• Tentang UGM
  • Simaster
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Surel
  • PPID UGM
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
  • Tentang Kami
    • Pengantar
    • Sejarah FTP UGM
    • Visi dan Misi
    • Tujuan dan Sasaran
    • Struktur Kelembagaan
      • Senat Fakultas
      • Pengelola Fakultas
      • Pengelola Departemen
      • Pengelola Program Studi
      • Pelaksana Administrasi
      • Unit Manajemen Mutu (UMM)
    • Dies Natalis
    • Tenaga Pendidik
    • Kompetensi Lulusan
    • Fasilitas
      • Perpustakaan
    • Kerjasama
    • Kontak Kami
  • Pendidikan
    • Departemen
    • Program Studi
    • Program Pascasarjana
    • Akreditasi
    • Sistem Pendidikan
    • Persyaratan Menyelesaikan Studi
    • Panduan Akademik
    • Kalender Akademik
    • Summer School NUS & FH Upper Austria
    • SUMMER COURSE
    • Program Fast Track FTP
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
  • Penelitian
    • Laboratorium
      • Inkubator
      • Uji Public Service
      • Pimpinan Laboratorium
    • Jurnal
    • Buku
    • Publikasi
  • Mahasiswa
    • Calon Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • Magang
    • Beasiswa
    • Layanan Mahasiswa
    • Pengajuan Aktivitas Mahasiswa dan SKPI
    • Yudisium dan Wisuda Program Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Pascasarjana
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • Karir
    • Survei Alumni
    • KAGAMA TP
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • Utama
  • Utama
  • hal. 37
Arsip:

Utama

FTP UGM Kembangkan Aplikasi Big Data Untuk Penguatan UKM Kopi di Bali

Rilis Berita Senin, 22 April 2019

Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian (DTPB FTP) UGM mengembangkan Smart Coffee Enterprise Support System (SCESS) guna mendukung pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) kopi di Desa Pelaga, Badung, Bali.

Pengembangan aplikasi big data tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI untuk mengembangkan Smart Coffee Enterprise Support System (SCESS). Aplikasi ini telah diluncurkan pada 9 April 2019 lalu bersamaan dengan kegiatan penguatan petani kopi di Subak Abian, Semanik Sari, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Bali.

Turut hadir dalam kegiatan itu tim pengembang sistem DTPB FTP UGM,  Prof. Lilik Soetiarso dan Dr. Andri Prima Nugroho. Kehadiran tim DTPB pada acara ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan inisiasi di UGM sebelumnya terkait pengembangan big data dalam bisnis usaha kopi.

Lilik menyampaikan kerja sama antara DTPB FTP UGM dengan Kementerian Koperasi dan UKM pada pengembangan “Smart Enterprise Support System untuk Agroindustri Kopi” menjadi salah satu agenda riset jangka panjang yang dilakukan DTPB, terutama dalam upaya membangun pusat unggulan di bidang pertanian cerdas.

“Kerja sama ini merupakan salah satu agenda penting dalam usaha membangun center of excellent di bidang smart agricultural system,” jelasnya dalam rilis yang diterima Selasa (16/4).

Dikatakan Lilik, dalam kegiatan launching  itu Deputi Pembiayaan Kemenkop & UKM sekaligus pembina Koperasi UKM Nasional, Ir. Yuana Sutyowati, MM., menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada DTPB FTP UGM yang telah bekerja sama dalam pengembangan sisitem pendukung penguatan UKM kopi ini.

Hal senada turut disampaikan Ketua Umum Koperasi Nasional Kementerian Koperasi dan UKM RI,  Reza Fabianus, M.Sc. Dia mengucapkan terima kasih atas usaha dan dukungan DTPB FTP UGM dalam mengembangkan embrio SCESS ini dan berharap penggunaan sistem ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani kopi di Indonesia.

Sementara Andri Prima menambahkan embrio SCESS yang berupa sistem basis data untuk pendataan petani kopi by name by address ini sebagai dasar menuju enterprise sistem yang lengkap sebagai pendukung pengambilan keputusan pada level pemerintah. Beberapa kegiatan yang terekam antara lain data petani, kepemilikan lahan, administrasi dan pengelolaan kredit usaha rakyat, aktivitas budi daya, dan pascapanen. Desain arsitektur SCESS dikembangkan  dengan berorientasi pada sistem pengelolaan pengetahuan (knowledge management system).  (Humas UGM/Ika) (/Mtt)

 

Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/17833-ftp.ugm.kembangkan.aplikasi.big.data.untuk.penguatan.ukm.kopi.di.bali

Serah Kelola Program Bantuan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM di Selopamioro dan Sriharjo

Rilis Berita Senin, 22 April 2019

Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM resmi melakukan serah kelola program bantuan dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) kepada Desa Selopamioro dan Sriharjo, Bantul pada Senin (7/8) di Balai Desa Selopamioro.

Program-program yang dimaksud meliputi mitigasi perubahan iklim, sistem manajemen terintegrasi pangan tingkat rumah tangga, dan pengembangan sistem manajemen pengetahuan. Selain program, FTP juga menyerahkelolakan beberapa teknologi penunjang program, seperti biogas, Safe Water Garden, dan Perangkat UMKM pangan (penepung, slicer, sealer, dan spinner).

Serah kelola ini dilakukan FTP setelah DTPB menyelesaikan seluruh program pengabdian masyarakatnya di kedua desa tersebut.  Program tersebut telah dillaksanakan DTPB sejak Agustus 2018  bekerja sama dengan Yanmar Environmental Sustainability Support Association (YESSA) di tiga desa, yakni dua desa tadi ditambah Desa Srimartani.

Tema yang diangkat DTPB dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah “Knowledge Development for Agricultural Sustainability in Agropolitan Area for Community Welfare”. DTPB memilih tema tersebut karena menyadari bahwa aspek manusia terutama pengetahuan sangat berpengaruh pada keberhasilan penerapan teknologi. Fokus yang disasar juga tidak hanya berfokus pada infrastruktur saja, melainkan lebih menekankan aspek pengetahuan manusianya.

Prof. Dr. Lilik Sutiarso, koordinator pelaksana program, mengatakan tujuan yang disasar oleh DTPB  ini berusaha membawa kemanfaatan kepada masyarakat ketiga desa tersebut. “Warga sebenarnya sudah memiliki kearifan lokal sendiri, kami hanya memaksimalkannya dengan pengetahuan mengoperasikan teknologi,” ungkapnya.

Sebaliknya, Lilik mengungkapkan bahwa pihaknya sebagai pelaksana juga mendapat manfaat yang tidak kalah berarti dari warga desa. Hal itu karena kearifan lokal yang dimiliki warga tadi menjadi pembelajaran yang tidak bisa didapatkan di kampus.

“Warga di sini memiliki cara bercocok tanam, mengetahui iklim, panen, serta mendeteksi hama tersendiri. Selain kami memberi pengetahuan tentang teknologi, kami juga belajar kearifan lokal mereka tadi. Dan hal itu nantinya akan kami olah menjadi knowledge dictionary yang bisa dibagikan kepada umum,” paparnya.

Oleh karena itu, Lilik berharap dari progam ini bisa bermanfaat bagi berbagai pihak. “Warga akan memiliki kesadaran akan akses teknologi, UGM memperoleh local knowledge dictionary dari berbagai daerah, dan pemerintah akan mempunyai acuan penyaluran bantuan kepada desa. Dengan demikian, penerima manfaat akan semakin luas,”  tuturnya.

Himawan Sajadti, Kepala Desa Selopamioro, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada FTP UGM karena telah memberi manfaat yang besar kepada desa. Ia menyebut bahwa program ini telah membantu mengangkat perekonomian desa, utamanya di sektor pertanian. Adanya program ini, menurutnya juga telah membuat warga menjadi lebih melek terhadap teknologi.

Himawan menyatakan bahwa desa menjadi berpikir untuk lebih mandiri lagi sekarang. Ia menuturkan bahwa desa kini tidak ingin hanya dibantu saja, melainkan juga bisa membantu. Oleh karenanya, desa sekarang berencana ingin mengembangkan sektor wisatanya. Namun, ia mengaku bahwa pihaknya masih bingung, baik dalam mendesain serta memasarkannya. “Saya berharap UGM bisa membantu kembali, agar desa kami menjadi lebih mandiri,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam) (/Mtt)

 

Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/17816-serah.kelola.program.bantuan.departemen.teknik.pertanian.dan.biosistem.ugm.di.selopamioro.dan.sriharjo

banner-isabe-2019

The 3rd ISABE 2019

Rilis Berita Selasa, 9 April 2019

The 3rd International Symposium on Agricultural and Biosystems Engineering 2019

Organized by:

  • Dept. of Agricultural Technology, Universitas Hasanuddin
  • Dept. of Agricultural & Biosystems Engineering Universitas Gadjah Mada

Theme:

The role of Agricultural and Biosystems Engineering in Sustainable Development Goals 2030: Food, Water, Energy and Environment

Speakers:

  1. Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP (Minister of Agriculture of the Republic Indonesia; Keynote Speaker)
  2. Prof. Bart Nicolai (Ku Luven, Belgium; Invited Speaker)
  3. Prof. Armando Apan (University of Southern Queensland, Australia; Invited Speaker)
  4. Prof. Yu Pin Lin (National Taiwan University, Taiwan; Invited Speaker)
  5. Prof. Jong Hoon Chung (Seoul National University, South Korea; Invited Speaker)
  6. Dr. Katharina Keiblinger (University of Natural Resources and Life Sciences, Austria; Invited Speaker)
  7. Dr. Bayu Dwi Apri Nugroho (Dept. Agricultural and Biosystems Engineering, Universitas Gadjah Mada; Invited Speaker)

Important Dates:

  • Abstract Submission deadline — April 26th, 2019
  • Early bird Registration — May 20th, 2019
  • Full Paper submission deadline — July 5th, 2019
  • Registration — July 8th, 2019

Venue:

Faculty of Agriculture – Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Kampus Unhas Tamalarea
Makassar, SouthSulawesi, 90245

Contact Us:

Arifin Dwi Saputro, Ph.D
Universitas Gadjah Mada
[icon name=”envelope-o” class=”” unprefixed_class=””] arifin_saputro@ugm.ac.id

Diyah Yumeina R. Datu, Ph.D
Hasanuddin University
[icon name=”envelope-o” class=”” unprefixed_class=””] dyumeina@unhas.ac.id

For more information, please visit: http://isabe.agritech.unhas.ac.id/

Kegiatan SUIJI SLP Imogiri Site 2019

Rilis Berita Rabu, 27 Maret 2019

Kegiatan ini berupa penempatan peserta SUIJI SLP ke beberapa rumah penduduk yang ada di desa selama dua-tiga minggu. Peserta akan dibagi dalam beberapa kelompok, yang terdiri dari 4 – 6 orang mahasiswa gabungan antara mahasiswa UGM dan mahasiswa dari universitas Jepang. Selama berada di lokasi, peserta belajar secara langsung mengenai kegiatan masyarakat desa sehingga dapat memahami berbagai macam budaya yang ditemukan di masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa menganalisis permasalahan dan memberikan solusi alternatif untuk memecahkan permasalahan di desa. Mahasiswa Jepang juga memperoleh kesempatan untuk berbagi infromasi mengenai budaya Jepang kepada masyarakat desa, sehingga terjadi pertukaran budaya baik dari peserta SUIJI dengan masyarakat desa. Kegiatan pertukaran mahasiswa ini akan dilaksanakan di Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa akan ditempatkan di beberapa rumah penduduk. Kegiatan ini ditujukan untuk mahasiswa yang mewakili UGM (Indonesia), Universitas Ehime (Jepang), Universitas Kochi (Jepang), dan Universitas Kagawa (Jepang) serta dosen pembimbing lapangan yang menyertainya. Adapun jumlah mahasiswa peserta kegiatan ini direncanakan terdiri dari 17 mahasiswa UGM dan 12 mahasiswa dari Jepang, serta 1 orang dosen pembimbing dari Jepang.

Manfaatkan Biogas, UGM Siapkan Rumah Mandiri Energi

Rilis Berita Kamis, 31 Januari 2019

Sugi (49 tahun) membawa ceret air untuk diletakkan di atas tungku kompor. Klik, ia memutar knop kompor ke kiri, lalu kompor pun menyala dengan warna apinya yang berwarna biru. Seketika tercium bau gas metan dari kotoran sapi, namun hanya sebentar saja, lama kelamaan hilang.

“Gasnya sudah banyak ya, pak?” tanya Dr. Ngadisih, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM kepada Pak Sugi.

“Iya Bu,” jawab Sugi sambil memperhatikan kontrol tekanan gas yang ditaruh di dinding belakang kompor.

Sugi merupakan ketua kelompok Tani “Mekar Sari” Desa Leksana, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah. Sejak September tahun lalu di rumahnya sudah dipasang instalasi biogas dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM dalam rangka pengenalan teknologi biodigester di kampung tersebut.

Di desa ini hampir sebagian besar penduduknya memiliki hewan ternak sapi dan kambing yang selama ini kotorannya belum dimanfaatkan secara optimal. Penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai petani sayuran tersebut selama ini membuang kotoran sapi di sekitar rumahnya yang dibiarkan mengering hingga nantinya dijadikan kompos untuk dibawa ke ladang mereka masing-masing.

Sugi menuturkan, saat ini baru keluarganya saja yang mendapat program pemasangan teknologi biogas dari UGM tersebut. Ia pun berharap keluarga yang lain bisa mendapatkan bantuan sama sehingga mereka bisa memanfaatkan kotoran ternak sapi tersebut. “Masing-masing punya ternak, tinggal dipasang alatnya lagi,” ujarnya.

Bapak dari dua anak ini menuturkan kompor biogas dimanfaatkan untuk kegiatan masak di dapur. “Seperti masak air, sayuran dan gorengan,” katanya.

Sugi mengaku keluarganya terbantu dengan adanya biogas tersebut karena ia tidak harus membeli isi ulang tabung gas lagi di rumahnya. “Ini sudah cukup kok,” imbuhnya.

Agar gas metan dari kotoran sapi yang ditampung di samping rumahnya  selalu mengalir ke dapur. Sugi setiap hari selalu rajin mengumpulkan kotoran sapi yang berada persis di depan rumahnya. Di lantai kandang sapi tersebut sengaja ia buatkan saluran pembuangan limbah menuju bak penampung. Sebelum dialirkan, kotoran sapi ini sebelumnya dikumpulkan dalam sebuah ember yang sudah berisi air dan kemudian diaduk sebelum dibuang ke saluran pembuangan tersebut.

Dikatakan Sugi, bak penampung feses sapi ini bisa menampung sekitar 2.000 liter kotoran sapi bercampur air yang bisa digunakan memenuhi kebutuhan biogas selama sepuluh hari. Setiap pagi dan sore hari ia mengisi sedikitnya dua ember kotoran sapi yang sudah ia campur dengan air.

Sugi merupakan petani sayur mayur di Desa Leksana, Karangkobar. Di lahan pertanian yang dimilikinya seluas kurang dari setengah hektare ini, ia tanam berbagai jenis sayuran hingga tanaman kopi. Menurutnya, dengan cara bertanam sistem tumpang sari, ia bisa menghidupi kebutuhan keluarganya.

Namun begitu, ujarnya, tidak jarang saat musim panen tiba harga sayuran, seperti cabai atau kobis sangat murah. Meski penghasilannya sebagai petani terbilang pas-pasan, namun ia bangga masih memiliki ternak sapi yang sewaktu-waktu bisa ia jual apabila ada kebutuhan yang dirasa mendesak. “Bila kebutuhan agak banyak, saya jual sapi tapi kalau kebutuhan sedikit ya, jual kambing,” kenangnya.

Dosen dan peneliti teknologi biogas dari FTP UGM, Dr. Ngadisih, mengatakan pengembangan rumah mandiri energi sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi masyarakat berada di kawasan rawan bencana. Daerah perbukitan Karangkobar, kata Asih, merupakan daerah kawasan pertanian yang terletak di zona rawan longsor. “Aktifitas pertanian di lereng bukit seringkali menyebabkan risiko terkena bencana banjir dan longsor, selain pertanian kita ingin mengajak mereka mengoptimalkan kegiatan peternakan juga,” katanya.

Asih mengatakan limbah dari kotoran ternak selama ini belum dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Umumnya kotoran ternak  dibuang atau ditumpuk di sekitar rumah sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.“Kita mengedukasi masyarakat bagaimana memanfaatkan limbah peternakan bagi pemenuhan biogas, sedangkan sisa dari bahan biogas ini akan diubah jadi pupuk,” katanya.

Asih menyebutkan sekitar 90 persen masyarakat Desa Leksana memiliki ternak sehingga memiliki potensi besar untuk pengembangan energi biogas. Namun demikian, pihaknya baru memasang instalasi biogas tersebut di rumah Pak Sugi sebagai rumah percontohan untuk pemenuhan  energi secara mandiri. Sementara untuk kegiatan mitigas bencana, pihaknya melakukan kegiatan riset dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pemantauan respons hidrologi berbagai jenis penggunaan lahan, memantau limpasan dan erosi di daerah tangkapan air, pengembangan teknik konservasi tanah dan air, serta kegiatan pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat yang berada di daerah kawasan rawan bencana. (Humas UGM/Gusti Grehenson) (/Mtt)

 

Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/17620-manfaatkan.biogas.ugm.siapkan.rumah.mandiri.energi

1…3536373839…48

Berita Terakhir

  • FTP UGM Laksanakan Ziarah dan Anjangsana dalam Rangka Peringatan Dies Natalis ke-62
  • YUN, DaeSub Scholarship (GSIAT SNU – 2026 Spring Semester)
  • Dosen FTP UGM Berkontribusi dalam Diskusi Ketahanan Pangan Lintas Kementerian di Jakarta
  • Kick Off Dies Natalis ke-62 FTP UGM : Meriahkan Awal Rangkaian dengan Semangat Kesehatan dan Kebersamaan
  • FTP UGM Dukung Peningkatan Keamanan Pangan Siap Saji bagi Penjamah Makanan di Rumah Sakit Wilayah Kota Yogyakarta

Berita UGM

  • Dorong Literasi KIP di Kalangan Mahasiswa, UGM Gelar Kompetisi Presentasi 3 Menit 21 Juli 2025
  • UGM Siap Gelar Jogja Run’nShine 21 Juli 2025
  • Dukung Pelestarian Budaya, UGM Kembali Gelar Festival Karawitan  21 Juli 2025
  • UGM dan Gaziantep University Perkuat Kolaborasi Pendidikan 18 Juli 2025
  • FEB UGM dan MAPPI Perpanjang Perjanjian Kerja Sama Sertifikasi Penilai 18 Juli 2025

Agenda

  • 21Jul Summer Course in Agri-food Sector
  • 19Sep Rapat Terbuka Senat dan Puncak Dies Natalis Ke-62 FTP UGM
Semua Agenda
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Flora No. 1 Bulaksumur
Yogyakarta, Indonesia 55281
+62 274 589797
+62 274 589797
fateta[at]ugm.ac.id

Info Fakultas

  • Rilis Berita
  • Agenda
  • Akademik
  • Kemahasiswaan
  • Perpustakaan
  • Beasiswa
  • Info Magang
  • Lowongan Kerja
  • Bantuan Hibah
  • Pengabdian
  • Seminar-Workshop

Departemen

  • Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
  • Teknik Pertanian dan Biosistem
  • Teknologi Industri Pertanian

Layanan Akademik Online

  • Layanan Akademik Sarjana
  • Layanan Akademik Pascasarjana

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Permohonan Informasi Publik

Jurnal

  • Agritech
  • Agroindustrial Journal
  • Indonesian Food and Nutrition Progress

© 2024 Fakultas Teknologi Pertanian UGM

Peta SitusAturan PenggunaanKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY