• Tentang UGM
  • Simaster
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Surel
  • PPID UGM
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
  • Tentang Kami
    • Pengantar
    • Sejarah FTP UGM
    • Visi dan Misi
    • Tujuan dan Sasaran
    • Struktur Kelembagaan
      • Senat Fakultas
      • Pengelola Fakultas
      • Pengelola Departemen
      • Pengelola Program Studi
      • Pelaksana Administrasi
      • Unit Manajemen Mutu (UMM)
    • Dies Natalis
    • Tenaga Pendidik
    • Kompetensi Lulusan
    • Fasilitas
      • Perpustakaan
    • Kerjasama
    • Kontak Kami
  • Pendidikan
    • Departemen
    • Program Studi
    • Program Pascasarjana
    • Akreditasi
    • Sistem Pendidikan
    • Persyaratan Menyelesaikan Studi
    • Panduan Akademik
    • Kalender Akademik
    • Summer School NUS & FH Upper Austria
    • SUMMER COURSE
    • Program Fast Track FTP
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
  • Penelitian
    • Laboratorium
      • Inkubator
      • Uji Public Service
      • Pimpinan Laboratorium
    • Jurnal
    • Buku
    • Publikasi
  • Mahasiswa
    • Calon Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • Magang
    • Beasiswa
    • Layanan Mahasiswa
    • Pengajuan Aktivitas Mahasiswa dan SKPI
    • Yudisium dan Wisuda Program Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Pascasarjana
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • Karir
    • Survei Alumni
    • KAGAMA TP
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • Utama
  • Utama
  • hal. 39
Arsip:

Utama

Gettook Menjadi Jawara dalam Seminar Keunggulan Kuliner Indonesia 2019

Rilis Berita Kamis, 5 September 2019

Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni lebih dari seribu etnis yang hidup bersama dengan kekayaan seni dapurnya. Ditunjang dengan kekayaan biodiversity yang terdiri atas bahan pangan nabati dan hewani, serta lebih dari 120 ragam bumbu, bisa dibayangkan bahwa Indonesia adalah dapur gastronomi terbesar di dunia. Informasi mutakhir dari berbagai penelitian tentang nilai fungsional bahan pangan, rempah, serta rimpang atau rizoma menunjukkan sangat besar manfaatnya untuk kesehatan penikmat hasil seni dapur Indonesia. Apabila nilai fungsional ini dipadukan dengan ragam teknik memasak maka jadilah hasil berupa hidangan yang nikmat dan eksotik untuk membangun kualitas kehidupan bangsa. Bukti keunggulan kuliner Indonesia juga ditunjukkan oleh produk kuliner fermentasi asli Indonesia yang digunakan dalam memasak dan menikmati makanan. Oleh karena itu, diperlukan promosi ragam kuliner sehat berbasis biodiversity  Indonesia sebagai kekayaan budaya untuk membangun persatuan bangsa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) menginisiasi Seminar Keunggulan Kuliner Indonesia 2019 sebagai wadah untuk mengungkap nilai fungsional aneka produk kuliner sehat berdasarkan temuan-temuan yang dapat ditelusuri, aspek sejarah, hasil kajian dan penelitian karya seni dapur nenek moyang bangsa Indonesia. Dalam sambutan saat pembukaan seminar, Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D. mewakili Rektor UGM mengatakan bahwa industri kuliner dengan memanfaatkan biodiversitas Indonesia dapat semakin berkembang jika pemerintah, akademisi, dan pelaku industri kuliner  bersinergi dalam tugas masing-masing untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat. Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia, Dr. Ir. Wawan Rusiawan, M.M. membuka secara resmi Seminar dan mengatakan, “Bekraf bekerjasama dengan UGM ingin mengembangkan grand strategy bidang kuliner sebagai salah satu dari 16 sub sektor yang menjadi perhatian”. Turut memberi sambutan pula Ketua panitia Seminar Keunggulan Kuliner Indonesia 2019, Dr.rer.nat. Lucia Dhiantika Witasari, S.Farm., M.Biotech.Apt. dan Dekan FTP UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. dalam pembukaan seminar yang berlangsung tanggal 4 September 2019 pagi.

Bertempat di Auditorium Kamarijani-Soenjoto, Fakultas Teknologi Pertanian UGM, seminar yang berlangsung tanggal 4-5 September 2019 ini menghadirkan pembicara ahli dari kalangan sejarawan, jurnalis, pengusaha, dan akademisi, antara lain Andreas Maryoto dan Fadly Rahman di bidang sejarah kuliner Indonesia, Ir. Benyamin Mangitung tentang potensi produksi dan konsumsi ikan, Prof. Dr. Ir. Y. Marsono, M.S. tentang aspek gizi pengolahan pangan, Santhi Serad tentang manfaat rempah, dan Dekan FTP UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. tentang nilai fungsionalitas produk fermentasi asli Indonesia. Para akademisi dan peneliti juga diberi kesempatan untuk mempresentasikan makalah dengan tema “Mengungkap Kuliner Sehat Berbasis Biodiversity Indonesia”. Paper pemakalah dimuat di prosiding seminar yang tersedia secara online dengan ISBN.

Acara dikemas lebih menarik dengan Cooking Demo oleh chef ternama, Bara Pattiradjawane yang menyajikan dua resep makanan berbasis sayuran dan ikan, yaitu ikan kukus bumbu tauco dan kohu-kohu khas Maluku, daerah asal sang chef. Perwakilan peserta seminar juga diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam memasak bersama chef Bara. Antusiasme peserta juga terlihat dari banyaknya pertanyaan terlontar dan interaksi yang cukup dekat dengan chef Bara.

 

 

Manfaat yang lebih besar bisa diperoleh dengan disampaikannya cerita tentang tata cara makan dan minum sebagai pengantar dalam menikmati hidangan yang dapat membangun emosi selama menikmati makanan, seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito bersama Paguyuban Bangsawan Yogyakarta, Sapta Wandawa. Dalam sesi ini dijelaskan prosesi “ngunjuk loloh“, yaitu cara minum jamu di kalangan para bangsawan di Yogyakarta menggunakan ramuan dan peralatan khusus. Juga dijelaskan “ladosan dhahar Dalem“, yaitu tata cara makan para raja di Yogyakarta dengan susunan peralatan makan dan minum yang digunakan untuk menyajikan dhahar Dalem.

 

 

 

 

 

 

Minat generasi muda untuk ikut memikirkan pengembangan kuliner berbasis biodiversity Indonesia juga sangat diperlukan agar menjadi salah satu pilihan dalam mendukung gaya hidup. Maka kemunculan start up kreatif untuk kuliner sehat berbasis biodiversity Indonesia perlu didukung dan dibina agar lebih inovatif sesuai perkembangan zaman. Dengan program kurasi oleh Food Lab yang mengkompetisikan 17 start up terpilih dari kalangan UMKM, pemilik kedai, dan petani, diharapkan dapat membangun start up milenial yang dapat menggerakkan usaha kuliner sehat untuk perbaikan kualitas hidup bangsa Indonesia. Di akhir seminar diumumkan para pemenang kompetisi start up bisnis dimana Juara I diraih oleh Gettook dengan produk berbahan dasar singkong yang diolah menjadi keripik dengan berbagai varian rasa yang mudah diterima oleh konsumen dengan kemasan yang lebih baik dari produik lain yang serupa. D’milk yaitu produk minuman olahan susu yang memiliki berbagai varian rasa meraih Juara II, disusul Attempe produk makanan ringan dengan bahan baku kedelai lokal meraih Juara III.

 

Pertanian Cerdas Memerlukan Ketrampilan dan Pengetahuan SDM Pertanian

Rilis Berita Selasa, 3 September 2019

Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng. melaksanakan pidato pegukuhan sebagai Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada dalam bidang Sistem dan Mesin Pertanian. Pidato pengukuhan berjudul “Konsep Human Capital sebagai Platform dalam Pengembangan Teknologi Pertanian Cerdas” disampaikan di depan rapat terbuka Dewan Guru Besar pada tanggal 3 September 2019.
Dalam pidatonya Prof. Lilik mengatakan bahwa upaya untuk mencapai visi pertanian Indoneia menjadi lumbung pangan dunia 2045 menghadapi beberapa kendala seperti berkurangnya kepentingan pertanian dilihat dari proporsi PDRB, peningkatan beban pertanian karena pertambahan jumlah penduduk, konversi ke penggunan lahan menjadi non pertanian. Pertanian Indonesia juga terdampak perubahan iklim yang ditandai dengan perubahan pola hujan yang mempengaruhi kestabilan produktivitas pertanian. Beberapa langkah yang telah ditempuh pemerintah Indonesia berfokus pada infrastruktur.

Menurut Prof. Lilik, pertanian modern adalah suatu sistem yang menggambarkan perubahan paradigma dalam pembangunan pertanian untuk meningkatkan produktivitas, menjamin keamanan pangan secara mandiri dan berkelanjutan. Perubahan paradigma pembangunan pertanian menjadi pertanian modern memerlukan kesiapan berbagai aspek dan mempertimbangkan potensi sumberdaya. Kunci percepatan transformasi pembangunan pertanian modern adalah kualitas SDM pertanian yang mengungkit keunggulan komparatif menjadi kompetitif. Untuk itu diperlukan teknologi pertanian cerdas yang dibangun menggunakan prinsip optimasi dan sinergi antara pengetahuan dan berbagai teknologi yang sudah ada. Teknologi pertanian cerdas memerlukan standardisasi teknologi yang kompatibel dengan berbagai perangkat serta pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi. Lebih dari itu, pembangunan pertanian cerdas sangat memerlukan ketrampilan dan pengetahuan SDM pertanian dalam mengakses dan menggunakan teknologi pertanian cerdas.

Pada bagian akhir pidato Prof. Lilik, disampaikan bahwa alam pengembangan sistem pertanian modern terpadu dan berkelanjutan, human capital menjadi komponen utama sistem yang tidak terlihat (intangible asset). Human capital memiliki fungsi sebagai daya penggerak utama proses reformasi pembangunan pertanian modern yang berkelanjutan. Transisi menuju pembangunan pertanian modern berkelanjutan membutuhkan peningkatan produktivitas tenaga kerja dalam sektor pertanian. Peningkatkan produktivitas memerlukan penguatan tingkat modal manusia (human capital) yang merupakan akumulasi pengetahuan melalui proses jangka panjang pada pengembangan sumberdaya manusia. Peningkatan produktivitas, efisiensi, daya saing dan nilai tambah dalam system pertanian dapat ditingkatkan melalui upaya pengembangan inovasi teknologi pertanian cerdas berbasis human capital.(/tpb)

FTP UGM Selenggarakan Temu Mitra dan Gelar Produk

Dies 56Dies NatalisRilis Berita Selasa, 3 September 2019

Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM menyelenggarakan kegiatan Temu Mitra dan Gelar Produk dalam rangka Dies Natalisnya yang ke-56. Acara Temu Mitra yang terselenggara pada Jumat (30/8) ini bertujuan untuk menjalin komunikasi antara FTP dengan mitra industri.

Konsep yang diusung pada kegiatan ini adalah seminar. FTP mengundang sivitas akademika UGM, khususnya yang tertarik dengan industri agro. Selain itu, FTP mengundang pula para pelaku industri sebagai narasumber. Para peserta kemudian dibagi menjadi dua kelas sesuai dengan tema yang mereka minati. Dua tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah Peran Industri dalam Menyediakan Makanan Sehat untuk Mencerdaskan Bangsa dan Tantangan Industri Sawit dalam Menghadapi Isu Negatif terhadap Kesehatan.

Ketua Pelaksana Dies Natalis Ke-56 FTP, Dr. Ir. Chusnul Hidayat, menyatakan bahwa Temu Mitra ini perlu untuk menggali permasalahan yang dihadapi oleh industri. Dengan memahami hal itu, menurutnya, para peneliti dari universitas akan lebih mudah untuk mencari solusinya.”Hal tersebut akan membuka jalan bagi kedua pihak untuk membangun jalinan kerja sama yang apik,” ujar Ketua PS S2 Ilmu dan Teknologi Pangan UGM ini.

Senada dengan Chusnul, Dekan FTP UGM, Prof. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., menyebut acara ini menjadi kesempatan baik untuk memperkuat sinergi antara universitas dan industri. “Kerja sama kedua instansi saat ini sedang didorong oleh negara. Mudah-mudahan acara ini akan membawa manfaat untuk kesejahteraan bangsa ke depannya,” tuturnya.

Sementara itu, untuk kegiatan Gelar Produk diselenggarakan selama tiga hari, yakni dari Kamis (29/8) hingga Sabtu (31/8) di Selasar dan Lobi FTP UGM. Sekitar 19 produk hasil karya sivitas akademika UGM dipamerkan dalam kegiatan ini. Tujuannya adalah untuk menyosialisasikan produk dan teknologi tersebut kepada masyarakat umum. (Humas UGM/Hakam)

 

Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/18372-ftp-ugm-selenggarakan-temu-mitra-dan-gelar-produk

Tim FTP UGM Membawa NAPaS di PIMNAS Ke-32

Rilis Berita Kamis, 29 Agustus 2019

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) merupakan puncak pertemuan nasional kompetisi kreativitas mahasiswa di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenrsitekdikti). Tema PIMNAS ke-32 tahun ini adalah “Mewujudkan mahasiswa Indonesia yang kreatif, inovatif, unggul, dan mandiri berlandaskan budaya nasional dalam bingkai kebhinekaan”. Salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang mewakili Fakultas Teknologi Pertanian untuk berjuang di PIMNAS ke-32 pada akhir bulan Agustus ini diketuai oleh Ivan Felix Tandela yang beranggotakan Philip dan Rohmah Nur Fathimah dengan dosen Pembimbing Dr. Widiastuti Setyaningsih. Mereka adalah tiga dari 1614 ilmuwan muda yang mempresentasikan hasil kreativitasnya di Universitas Udayana, Bali Kampus Unud Bukit Jimbaran.

Bidang PKM yang diikuti oleh tim dari FTP UGM ini adalah penelitian (PKM-PE) dengan judul Formulasi Pangan Pengungsian Fungsional dengan Penambahan Senyawa Prekursor Antidepresi dari Spirulina platensis. Penelitian ini dilatarbelakangi karena Negara kita yang rawan bencana. Dalam satu tahun terakhir, tiga bencana besar terjadi di Lombok, Palu, dan Banten. Data dari Departemen Kesehatan, korban pengungsian akibat bencana tersebut mencapai lebih dari 200 ribu jiwa. Pengungsi memiliki banyak masalah, 2 diantaranya fisik dan psikologis. Masalah fisik disebabkan karena terbatasnya sedian makanan yang dapat membuat kurangnya asupan gizi. Berbagai kerusakan, kehilangan anggota keluarga menyebabkan trauma psikologis yang jika tidak ditangani menyebabkan depresi. Menurut penelitian, 7 dari 10 pengungsi mengalami depresi. Sebenarnya kedua masalah ini dapat ditangani melalui satu solusi, yaitu asupan makanan yang tepat. Tim PKM FTP UGM memformulasikan, NAPaS yang tersusun atas komponen nasi instan, pangsit dari Spirulina, dan abon sapi. Penambahan Spirulina 10% dapat meningkatkan nilai protein dan prekursor senyawa antidepresi (triptofan hingga 3,8 mg/g) pada pangsit. Selain itu, produk pangan pengungsian berupa nasi instan dengan pangsit Spirulina dan abon sapi mampu menyediakan energi 23% dari AKG. Atas itu, NAPaS pas dapat direkomendasikan sebagai pangan darurat dengan nilai fungsional yang diperlukan oleh para pengungsi korban bencana di Indonesia.

TIM FTP UGM mempunyai harapan yang besar agar hasil penelitian mereka dapat diimplementasikan dalam membantu pemerintah untuk menyediakan makanan yang tepat bagi para pengungsi yang saat ini masih memerlukan bantuan. Hal ini disampaikan melalui slogan mereka saat menutup presentasi di sesi pertama PKM-PE tanggal 29 Agustus 2019, dengan sangat kompak menyampaikan slogan “NAPaS, kontribusi kami teknolog pangan, untuk Indonesia siaga bencana.”

kickoff-pembukaan-summer-course

FTP UGM Selenggarakan Summer Course Kedua tentang Food and Lifestyle

Rilis Berita Jumat, 26 Juli 2019

Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan, Fakultas Geografi, dan Fakultas Kedokteran, Keperawatan, dan Kesehatan Masyarakat telah menyelenggarakan kegiatan summer course pada tanggal 15-25 Juli 2019. Kegiatan ini merupakan kali kedua diselenggarakan oleh FTP dan pada tahun 2019 ini tema yang diangkat adalah FOOD AND LIFESTYLE: TECHNOLOGY, GASTRONOMY, CULTURE AND TOURISM PERSPECTIVE.  Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta, baik dari kalangan mahasiswa maupun profesional yang berasal dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia. Tak hanya peserta, narasumber yang diundang juga berasal dari berbagai negara seperti Belgia, Thailand, Australia, India, Malaysia, Spanyol, Singapura, dan Indonesia.

Acara summer course dilangsungkan selama 10 hari dan diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari perkuliahan dan diskusi di dalam dan di luar kelas, kunjungan industri, hingga master class. Acara pembukaan diselenggarakan di Fakultas Teknologi Pertanian dengan dihadiri oleh Dekan FTP Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Yudi Pranoto, S.T.P., MP., Ketua Kantor Urusan Interasional (KUI) UGM yang diwakili oleh Dr. Puji Astuti, M.Sc., serta beberapa perwakilan dosen dari FTP. Pada kesempatan ini Dekan FTP menyambut dengan hangat kehadiran narasumber dan peserta serta secara resmi membuka kegiatan Summer Course 2019.

Kegiatan kelas yang dilangsungkan di hari pertama mengambil topik Gastronomi Indonesia yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito, MS. Materi lainnya yang disampaikan adalah Traditional Food Culture for Combatting Non-Communicable Diseases oleh Prof. Gerard Bodeker. Selain itu diselenggarakan pula pameran kuliner lokal untuk memperkenalkan beragam jenis makanan dan minumanan tradisional khas Indonesia seperti jamu, wedang, nasi tumpeng, dan beberapa bumbu kepada peserta summer course.

Di sela-sela kegiatan perkuliahan, seluruh peserta summer course diberikan sebuah sesi untuk berkunjung ke Pagelaran Candi Prambanan di malam hari untuk menikmati Sendratari Ramayana. Pementasan karya seni berdurasi hamper 120 menit ini bertujuan untuk mengenalkan kebudayaan yang berasal dari Indonesia kepada para peserta.

Melalui summer course ini peserta diharapkan mendapatkan pengetahuan tentang perkembangan, keberagaman, dan potensi pangan lokal dari berbagai persektif. Materi tentang perkembangan dalam teknologi pangan disampaikan oleh beberapa narasumber, seperti Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. yang menyampaikan tentang perkembangan pangan fungsional, Prof. Sirinda Yunchalard dengan materi potensi pangan fermentasi di Asia Tenggara, serta metode ekstraksi pada analisis pangan yang disampaikan oleh Prof. Miguel Palma Lovillo.

Perkembangan wisata kuliner lokal yang kian berkembang pesat menjadi perhatian di kegiatan summer course FTP 2019. Adapun materi tentang potensi dan perkembangan wisata kuliner ini disampaikan oleh Assoc. Prof. Dr. Muhammad Shahrim. Selain itu, Janet Deneefe, Direktur Festival Ubud Bali turut diundang sebagai narasumber untuk memberikan gambaran peran komunitas dalam menjadikan makanan daerah sebagai sebuah nilai pariwisata. Topik lainnya yang disampaikan pada summer course ini meliputi perilaku konsumen terhadap keberagaman makanan yang disampaikan oleh Dr. Christine Hung, serta informasi terkait perkembangan makanan tradisional di Thailand seperti yang disampaikan oleh Dr. Rajnibhas Sukeaw Samakradhamrongthai dan Gai Mitwichan Lai.

Tak hanya sebagai nilai kebutuhan hidup dan pariwisata, produk pangan terlebih pangan tradisional memiliki peran lainnya yaitu dalam hal kesehatan manusia. Prof. Gerard Bodeker dalam kesempatannya menyampaikan materi tentang peran pangan sebagai obat di sistem kesehatan tradisional masyarakat Asia, sedangkan materi tentang peran pangan indigenous bagi kesehatan disampaikan oleh Dr. Unnikhrisnan Payyappallimana, dan materi tentang dampak makanan tradisional bagi kesehatan disampaikan pula oleh dosen FKKMK UGM, Dr. Lily Arsanti Lestari.

Dalam membicarakan pengembangan suatu produk pangan terlebih di Indonesia, maka aspek halal-thayyib menjadi hal yang tidak dapat diabaikan. Dalam hal ini salah satu narasumber, Dr. Mohd Dona Bin Sintang menekankan tentang aplikasikan teknologi yang tepat untuk produk-produk halal. Selanjutnya materi tentang gaya hidup yang tidak hanya mengedepankan halal namun juga thayyib disampaikan pula oleh Dr. Saroja Dorairajoo.

Selain penyampaian materi di kelas, peserta summer course diberi kesempatan untuk mempraktikkan secara langsung cara yang tepat untuk menyajikan makanan halal melalui kegiatan master class yang dipandu langsung oleh Chef Muhammad Kamal Bin Kamis, yang merupakan Presiden Federasi Kuliner Halal Singapura serta praktik preparasi cokelat Bersama Dr. Arifin Dwi Saputro. Peserta summer course juga diberikan kesempatan melakukan kunjungan lapangan ke berbagai usaha pengolahan pangan untuk memberikan pengalaman nyata kepada peserta summer course. Berapa lokasi yang dikunjungi adalah industri pembuatan jamu tradisional di Kiringan Bantul, budidaya dan industri pengolahan kakao di Nglanggeran, Gunung Kidul, dan juga daerah Agrowisata Salak Turi Sleman. Kegiatan summer course yang berlangsung 10 hari diakhiri dengan presentasi akhir oleh setiap peserta dan gala dinner yang berlangsung di UC Hotel UGM. (*)

# Activity Report kegiatan 2nd Summer Course ini dapat dibaca di laman berikut ini.

1…3738394041…53

Berita Terakhir

  • UGMPreneurs Batch IV : Bangun Jiwa Wirausaha dan Daya Saing Mahasiswa Lewat Pembelajaran Langsung dari Praktisi Bisnis
  • TIM PKM JGrow+: Mengubah Limbah Ternak Menjadi Solusi Pertanian Ramah Lingkungan di Desa Jamblangan, Saygan, Sleman
  • Ehime University dan S&B Foods Inc. Jepang Kunjungi FTP UGM Gelar Research Progress Meeting
  • Manfaatkan Limbah Batang Pisang dan Blondo, Tim FTP UGM Raih Juara 2 Business Plan AGRIDATION 2025
  • FTP UGM Ikuti Pembekalan dan Pelepasan Tim Ekspedisi Patriot 2025 untuk Pengembangan Kawasan Transmigrasi

Berita UGM

  • Cegah Praktik Korupsi di Sektor PBJ, Tim Mahasiswa UGM Usulkan Social Audit 16 Oktober 2025
  • UMKM Pelu Mengadopsi Teknologi 3D Printing 16 Oktober 2025
  • 15,9 juta Anak Tanpa Pengasuhan Ayah, Psikolog UGM Sebut Dampak Bagi Proses Pembelajaran Tumbuh Kembang Anak 16 Oktober 2025
  • UGM Raih Peringkat 1 dalam Indonesia’s 68 Best Literature Universities 16 Oktober 2025
  • Meteor Jatuh di Cirebon, Ahli Geologi UGM Sebut Sisi Positif dan Negatifnya 16 Oktober 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Flora No. 1 Bulaksumur
Yogyakarta, Indonesia 55281
+62 274 589797
+62 274 589797
fateta[at]ugm.ac.id

Info Fakultas

  • Rilis Berita
  • Agenda
  • Akademik
  • Kemahasiswaan
  • Perpustakaan
  • Beasiswa
  • Info Magang
  • Lowongan Kerja
  • Bantuan Hibah
  • Pengabdian
  • Seminar-Workshop

Departemen

  • Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
  • Teknik Pertanian dan Biosistem
  • Teknologi Industri Pertanian

Layanan Akademik Online

  • Layanan Akademik Sarjana
  • Layanan Akademik Pascasarjana

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Permohonan Informasi Publik

Jurnal

  • Agritech
  • Agroindustrial Journal
  • Indonesian Food and Nutrition Progress

© 2025 Fakultas Teknologi Pertanian UGM

Peta SitusAturan PenggunaanKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju