Yogyakarta, 27 Juli 2021. Fakultas Teknologi Pertanian UGM menyelenggarakan Webinar Riset Unggulan Fakultas Teknologi Pertanian. Webinar ini merupakan rangkaian dari agenda Dies Natalis yang ke-58 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada.
Webinar diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia Dies Natalis ke-58, Dr. Andri Prima Nugroho, S.T.P., M.Sc., dan dibuka oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., sekaligus menyampaikan bahwa kegiatan ini mensosialisasikan riset-riset yang sudah dilaksanakan di FTP yang diambil dari 3 departemen yang saling bersinergi yaitu dari Departemen TPHP, TIP, TPB yang merupakan pusat unggulan di bidang agroindustri. Webinar diselenggarakan secara online melalui Zoom Meeting dan YouTube Live Stream yang dimoderatori oleh Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri, S.T.P., M.Sc., Dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian FTP UGM.
Webinar dilanjutkan dengan penyampaian pengantar dan selayang pandang oleh Prof. Ir. Sigit Supadmo Arif, M,Eng., Ph.D., mengenai teknologi pertanian dalam peradaban manusia. Prof. Ir. Sigit Supadmo Arif, M,Eng., Ph.D., menyampaikan bahwa nenek moyang kita sudah bisa membangun sistem irigasi yang sangat sistematis. Jejak peradaban manusia akan selalu berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi itu menjadi suatu kebutuhan dan akan terus berkembang selama masih ada manusia.
Sistem pertanian merupakan pemanfaatan sumber daya hati yang dimanfaatkan manusia untuk menghasilkan bahan pangan serat dan bahan baku industri atau sumber energi untuk mengelola lingkungan hidupnya. Teknologi tidak hanya dipandang sebagai alat atau metode saja, tapi juga pencapaian hasil. Terdapat kendala dan tantangan seperti keterbatasan sumber daya alam, jumlah penduduk semakin besar, perubahan iklim, kemajuan teknologi, dan persaingan penggunaan sumber daya meningkat (pandemi). Bapak Sigit berpesan bahwa kita harus selalu selaras dengan alam dan tidak lupa dengan Tuhan.
Dr. Andri Prima Nugroho, S.T.P., M.Sc., Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM menyampaikan bahwa teknik pertanian merupakan salah satu bidang ilmu yang merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di bidang pertanian. Bidang keilmuannya terbagi menjadi empat, antara lain Teknik sumberdaya lahan dan air, Teknik pengendalian lingkungan hayati, Teknik mesin biosistem, dan Teknik pangan, pascapanen, dan bioproses.
Beberapa Riset Unggul dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem diantaranya adalah Identifikasi Alih Fungsi Lahan Pertanian Berbasis Machine Learning Untuk Analisis Ketahanan Pangan Kabupaten Kulon Progo DIY oleh Dr. Eng. Ngadisih, STP., M.Sc., Kemitraan Pertanian Berbasis Teknologi Smart Farming oleh Dr. Bayu Dwi Apri Nugroho, dan Teknologi Masa Depan – Plant Factory dan Sistem Pendukungnya oleh Andri Prima Nugroho, Ph.D.
Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S. Dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian FTP UGM menyampaikan topik mengenai Gut Microbiota, Probiotik, dan Prebiotik. Gut Microbiota diperuntukkan bagi orang Indonesia mulai dari bayi sehat, anak sehat, anak malnutrisi, remaja sehat, pemuda dan lansia sehat, orang dewasa yang mengalami overweight, obesitas, dan diabet type II. Probiotik merupakan bakteri hidup dengan karakteristik yang jelas dan jumlah yang cukup yang berfungsi baik untuk kesehatan. Sedangkan prebiotik merupakan nutrisi bagi bakteri “baik” pada usus. Usus yang sehat akan mendukung kesehatan organ-organ yang lain seperti paru-paru. Apabila probiotik dan prebiotik ada pada suatu produk maka disebut dengan sinbiotik. Potensi probiotik lokal contohnya adalah coklat dan keju mazaraat.
Telah dilakukan riset mengenai powder probiotik lokal dalam membantu mengatasi dysbiosis gut microbiota pada pasien Covid-19 yang dapat ditarik kesimpulan bahwa symptoms yang sering muncul dan lebih jarang muncul, pola makan sangat mendukung kesembuhan pada OTG Covid-19, dan probiotik lokal dapat membantu mengatasi dysbiosis gut microbiota pada OTG Covid-19.
Ir. Adi Djoko Guritno, MSIE., Ph.D., Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian FTP UGM menyampaikan beberapa hal terkait pengembangan rantai pasok terintegrasi untuk produk perikanan. Departemen Teknologi Industri Pertanian didirikan dengan pilar sistem engineering, teknologi, dan manajemen.
Mahasiswa lama kelamaan kesulitan makan ikan laut karena aquaculture meningkat. Sebagai bahan organik, Ikan sangat cepat mengalami kerusakan sehingga seringkali fish processing berperan untuk memperpanjang masa simpannya. Ikan segar itu justru menjadi hal yang menarik karena memiliki nilai tukar yang baik dan standar gizi yang baik. Dimana ada populasi yang tinggi, maka disitu pula terdapat pendaratan dan pelabuhan ikan yang tinggi. Terlihat bahwa cost di laut lebih didominasi oleh proses penangkapan dan juga proses transportasi. Semakin tinggi risiko, seharusnya uang yang diterima juga semakin tinggi. Bapak Adi menambahkan bahwa penguatan database harus dikembangkan dan integrasi dari pelaku pelaku supply chain itu teorinya mudah tetapi kolaborasinya susah.
Webinar dihadiri oleh sekitar 215 orang yang berasal dari mahasiswa, umum, dan dosen. Diskusi diawali enam pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber mengenai teknik pertanian, smart farming, pemangkasan rantai pasok, penelitian probiotik sebagai solusi permasalahan stunting, berkolaborasi antara TPB, TIP, dan TPHP, dan mengenai supply chain. Webinar diakhiri dengan sesi ramah tamah dengan narasumber, dan foto virtual bersama.
Webinar tersebut membedah buku karya salah satu sivitas akademika Fakultas Teknologi Pertanian UGM, yaitu Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri, S.T.P., M.Sc. yang merupakan Dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian FTP UGM yang berjudul ‘Nasi Goreng Indonesia, Cita Rasa Mendunia’. Sebagai pembahas adalah Dr. Endang Suraningsih, M.M., M.Psi, Wakil Direktur Bidang Pelatihan, Pendidikan dan Penelitian IGC (Indonesian Gastronomy Community). Webinar diselenggarakan secara online melalui Zoom Meeting dan YouTube Live Stream yang dimoderatori oleh Aulia Ardhi, S.T.P., M.Sc., Dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian FTP UGM.
Dr. Endang Suraningsih, M.M., Psi. membahas buku Nasi Goreng Indonesia, Cita Rasa Mendunia dari segi tampilan, penyajian isi, isi buku, dan juga penutup. Bu Endang, sapaan akrab Dr. Endang Suraningsih, M.M., Psi., memberikan poin-poin positif untuk buku ini misalnya penampilan buku yang menarik dengan cover dan isi yang berwarna, pembahasan yang komprehensif namun tidak terlalu berat bagi pembacanya, serta proses penulisannya yang “menggunakan hati” dan melibatkan penulis lintas generasi dan lintas profesi. Kesan yang baik ini menjadikan buku Nasi Goreng Indonesia, Cita Rasa Mendunia direkomendasikan untuk dimiliki oleh setiap pecinta nasi goreng. Beliau juga menambahkan bahwa diperlukan suatu roadmap kuliner dengan konsep yang jelas untuk dapat menjawab tantangan menjadikan nasi goreng Indonesia dengan cita rasa mendunia yang tidak hanya dikenal dan dicintai oleh bangsa Indonesia sendiri, namun juga dapat dikenal dan dicintai oleh seluruh dunia. Untuk menyukseskan hal ini, diperlukan kerja sama dari semua pihak karena menyangkut berbagai aspek. Lebih daripada itu, nasi goreng merupakan makanan yang adaptif dan dapat menyesuaikan diri dimana dia berada sehingga nasi goreng dapat dikembangkan dengan mudah namun tetap harus menjunjung tinggi jati dirinya sebagai makanan khas Indonesia.
Selanjutnya pada sesi ke-2, disajikan pemaparan materi dari Prof. Lilik Sutiarso tentang “Sustainable Agriculture: a case study in Sriharjo Village”. Dalam pemaparannya, Prof. Lilik menjelaskan tentang konsep ekonomi bio-circular-green (BCG). Pada konsep circular economy, green economy, dan bio-economy diintegrasikan guna menyelaraskan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Konsep ini sudah dikembangkan sejak lama untuk membuka peluang kerjasama antara industri, pemerintah, dan penduduk dalam suatu sistem yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Pada sesi terakhir yang dipandu oleh Dr. Ngadisih, dilakukan presentasi hasil brainstorming dari tiap kelompok tentang kelebihan dan kekurangan dari penerapan Agro-ekowisata dan pemanfaatan mesin-mesin pertanian dari video yang telah diputar pada sesi pagi hari.



Webinar dihadiri oleh sekitar 110 orang yang berasal dari mahasiswa, umum, dan dosen. Diskusi dua arah berlangsung secara dinamis, diskusi tersebut dibuka dengan 6 pertanyaan mengenai metode penerapan monitoring, cara memanfaatkan smartphone dalam antisipasi iklim, teknik irigasi pada daerah krisis air, metode analisa data-data cuaca dari Automatic Weather Station (AWS), contoh-contoh kasus pengukuran, dan konsep penerapan weather index dan klimatologi di pertanian Indonesia.