Utama
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., kembali mewisuda dan meluluskan 1.262 wisudawan lulusan program pascasarjana, Rabu (24/4), di Grha Sabha Pramana. Jumlah lulusan yang diwisuda terdiri dari 1.095 lulusan master, termasuk 6 wisudawan dari warga negara asing, 89 orang lulusan spesialis dan 78 orang lulusan doktor dengan 4 orang diantaranya warga negara asing.
Sedangkan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc, dihari yang sama melepas wisudawan/wisudawati program Pascasarjana Periode III Tahun Ajaran 2018/2019 di Auditorium Kamarijani Soenjoto Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Pada periode kali ini FTP berhasil meluluska 30 orang lulusan yang terdiri dari 13 orang dari Program Studi S2 Ilmu dan Teknologi Pangan, 5 orang dari Program Studi S2 Teknik Pertanian, 4 orang dari Program Studi S2 Teknologi Hasil Perkebunan, 4 orang dari Program Studi S2 Teknologi Industri Pertanian, dan 4 orang dari Program Studi S3 Ilmu Pangan.
Lulusan yang mendapatkan predikat Cumlaude adalah Titis Linangsari, M.Sc (IPK 3,95), Riska Dian Nur Lestari, M.Sc (IPK 3,95), Naomi Chrisma Permatasari, M.Sc (IPK 3,93), Agatha Arissa Chintyadewi, M.Sc (IPK 3,91), I Made Susi Erawan, M.Sc (IPK 3,91), Elsa Yuliansari, M.Sc (IPK 3,91), Neysa Fitri Yudianti, M.Sc (IPK 3,90), Titin Septianim M.Sc (IPK 3,87), Novi Sintia Dewi, M.Sc (IPK 3,84), Riska Prayogi Widyaprawira, M.Sc (IPK 3,83), Yanti Nopiani, M.Sc (IPK 3,81), Asropi, M.Sc (IPK 3,79), Onne Akbar Nur Ichsan, M.Sc (IPK 3,79), Yanis Rahmasari Putri, M.Sc (IPK 3,78), Yulia Ariani, M.Sc (IPK 3,77), Ryan Salfarino, M.Sc (IPK 3,76), dan Dr. Edy Subroto (IPK 3,83).
Dalam sambutannya Prof. Eni Harmayani menyampaikan ucapan selamat kepada wisudawan/wisudawati yang telah berhasil menempuh jenjang program pendidikan Magister dan program Doktor di Fakultas Teknologi Pertanian UGM. “Semoga ilmu yang diperolah dapat dimanfaatkan untuk membangun bangsa, negara, masyarakat, diri pribadi dan keluarga. Tunjukkan bahwa lulusan FTP UGM adalah insan-insan unggul yang bermartabat dan berbudaya”, kata Prof. Eni. Dekan FTP tersebut juga berharap kepada para magister dan doktor lulusan FTP untuk siap mengharumkan bangsa dan negara dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang masing-masing. (/Mtt)
Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian (DTPB FTP) UGM mengembangkan Smart Coffee Enterprise Support System (SCESS) guna mendukung pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) kopi di Desa Pelaga, Badung, Bali.
Pengembangan aplikasi big data tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI untuk mengembangkan Smart Coffee Enterprise Support System (SCESS). Aplikasi ini telah diluncurkan pada 9 April 2019 lalu bersamaan dengan kegiatan penguatan petani kopi di Subak Abian, Semanik Sari, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Bali.
Turut hadir dalam kegiatan itu tim pengembang sistem DTPB FTP UGM, Prof. Lilik Soetiarso dan Dr. Andri Prima Nugroho. Kehadiran tim DTPB pada acara ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan inisiasi di UGM sebelumnya terkait pengembangan big data dalam bisnis usaha kopi.
Lilik menyampaikan kerja sama antara DTPB FTP UGM dengan Kementerian Koperasi dan UKM pada pengembangan “Smart Enterprise Support System untuk Agroindustri Kopi” menjadi salah satu agenda riset jangka panjang yang dilakukan DTPB, terutama dalam upaya membangun pusat unggulan di bidang pertanian cerdas.
“Kerja sama ini merupakan salah satu agenda penting dalam usaha membangun center of excellent di bidang smart agricultural system,” jelasnya dalam rilis yang diterima Selasa (16/4).
Dikatakan Lilik, dalam kegiatan launching itu Deputi Pembiayaan Kemenkop & UKM sekaligus pembina Koperasi UKM Nasional, Ir. Yuana Sutyowati, MM., menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada DTPB FTP UGM yang telah bekerja sama dalam pengembangan sisitem pendukung penguatan UKM kopi ini.
Hal senada turut disampaikan Ketua Umum Koperasi Nasional Kementerian Koperasi dan UKM RI, Reza Fabianus, M.Sc. Dia mengucapkan terima kasih atas usaha dan dukungan DTPB FTP UGM dalam mengembangkan embrio SCESS ini dan berharap penggunaan sistem ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani kopi di Indonesia.
Sementara Andri Prima menambahkan embrio SCESS yang berupa sistem basis data untuk pendataan petani kopi by name by address ini sebagai dasar menuju enterprise sistem yang lengkap sebagai pendukung pengambilan keputusan pada level pemerintah. Beberapa kegiatan yang terekam antara lain data petani, kepemilikan lahan, administrasi dan pengelolaan kredit usaha rakyat, aktivitas budi daya, dan pascapanen. Desain arsitektur SCESS dikembangkan dengan berorientasi pada sistem pengelolaan pengetahuan (knowledge management system). (Humas UGM/Ika) (/Mtt)
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM resmi melakukan serah kelola program bantuan dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) kepada Desa Selopamioro dan Sriharjo, Bantul pada Senin (7/8) di Balai Desa Selopamioro.
Program-program yang dimaksud meliputi mitigasi perubahan iklim, sistem manajemen terintegrasi pangan tingkat rumah tangga, dan pengembangan sistem manajemen pengetahuan. Selain program, FTP juga menyerahkelolakan beberapa teknologi penunjang program, seperti biogas, Safe Water Garden, dan Perangkat UMKM pangan (penepung, slicer, sealer, dan spinner).
Serah kelola ini dilakukan FTP setelah DTPB menyelesaikan seluruh program pengabdian masyarakatnya di kedua desa tersebut. Program tersebut telah dillaksanakan DTPB sejak Agustus 2018 bekerja sama dengan Yanmar Environmental Sustainability Support Association (YESSA) di tiga desa, yakni dua desa tadi ditambah Desa Srimartani.
Tema yang diangkat DTPB dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah “Knowledge Development for Agricultural Sustainability in Agropolitan Area for Community Welfare”. DTPB memilih tema tersebut karena menyadari bahwa aspek manusia terutama pengetahuan sangat berpengaruh pada keberhasilan penerapan teknologi. Fokus yang disasar juga tidak hanya berfokus pada infrastruktur saja, melainkan lebih menekankan aspek pengetahuan manusianya.
Prof. Dr. Lilik Sutiarso, koordinator pelaksana program, mengatakan tujuan yang disasar oleh DTPB ini berusaha membawa kemanfaatan kepada masyarakat ketiga desa tersebut. “Warga sebenarnya sudah memiliki kearifan lokal sendiri, kami hanya memaksimalkannya dengan pengetahuan mengoperasikan teknologi,” ungkapnya.
Sebaliknya, Lilik mengungkapkan bahwa pihaknya sebagai pelaksana juga mendapat manfaat yang tidak kalah berarti dari warga desa. Hal itu karena kearifan lokal yang dimiliki warga tadi menjadi pembelajaran yang tidak bisa didapatkan di kampus.
“Warga di sini memiliki cara bercocok tanam, mengetahui iklim, panen, serta mendeteksi hama tersendiri. Selain kami memberi pengetahuan tentang teknologi, kami juga belajar kearifan lokal mereka tadi. Dan hal itu nantinya akan kami olah menjadi knowledge dictionary yang bisa dibagikan kepada umum,” paparnya.
Oleh karena itu, Lilik berharap dari progam ini bisa bermanfaat bagi berbagai pihak. “Warga akan memiliki kesadaran akan akses teknologi, UGM memperoleh local knowledge dictionary dari berbagai daerah, dan pemerintah akan mempunyai acuan penyaluran bantuan kepada desa. Dengan demikian, penerima manfaat akan semakin luas,” tuturnya.
Himawan Sajadti, Kepala Desa Selopamioro, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada FTP UGM karena telah memberi manfaat yang besar kepada desa. Ia menyebut bahwa program ini telah membantu mengangkat perekonomian desa, utamanya di sektor pertanian. Adanya program ini, menurutnya juga telah membuat warga menjadi lebih melek terhadap teknologi.
Himawan menyatakan bahwa desa menjadi berpikir untuk lebih mandiri lagi sekarang. Ia menuturkan bahwa desa kini tidak ingin hanya dibantu saja, melainkan juga bisa membantu. Oleh karenanya, desa sekarang berencana ingin mengembangkan sektor wisatanya. Namun, ia mengaku bahwa pihaknya masih bingung, baik dalam mendesain serta memasarkannya. “Saya berharap UGM bisa membantu kembali, agar desa kami menjadi lebih mandiri,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam) (/Mtt)
The 3rd International Symposium on Agricultural and Biosystems Engineering 2019
Organized by:
- Dept. of Agricultural Technology, Universitas Hasanuddin
- Dept. of Agricultural & Biosystems Engineering Universitas Gadjah Mada
Theme:
The role of Agricultural and Biosystems Engineering in Sustainable Development Goals 2030: Food, Water, Energy and Environment
Speakers:
- Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP (Minister of Agriculture of the Republic Indonesia; Keynote Speaker)
- Prof. Bart Nicolai (Ku Luven, Belgium; Invited Speaker)
- Prof. Armando Apan (University of Southern Queensland, Australia; Invited Speaker)
- Prof. Yu Pin Lin (National Taiwan University, Taiwan; Invited Speaker)
- Prof. Jong Hoon Chung (Seoul National University, South Korea; Invited Speaker)
- Dr. Katharina Keiblinger (University of Natural Resources and Life Sciences, Austria; Invited Speaker)
- Dr. Bayu Dwi Apri Nugroho (Dept. Agricultural and Biosystems Engineering, Universitas Gadjah Mada; Invited Speaker)
Important Dates:
- Abstract Submission deadline — April 26th, 2019
- Early bird Registration — May 20th, 2019
- Full Paper submission deadline — July 5th, 2019
- Registration — July 8th, 2019
Venue:
Faculty of Agriculture – Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Kampus Unhas Tamalarea
Makassar, SouthSulawesi, 90245
Contact Us:
Arifin Dwi Saputro, Ph.D
Universitas Gadjah Mada
[icon name=”envelope-o” class=”” unprefixed_class=””] arifin_saputro@ugm.ac.id
Diyah Yumeina R. Datu, Ph.D
Hasanuddin University
[icon name=”envelope-o” class=”” unprefixed_class=””] dyumeina@unhas.ac.id
For more information, please visit: http://isabe.agritech.unhas.ac.id/