Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) merupakan puncak pertemuan nasional kompetisi kreativitas mahasiswa di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenrsitekdikti). Tema PIMNAS ke-32 tahun ini adalah “Mewujudkan mahasiswa Indonesia yang kreatif, inovatif, unggul, dan mandiri berlandaskan budaya nasional dalam bingkai kebhinekaan”. Salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang mewakili Fakultas Teknologi Pertanian untuk berjuang di PIMNAS ke-32 pada akhir bulan Agustus ini diketuai oleh Ivan Felix Tandela yang beranggotakan Philip dan Rohmah Nur Fathimah dengan dosen Pembimbing Dr. Widiastuti Setyaningsih. Mereka adalah tiga dari 1614 ilmuwan muda yang mempresentasikan hasil kreativitasnya di Universitas Udayana, Bali Kampus Unud Bukit Jimbaran.
Bidang PKM yang diikuti oleh tim dari FTP UGM ini adalah penelitian (PKM-PE) dengan judul Formulasi Pangan Pengungsian Fungsional dengan Penambahan Senyawa Prekursor Antidepresi dari Spirulina platensis. Penelitian ini dilatarbelakangi karena Negara kita yang rawan bencana. Dalam satu tahun terakhir, tiga bencana besar terjadi di Lombok, Palu, dan Banten. Data dari Departemen Kesehatan, korban pengungsian akibat bencana tersebut mencapai lebih dari 200 ribu jiwa. Pengungsi memiliki banyak masalah, 2 diantaranya fisik dan psikologis. Masalah fisik disebabkan karena terbatasnya sedian makanan yang dapat membuat kurangnya asupan gizi. Berbagai kerusakan, kehilangan anggota keluarga menyebabkan trauma psikologis yang jika tidak ditangani menyebabkan depresi. Menurut penelitian, 7 dari 10 pengungsi mengalami depresi. Sebenarnya kedua masalah ini dapat ditangani melalui satu solusi, yaitu asupan makanan yang tepat. Tim PKM FTP UGM memformulasikan, NAPaS yang tersusun atas komponen nasi instan, pangsit dari Spirulina, dan abon sapi. Penambahan Spirulina 10% dapat meningkatkan nilai protein dan prekursor senyawa antidepresi (triptofan hingga 3,8 mg/g) pada pangsit. Selain itu, produk pangan pengungsian berupa nasi instan dengan pangsit Spirulina dan abon sapi mampu menyediakan energi 23% dari AKG. Atas itu, NAPaS pas dapat direkomendasikan sebagai pangan darurat dengan nilai fungsional yang diperlukan oleh para pengungsi korban bencana di Indonesia.
TIM FTP UGM mempunyai harapan yang besar agar hasil penelitian mereka dapat diimplementasikan dalam membantu pemerintah untuk menyediakan makanan yang tepat bagi para pengungsi yang saat ini masih memerlukan bantuan. Hal ini disampaikan melalui slogan mereka saat menutup presentasi di sesi pertama PKM-PE tanggal 29 Agustus 2019, dengan sangat kompak menyampaikan slogan “NAPaS, kontribusi kami teknolog pangan, untuk Indonesia siaga bencana.”


Rapat Kerja Fakultas hari Rabu, 10 Juli 2019 sangat padat yang dilaksanakan dari pagi hingga malam diawali dengan Pembukaan oleh Dekan FTP UGM yang menjelaskan maksud dan tujuan Rapat Kerja dan Sambutan Ketua Senat FTP UGM. Dekan FTP menyampaikan Pemaparan Renstra dan Roadmap Fakultas, serta dalam kesempatan ini UMM menyampaikan pemaparan Renop/sasaran mutu Fakultas dikaitkan dengan target capaian dari Universitas.
Pada hari kedua Kamis, 11 Juli 2019 dimulai pukul 8 pagi agenda Rapat Kerja Fakultas yaitu pemaparan sasaran mutu Laboratorium dan Sinkronisasi sasaran mutu Departemen, Laboratorium dan antar Laboratorium dengan pembahasan utama yaitu pembahasan kategori laboratorium, pemaparan contoh sasaran mutu laboratorium dikaitkan dengan target masing-masing departemen, sinkronisasi sasaran mutu antar laboratorium (bersama untuk semua departemen), serta penetapan tingkat risiko kegagalan capaian sasaran mutu (severity).
“Karenanya dalam pidato pengukuhan ini, saya sampaikan inovasi teknologi pengolahan yang telah berkembang hingga saat ini, yang potensial dan dapat meningkatkan fungsionalitas Pati bersumber tanaman lokal sehingga diharapkan dapat mendorong perkembangan industri pengolahan Pati dan turunannya untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri,” ucapnya.
Menurutnya, modifikasi Pati secara fisik, enzimatik, dan genetik dipandang lebih menjanjikan dengan melibatkan metode baru, seperti perlakuan osmosis-pressure, multiple deep freezing, dan thawing. Teknik kombinasi baru tersebut diperlukan untuk memperoleh Pati yang lebih diversified dan aplikasi yang lebih menjanjikan dengan variasi struktur, komposisi, dan sifat-sifatnya yang ramah lingkungan.