University of Minnesota hadir di Diskusi Inisiasi Kerja Sama yang dilakukan dengan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jum’at, 10 Februari 2023 di Operational Room FTP UGM.
Pada diskusi kali ini, University of Minnesota diwakilkan oleh Prof. Gary R Sands dari Department of Bioproducts and Biosystems Engineering. Untuk perwakilan dari UGM dihadiri oleh Dekan FTP UGM Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FTP Prof. Dr. Yudi Pranoto, S.T.P., M.P., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni FTP Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P., Ketua Departemen TPB FTP Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng., Dosen TPB FTP Chandra Setyawan, S.T.P., M.Eng., Ph.D., Dosen TPB FTP Dr. Ngadisih, S.T.P., M.Sc., Dosen Fakultas Teknik UGM Prof. Ir. T. Faisal Fathani, ST, MT, Ph.D.
Gary R Sands adalah dosen dengan keahlian di bidang agricultural engineering dan water resources in agricultural system. Gary R Sands menyampaikan pada Departement Bioproducts and Biosystems di University of Minnesota, kurang lebih memiliki ruang lingkup yang sama dengan teknik pertanian. Ia mengharapkan kedatangannya pada inisiasi kerja sama ini, dapat menghasilkan kegiatan pertukaran mahasiswa dan pertukaran dosen.
Dekan FTP menyambut baik tujuan kerja sama ini, ia menyampaikan Joint-lecture atau visiting professor dapat menjadi bagian dari kerja sama internasionalisasi UGM dengan University of Minnesota, dan Gary R Sands menyetujui hal tersebut karena menjadi upaya internasionalisasi di University of Minnesota.
Ngadisih menyampaikan dalam sesi diskusi terkait sistem irigasi di Yogyakarta, Gerakan Irigasi Bersih menjadi salah satu upaya di Indonesia. Di FTP UGM juga sudah diresmikan Pusat Kajian Modernisasi Irigasi. Ia menyarankan topik irigasi bisa menjadi kerja sama bagi UGM dan University of Minnesota.
Gary R Sands menambahkan AS memiliki permasalahan yang sama, sehingga topik terkait irigasi memungkinkan untuk menjadi riset bersama. Isu irigasi bisa diatasi dengan mengubah model pertanian, ke pertanian portabel. Isu tersebut sangat erat dengan kebutuhan pangan yang terus ada dan meningkat seiring meningkatnya populasi di dunia.