Penelitian
Dalam rangka Dies Natalis Fakultas Teknologi Pertanian UGM Ke-57, diselenggarakan Webinar dan Bedah Buku : “Logistik dan Supply Chain Sektor Pertanian dalam Adaptasi Tatanan Baru”, Senin, 31 Agustus 2020. Acara yang dimoderatori oleh Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng. ini menghadirkan sang penulis buku, Dr. Kuncoro Harto Widodo, S.T.P., M.Eng., dan 3 orang pembahas, yaitu Erwin Raza, S.E., M.M. (Asisten Deputi Bidang Pengembangan Sistem Logistik Nasional Kementerian Koordinator Perekonomian RI), Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng, Ph.D. CSCP (Ketua Umum Institute Supply Chain dan Logistik Indonesia (ISLI) dan Guru Besar Institute Teknologi Sepuluh Nopember), dan Ir. Adhi S. Lukman (Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI)).
Dekan FTP UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. dalam sambutan menyampaikan, “Dengan webinar ini diharapkan dapat memperoleh langkah-langkah konkrit yang dapat diidentifikasi untuk menjawab tantangan bangsa dalam mewujudkan kedaulatan pangan khususnya sistem logistik dan supply chain pada masa pandemi Covid-19 dan masa tatanan baru. FTP UGM siap bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membagun sistem logistik dan supply chain nasional yang tangguh serta berdaya saing dan berdaya mitra yang tinggi”.
Buku yang ditulis oleh Dr. Kuncoro Harto Widodo bersama 3 penulis lain, yaitu Anjar K. Purwaditya, Teny Sylvia, dan Ahmad N. S. Nasih ini disiapkan sampai tahun 2018 yang membahas tantangan tahun 2018 menjelang 2019. Dalam pemaparannya, Dr. Kuncoro menyampaikan misi buku ini adalah untuk mengenalkan bagaimana perkembangan munculnya sistem logistik, supply chain, termasuk sistem digital. Pengembangan buku ini terus berlanjut untuk merespon perkembangan teknologi.
Di akhir diskusi Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng. menyampaikan pandangan begitu urgensinya sistem logistik dan supply chain khususnya untuk bahan-bahan pertanian yang memiliki karakteriktis khusus, perlu mendapat prioritas untuk pengembangan ke depan.
Webinar dan Bedah Buku ini juga didukung Keluarga Alumni Gadjah Mada Teknologi Pertanian (KAGAMA TP). Ketua Panitia Dies Natalis FTP UGM Ke-57, Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec. menyampaikan, “Kiprah FTP UGM selama 57 tahun telah menghasilkan ribuan alumni yang bergerak di berbagai bidang, khususnya pengembangan teknologi pertanian”.
Webinar dan bedah buku ini disiarkan melalui saluran Youtube dan Facebook Fakultas Teknologi Pertanian UGM.
Salah satu mahasiswa Program Doktor Program Studi Ilmu Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada angkatan 2015 Syarifah Yusra dinyatakan lulus dalam ujian tertutup yang diselenggarakan secara daring/online hari Selasa (30/06) lalu. “Hidrolisis Pati dari Limbah Batang Kelapa Sawit (Elaeis guinensis) dengan Kombinasi Steam Explosion dan Asam Sitrat pada Pembuatan Dekstrin” merupakan judul penelitiannya yang berhasil dipertahankan di depan tim penguji dalam ujian tersebut. Ujian yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc sebagai ketua sidang, Tim Promotor terdiri dari Dr. Ir. Chusnul Hidayat, M.Sc., Prof. Dr. Yudi Pranoto, S.T.P., M.P., dan Prof. Dr. Chairil Anwar, sedangkan Tim Penguji dalam ujian tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Supriyanto, M.S., Prof. Dr. Ir. Sri Anggrahini, M.S., Dr. Ir. Supriyadi, M.Sc., Prof. Dr. Ir.Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., dan Dr. Ir. Satrijo Saloko, M.P. sebagai penguji luar yang berasal dari Universitas Mataram.
Publikasi yang menjadi salah satu syarat dalam ujian tertutup Syarifah juga sudah terpenuhi, diantaranya publikasi dalam Biodiversitas Vol 21 (3): 896-902 (2020). “Physical and chemical characteristic of stem starch and sheath flour from oil palm tree (Elaeis guineensis)” dan Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 9 (1): 9-17 (2020). “Hidrolisis Pati dari Batang Kelapa Sawit dengan Kombinasi Perlakuan Asam Sitrat dan Steam Explosion Terhadap Sifat Fisiko Kimia Dekstrin”. (/Mtt)
Mahasiswa UGM tak pernah berhenti berinovasi. Kali ini, sejumlah mahasiswanya menciptakan mesin penghasil air bersih dari udara “Magic Water Harvester”.
“Magic Water Harvester ini dikembangkan untuk menjadi alternatif solusi dalam mengatasi persoalan kelangkaan air di beberapa daerah Indonesia,” kata Amalia Adinugraha Arisakti, salah satu pengembang alat ini, Kamis (4/7) di Kampus UGM.
Amalia bersama rekan satu jurusan di Departemen Teknik Pertanian FTP yakni Warit Abi Nurazaq dan Ardan Wiratmoko tergerak membuat mesin ini karena melihat besarnya potensi untuk mendapatkan air bersih dari udara. Berada di negara dengan iklim tropis dengan kelembaban udara rata-rata hingga 80 persen.
“Hal ini menunjukkan bahwa udara di Indonesia mempunyai kandungan air dalam udara yang banyak,” jelasnya.
Sementara kebutuhan akan air bersih semakin meningkat. Rata-rata penggunaan air masyarakat berkisar antara 169,11 liter/orang/hari hingga 247,36 liter/orang/hari. Bahkan, diprediksikan pada tahun 2025 mendatang Indonesia akan mengalami kelangkaan air bersih akibat ketersediaan air tanah yang tak sebanding dengan penggunaan manusia.
“Dengan mesin ini diharapkan bisa sebagai solusi mendapatkan air bersih,” ucapnya.
Mesin ini dapat menghasilkan air yang berasal dari udara bebas, bukan air tanah. Dibuat dengan empat komponen utama, yaitu peltier, heat sink, fan, dan power supply.
Bekerja dengan menggunakan prinsip titik embun. Untuk mengubah udara menjadi air dilakukan dengan mengkontakkan udara lingkungan dengan plat (heat sink) bersuhu di bawah titik embunnya. Dengan begitu, akan terjadi pengembunan dan embun-embun yang ada menggumpal menjadi tetes-tetesan air.
“Alat sudah kami ujikan di Laboratorium FTP dan bisa menghasilkan sebesar 70 ml air bersih,” jelasnya.
Amalia menuturkan bahwa air bersih yang dihasilkan belum bisa didapatkan dalam jumlah besar. Pasalnya, alat yang mereka kembangkan masih berupa prototipe kecil yang masih perlu dikembangkan lebih lanjut di masa mendatang.
Kedepan ketiganya akan terus mengembangkan alat ini dengan memaksimalkan sistem pendingin dan memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber energinya. Selain itu, juga memperbesar luasan permukaan dingin untuk mencapai hasil maksimal. (Humas UGM/Ika) (/Mtt)
Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/16438-mahasiswa.ugm.rancang.mesin.penghasil.air.bersih.dari.udara