
Dalam rangka meningkatkan mutu, keamanan, dan daya saing produk gula semut lokal, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) di IKM Sumber Rejeki, Kabupaten Kulon Progo pada Selasa, 15 April 2025. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM), yaitu Dr. Arifin Dwi Saputro, S.T.P., M.Sc., yang membawakan materi bertema “Optimalisasi Produksi Gula Semut dengan Penerapan GMP: Standardisasi Bahan Baku, Proses, Peralatan, dan Lingkungan Produksi.”
Kegiatan ini ditujukan bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) gula semut yang tergabung dalam sentra produksi di wilayah Kokap. Dalam pemaparannya, Dr. Arifin Dwi Saputro, S.T.P., M.Sc. menekankan pentingnya penerapan standar produksi yang baik (GMP) mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan akhir. Penekanan tersebut menjadi bagian penting untuk memastikan kualitas produk tetap konsisten, aman dikonsumsi, dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas, termasuk pasar ekspor.
Penerapan GMP juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi proses produksi serta meminimalkan potensi kontaminasi yang dapat merugikan produsen maupun konsumen. Melalui sosialisasi ini, pelaku IKM diharapkan dapat memahami aspek-aspek teknis dan manajerial dalam pengolahan gula semut sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya memenuhi standar keamanan pangan, tetapi juga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Kegiatan ini selaras dengan komitmen terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 1 No Poverty (Tanpa Kemiskinan), 2 Zero Hunger (Tanpa Kelaparan), 8 Decent Work and Economic Growth (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 Industry, Innovation and Infrastructure (Industri, Inovasi dan Infrastruktur), serta 12 Responsible Consumption and Production (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Melalui peningkatan kapasitas pelaku industri lokal, kegiatan ini turut mendorong pengembangan industri pangan berkelanjutan dan berdaya saing tinggi berbasis potensi lokal.