• Tentang UGM
  • Simaster
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Surel
  • PPID UGM
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
  • Tentang Kami
    • Pengantar
    • Sejarah FTP UGM
    • Visi dan Misi
    • Tujuan dan Sasaran
    • Struktur Kelembagaan
      • Senat Fakultas
      • Pengelola Fakultas
      • Pengelola Departemen
      • Pengelola Program Studi
      • Pelaksana Administrasi
      • Unit Manajemen Mutu (UMM)
    • Dies Natalis
    • Tenaga Pendidik
    • Kompetensi Lulusan
    • Fasilitas
      • Perpustakaan
    • Kerjasama
    • Kontak Kami
  • Pendidikan
    • Departemen
    • Program Studi
    • Program Pascasarjana
    • Akreditasi
    • Sistem Pendidikan
    • Persyaratan Menyelesaikan Studi
    • Panduan Akademik
    • Kalender Akademik
    • Summer School NUS & FH Upper Austria
    • SUMMER COURSE
    • Program Fast Track FTP
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
  • Penelitian
    • Laboratorium
      • Inkubator
      • Uji Public Service
      • Pimpinan Laboratorium
    • Jurnal
    • Buku
    • Publikasi
  • Mahasiswa
    • Calon Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • Magang
    • Beasiswa
    • Layanan Mahasiswa
    • Pengajuan Aktivitas Mahasiswa dan SKPI
    • Yudisium dan Wisuda Program Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Pascasarjana
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • Karir
    • Survei Alumni
    • KAGAMA TP
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • Manfaatkan Biogas, UGM Siapkan Rumah Mandiri Energi

Manfaatkan Biogas, UGM Siapkan Rumah Mandiri Energi

  • Rilis Berita
  • 31 Januari 2019, 08.44
  • Oleh: admin
  • 0

Sugi (49 tahun) membawa ceret air untuk diletakkan di atas tungku kompor. Klik, ia memutar knop kompor ke kiri, lalu kompor pun menyala dengan warna apinya yang berwarna biru. Seketika tercium bau gas metan dari kotoran sapi, namun hanya sebentar saja, lama kelamaan hilang.

“Gasnya sudah banyak ya, pak?” tanya Dr. Ngadisih, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM kepada Pak Sugi.

“Iya Bu,” jawab Sugi sambil memperhatikan kontrol tekanan gas yang ditaruh di dinding belakang kompor.

Sugi merupakan ketua kelompok Tani “Mekar Sari” Desa Leksana, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah. Sejak September tahun lalu di rumahnya sudah dipasang instalasi biogas dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM dalam rangka pengenalan teknologi biodigester di kampung tersebut.

Di desa ini hampir sebagian besar penduduknya memiliki hewan ternak sapi dan kambing yang selama ini kotorannya belum dimanfaatkan secara optimal. Penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai petani sayuran tersebut selama ini membuang kotoran sapi di sekitar rumahnya yang dibiarkan mengering hingga nantinya dijadikan kompos untuk dibawa ke ladang mereka masing-masing.

Sugi menuturkan, saat ini baru keluarganya saja yang mendapat program pemasangan teknologi biogas dari UGM tersebut. Ia pun berharap keluarga yang lain bisa mendapatkan bantuan sama sehingga mereka bisa memanfaatkan kotoran ternak sapi tersebut. “Masing-masing punya ternak, tinggal dipasang alatnya lagi,” ujarnya.

Bapak dari dua anak ini menuturkan kompor biogas dimanfaatkan untuk kegiatan masak di dapur. “Seperti masak air, sayuran dan gorengan,” katanya.

Sugi mengaku keluarganya terbantu dengan adanya biogas tersebut karena ia tidak harus membeli isi ulang tabung gas lagi di rumahnya. “Ini sudah cukup kok,” imbuhnya.

Agar gas metan dari kotoran sapi yang ditampung di samping rumahnya  selalu mengalir ke dapur. Sugi setiap hari selalu rajin mengumpulkan kotoran sapi yang berada persis di depan rumahnya. Di lantai kandang sapi tersebut sengaja ia buatkan saluran pembuangan limbah menuju bak penampung. Sebelum dialirkan, kotoran sapi ini sebelumnya dikumpulkan dalam sebuah ember yang sudah berisi air dan kemudian diaduk sebelum dibuang ke saluran pembuangan tersebut.

Dikatakan Sugi, bak penampung feses sapi ini bisa menampung sekitar 2.000 liter kotoran sapi bercampur air yang bisa digunakan memenuhi kebutuhan biogas selama sepuluh hari. Setiap pagi dan sore hari ia mengisi sedikitnya dua ember kotoran sapi yang sudah ia campur dengan air.

Sugi merupakan petani sayur mayur di Desa Leksana, Karangkobar. Di lahan pertanian yang dimilikinya seluas kurang dari setengah hektare ini, ia tanam berbagai jenis sayuran hingga tanaman kopi. Menurutnya, dengan cara bertanam sistem tumpang sari, ia bisa menghidupi kebutuhan keluarganya.

Namun begitu, ujarnya, tidak jarang saat musim panen tiba harga sayuran, seperti cabai atau kobis sangat murah. Meski penghasilannya sebagai petani terbilang pas-pasan, namun ia bangga masih memiliki ternak sapi yang sewaktu-waktu bisa ia jual apabila ada kebutuhan yang dirasa mendesak. “Bila kebutuhan agak banyak, saya jual sapi tapi kalau kebutuhan sedikit ya, jual kambing,” kenangnya.

Dosen dan peneliti teknologi biogas dari FTP UGM, Dr. Ngadisih, mengatakan pengembangan rumah mandiri energi sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi masyarakat berada di kawasan rawan bencana. Daerah perbukitan Karangkobar, kata Asih, merupakan daerah kawasan pertanian yang terletak di zona rawan longsor. “Aktifitas pertanian di lereng bukit seringkali menyebabkan risiko terkena bencana banjir dan longsor, selain pertanian kita ingin mengajak mereka mengoptimalkan kegiatan peternakan juga,” katanya.

Asih mengatakan limbah dari kotoran ternak selama ini belum dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Umumnya kotoran ternak  dibuang atau ditumpuk di sekitar rumah sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.“Kita mengedukasi masyarakat bagaimana memanfaatkan limbah peternakan bagi pemenuhan biogas, sedangkan sisa dari bahan biogas ini akan diubah jadi pupuk,” katanya.

Asih menyebutkan sekitar 90 persen masyarakat Desa Leksana memiliki ternak sehingga memiliki potensi besar untuk pengembangan energi biogas. Namun demikian, pihaknya baru memasang instalasi biogas tersebut di rumah Pak Sugi sebagai rumah percontohan untuk pemenuhan  energi secara mandiri. Sementara untuk kegiatan mitigas bencana, pihaknya melakukan kegiatan riset dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pemantauan respons hidrologi berbagai jenis penggunaan lahan, memantau limpasan dan erosi di daerah tangkapan air, pengembangan teknik konservasi tanah dan air, serta kegiatan pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat yang berada di daerah kawasan rawan bencana. (Humas UGM/Gusti Grehenson) (/Mtt)

 

Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/17620-manfaatkan.biogas.ugm.siapkan.rumah.mandiri.energi

Tags: Utama

Berita Terakhir

  • Dosen FTP UGM Berkontribusi dalam Diskusi Ketahanan Pangan Lintas Kementerian di Jakarta
  • Kick Off Dies Natalis ke-62 FTP UGM : Meriahkan Awal Rangkaian dengan Semangat Kesehatan dan Kebersamaan
  • Undangan Bootcamp Persiapan Pendaftaran Program Exchange dan Beasiswa
  • FTP UGM Gandeng NUS dan FHUA dalam Summer School Global Logistics and Supply Chain Management 2025
  • Dosen FTP UGM Perkuat Kapasitas Petani dan Penyuluh Hortikultura di Banggai, Sulawesi Tengah

Berita UGM

  • Menyikapi Ketegangan Iran-Israel, Pakar UGM Dorong Diplomasi Aktif RI di Kancah Internasional  28 Juni 2025
  • Pelaku UMKM Perlu Memperhatikan Keamanan dan Mutu Produk Pangan yang Dipasarkan 28 Juni 2025
  • Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI Sambangi Vihara Kampus UGM 26 Juni 2025
  • Teliti Perlindungan Zona Imbuhan Air Tanah, Haikal Raih Doktor di UGM 26 Juni 2025
  • Fakultas Biologi UGM Tambah Tiga Guru Besar  26 Juni 2025

Agenda

  • 21Jul Summer Course in Agri-food Sector
  • 19Sep Rapat Terbuka Senat dan Puncak Dies Natalis Ke-62 FTP UGM
Semua Agenda
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Flora No. 1 Bulaksumur
Yogyakarta, Indonesia 55281
+62 274 589797
+62 274 589797
fateta[at]ugm.ac.id

Info Fakultas

  • Rilis Berita
  • Agenda
  • Akademik
  • Kemahasiswaan
  • Perpustakaan
  • Beasiswa
  • Info Magang
  • Lowongan Kerja
  • Bantuan Hibah
  • Pengabdian
  • Seminar-Workshop

Departemen

  • Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
  • Teknik Pertanian dan Biosistem
  • Teknologi Industri Pertanian

Layanan Akademik Online

  • Layanan Akademik Sarjana
  • Layanan Akademik Pascasarjana

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Permohonan Informasi Publik

Jurnal

  • Agritech
  • Agroindustrial Journal
  • Indonesian Food and Nutrition Progress

© 2024 Fakultas Teknologi Pertanian UGM

Peta SitusAturan PenggunaanKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY