Fakultas Teknologi Pertanian(FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Kementerian Pengembangan Desa Mitra (PDM) BEM FTP UGM menyelenggarakan Srawung Desa 2025 pada Kamis, 14 Agustus 2025 di Dusun Gondoarum, Desa Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini melibatkan jajaran dosen FTP UGM, antara lain Bambang Dwi Wijatniko, S.T.P., M.Agr.Sc., M.Sc., Ph.D., Wahyu Dwi Saputra, S.T.P., M.Agr.Sc., Ph.D., Arita Dewi Nugrahini, S.T.P., M.T., Ph.D., Dr. Ir. Devi Yuni Susanti, S.T.P., M.Sc., Dr. Ir. Priyanto Triwitono, M.P., Megita Ryanjani Tanuputri, S.T.P., M.Sc., Ph.D., Dr. Joko Nugroho Wahyu Karyadi, S.T.P., M.Eng., Prof. Dr. Yudi Pranoto, S.T.P., M.P., serta Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P. dengan materi utama bertema Srawung Lestari, Bersatu dalam Harmoni.
Pelaksanaan Srawung Desa 2025 menjadi wujud nyata kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat desa mitra. Program ini dirancang sebagai sarana pengabdian masyarakat yang menekankan pentingnya kepedulian mahasiswa terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan desa. Melalui pendekatan partisipatif, kegiatan ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk turut belajar dari masyarakat sekaligus berbagi pengetahuan yang relevan dengan pengembangan potensi lokal.
Materi yang disampaikan para dosen FTP UGM berfokus pada bagaimana membangun harmoni antara keberlanjutan lingkungan, pengelolaan sumber daya, serta pemberdayaan masyarakat desa. Dengan keterlibatan aktif mahasiswa, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kritis generasi muda terhadap pentingnya pembangunan desa berkelanjutan, yang tidak hanya menekankan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian alam serta memperkuat nilai-nilai kebersamaan.
Tujuan utama dari Srawung Desa 2025 adalah mendorong mahasiswa untuk lebih peka terhadap dinamika masyarakat desa sebagai langkah awal membangun bangsa. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi titik awal berkembangnya potensi desa di masa depan, meningkatkan kesejahteraan warga, serta memperkenalkan desa mitra kepada masyarakat luas melalui peran aktif mahasiswa. Sinergi yang terjalin diharapkan dapat memperkuat kapasitas desa dalam menghadapi berbagai tantangan sekaligus membuka peluang bagi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Kegiatan ini juga sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Srawung Desa 2025 mendukung SDG 1 No Poverty (Tanpa Kemiskinan) dengan upaya penguatan kapasitas masyarakat desa dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal. Program ini juga berkontribusi pada SDG 8 Decent Work and Economic Growth (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui dorongan bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha berbasis sumber daya desa. Selanjutnya, keterlibatan dalam pengelolaan sumber daya alam yang bijak sejalan dengan SDG 12 Responsible Consumption and Production (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dan SDG 15 Life on Land (Ekosistem Daratan). Selain itu, kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat desa dalam kegiatan ini mencerminkan implementasi nyata dari SDG 17 Partnerships for the Goals (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).