasok industri batik dari hulu hingga hilir, mulai dari proses pewarnaan tradisional hingga distribusi produk ke pasar lokal dan internasional. Presentasi hasil analisis dilakukan di hadapan Prof. Dr. Kuncoro Harto Widodo, Assoc. Prof. Tan Kok Choon, Ph.D. (NUS Business School), serta Sukresnowati.
Studi kasus ketiga mengambil lokasi di Attempe, UMKM berbasis fermentasi tempe modern. Peserta menganalisis strategi logistik dan pemasaran produk, yang kemudian dipaparkan di hadapan Prof. Dr. Kuncoro Harto Widodo, Assoc. Prof. Tan Kok Choon, Ph.D., serta Founder Attempe, Nurhayati Nurmalasari, S.T.P.
Sementara itu, studi kasus terakhir dipaparkan oleh FH-Prof. DI Franz Staberhofer (Profesor dan Wakil Dekan School of Business and Management FHUA) yang mengangkat studi kasus dari perusahaan ritel internasional, ALDI, dengan perspektif logistik Eropa. Peserta menganalisis manajemen rantai pasok antarnegara dan antarbenua yang kemudian dipaparkan di hadapan Prof. Dr. Kuncoro, Dr. Robert de Souza, dan FH-Prof. DI Franz Staberhofer.
Selain kuliah dan studi lapangan, para peserta juga mengikuti kegiatan interaktif seperti Supply Chain Simulation Game dan Supply Chain Jeopardy untuk memperkuat pemahaman terhadap konsep logistik secara aplikatif dan menyenangkan. Kegiatan ini dipandu oleh Thalia Naziha, S.T.P., M.Sc., M.B.A., dosen FTP UGM.
Sebagai pelengkap pembelajaran lintas budaya, peserta juga mengikuti dua kunjungan budaya, yaitu ke Candi Borobudur di Magelang dan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Museum Kedhaton), serta menjelajahi kawasan Malioboro. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks sosial, budaya, dan geografis Indonesia.
Program ditutup dengan Closing Ceremony pada 13 Juni 2025 di Auditorium Kamarijani Soenjoto, FTP UGM, yang sekaligus menjadi momen penyerahan sertifikat dan sesi pertukaran budaya antar peserta dari tiga negara. Kegiatan ini semakin mempererat kerja sama internasional dan memperluas jejaring mahasiswa dan institusi lintas negara.
Program ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Dekan FTP UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., menegaskan komitmen FTP UGM sebagai tuan rumah dalam mendukung kolaborasi pendidikan lintas negara yang berkualitas dan berkelanjutan. Direktur Eksekutif TLI-AP NUS, Dr. Robert de Souza, menyampaikan kebanggaannya atas penyelenggaraan program di Indonesia yang menurutnya memberikan pengalaman akademik dan budaya yang sangat kaya. Sementara itu, FH-Prof. DI Franz Staberhofer dari FHUA menilai kerja sama ini sebagai langkah strategis baru setelah sebelumnya program serupa lebih banyak diselenggarakan di Eropa. Direktur Kemitraan dan Relasi Global UGM, Prof. Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt., juga menggarisbawahi pentingnya program ini dalam membentuk karakter dan kompetensi global mahasiswa UGM di tengah dinamika ekonomi global.
Secara strategis, program Summer School Global Logistics and Supply Chain Management 2025 ini juga berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Program ini mendukung SDG 4: Quality Education (Pendidikan Berkualitas) melalui pembelajaran lintas budaya dan institusi; SDG 8: Decent Work and Economic Growth (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan meningkatkan pemahaman terhadap sistem produksi dan distribusi berkelanjutan; serta SDG 17: Partnerships for the Goals (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi internasional antara universitas dan mitra industri. Dengan pendekatan kolaboratif dan pembelajaran langsung dari dunia nyata, program ini diharapkan dapat menjadi model pembelajaran global tahunan di FTP UGM.