• Tentang UGM
  • Simaster
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Surel
  • PPID UGM
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
  • Tentang Kami
    • Pengantar
    • Sejarah FTP UGM
    • Visi dan Misi
    • Tujuan dan Sasaran
    • Struktur Kelembagaan
      • Senat Fakultas
      • Pengelola Fakultas
      • Pengelola Departemen
      • Pengelola Program Studi
      • Pelaksana Administrasi
      • Unit Manajemen Mutu (UMM)
    • Dies Natalis
    • Tenaga Pendidik
    • Kompetensi Lulusan
    • Fasilitas
      • Perpustakaan
    • Kerjasama
    • Kontak Kami
  • Pendidikan
    • Departemen
    • Program Studi
    • Program Pascasarjana
    • Akreditasi
    • Sistem Pendidikan
    • Persyaratan Menyelesaikan Studi
    • Panduan Akademik
    • Kalender Akademik
    • Summer School NUS & FH Upper Austria
    • SUMMER COURSE
    • Program Fast Track FTP
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
  • Penelitian
    • Laboratorium
      • Inkubator
      • Uji Public Service
      • Pimpinan Laboratorium
    • Jurnal
    • Buku
    • Publikasi
  • Mahasiswa
    • Calon Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • Magang
    • Beasiswa
    • Layanan Mahasiswa
    • Pengajuan Aktivitas Mahasiswa dan SKPI
    • Yudisium dan Wisuda Program Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Pascasarjana
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • Karir
    • Survei Alumni
    • KAGAMA TP
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • Utama
  • Utama
  • hal. 31
Arsip:

Utama

Rektor UGM : Masjid di Kampus Diharapkan Menjadi Tempat untuk Pembelajaran

Rilis Berita Jumat, 19 Juni 2020

Jumat, 19 Juni 2020 telah dilakukan Serah Terima dan Peresmian Masjid Al-Fitrah FTP UGM. Serah terima dari Direktur PT Datum Global Mandiri, Widianto Syaref Pramono sebagai pelaksana pembangunan kepada Panitia Renovasi Masjid Al-Fitrah, Prof. Muhjidin Mawardi, yang selanjutnya diserahterimakan kepada Dekan FTP UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc.

Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. dalam sambutan menyampaikan penghargaan tinggi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu secara moral dan material untuk pembangunan Masjid Al-Fitrah. Masjid Al-fitrah diresmikan sebagai sarana ibadah keagamaan Islam pada tahun 1994 dengan inisiator Ir. Saroyo dan pada saat itu diresmikan oleh Prof. Suprodjo selaku Dekan FTP UGM. Usulan renovasi Masjid Al-Fitrah dan pembentukan kepanitiaan pada tahun 2014. Setelah itu di tahun 2017 dilakukan penggalangan dana dan dibentuk panitia yang baru untuk melengkapi kepanitiaan yang lama. Di tahun 2018 dimulai kembali penggalangan dana renovasi dan dimulai ground breaking pada tanggal 26 April 2019.

“Peresmian direncanakan pada bulan April 2020. Tetapi dengan adanya pandemi Covid-19 diundur hingga hari ini. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih pada sivitas akademika baik itu dosen, tendik, alumni, mahasiswa maupun orang tua mahasiswa dan semua pihak yang telah mendukung selesainya renovasi pembangunan Masjid Al-Fitrah dengan lancar,” katanya.

Masjid Al-Fitrah diresmikan dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua Panitia Renovasi, Dekan FTP UGM, dan Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng.

Dalam sambutannya, Rektor UGM menyampaikan terima kasih atas partisipasi donatur dan pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan Masjid Al-Fitrah.

“Keberadaan tempat ibadah di lingkungan kerja akan mempermudah ibadah dan tetap mendukung kinerja. Tempat-tempat ibadah yang ada di lingkungan UGM diharapkan juga menjadi tempat pembelajaran ilmu-ilmu keagamaan, sosial kemasyarakatan, dan perekonomian yang dekat dengan kehidupan umat, misalnya ekonomi syariah. Musala dan masjid juga diharapkan menjadi tempat syiar bagaimana umat Islam sebagai bangsa harus menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi,” ungkapnya.

Turut hadir dan menyaksikan peresmian Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr sekaligus ketua Kagama Teknologi Pertanian, Ketua SA FTP UGM, Prof. Dr. Ir. Umar Santoso, M.Sc, Ketua Takmir Masjid Al-Fitrah, Ir. Suharno, M.Eng. Science, sesepuh FTP UGM, Ir. Saroyo, para pengelola dan keluarga besar FTP UGM baik secara langsung maupun dari siaran langsung daring (live streaming).
Mengingat kondisi Covid-19 yang masih berlangsung, penggunaan Masjid Al-Fitrah FTP UGM untuk tempat ibadah masih menunggu sampai kondisi yang memungkinkan.

Welli Yuliatmoko Lulus Ujian Tertutup Program Doktor Fakultas Teknologi Pertanian UGM

Rilis Berita Rabu, 10 Juni 2020

Welli Yuliatmoko, mahasiswa Program Doktor Program Studi Ilmu Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada dinyatakan lulus dalam Ujian Tertutup yang dilakukan secara daring/online pada hari Kamis (4/6) lalu. Ujian dilakukan secara daring/online untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 yang sedang terjadi. Welli dibawah bimbingan Tim Promotor Prof. Dr. Ir. Yustinus Marsono, M.S., Prof. Dr. Ir. Agnes Murdiati, M.S., dan Prof. Dr. Yudi Pranoto, S.T.P., M.P dinyatakan lulus setelah memaparkan hasil penelitiannya di hadapan Tim Penguji dengan judul “Potensi Tepung Empulur Batang Pisang Pada Pembuatan Food Bar Anti Dislipidemia Berbahan Pati Ganyong”. 

Disamping itu Welli juga sudah mempunyai publikasi penelitian sebagai salah satu syarat untuk melakukan Ujian Tertutup, diantaranya Pakistan Journal of Nutrition 18:936-945 (2019) “Chemical and Functional Properties of Cavendish Jepara 30 (Musa cavendishii) Banana Pseudostem Flour after Blanching and Soaking in Sodium Bisulphite Solution, dan Food Research 4 (3): 906-916 (2020) “The effect of mixture of banana pseudostem flour proportion on organoleptic properties, dietary fiber content, resistant starch, and antioxidants of canna starch-based food bar” .

Ujian Tertutup yang dilaksanakan selama 3 jam tersebut dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc yang juga bertindak sebagai Ketua Sidang, sedangkan Tim Penguji terdiri dari Prof. Dr. Ir. Umar Santoso, M.Sc., Prof. Dr. Dra. Sunarti, M.Kes., Prof. Dr. Ir. Supriyanto, M.S., Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc., dan Prof. Dr. Ir. Sri Budi Wahyuningsih, M.P. sebagai Tim Penguji Eksternal yang berasal dari Universitas Semarang. (/Mtt)

“Gerakan Mereka Butuh Kita” FTP UGM dan Foodbank of Indonesia Menanggulangi Dampak COVID-19

Rilis Berita Minggu, 10 Mei 2020

Minggu, 10 Mei 2020 pagi, FTP UGM bekerjasama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) menyalurkan 5.000 paket sembako dari keseleruhan 10.000 paket dari PT Heinz ABC Indonesia di Auditorium Kamarijani – Soenjoto.

Dekan FTP, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., dalam sambutan menyatakan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh FOI untuk menyalurkan bantuan ini. Melalui penyaluran ini FTP berupaya untuk membuka akses pangan kepada pihak-pihak yang terdampak Covid-19 utamanya lansia, anak, ODP, serta para pekerja. Pembagian bantuan paket donasi sembako ini perlu menggunakan pengawalan dan pengawasan yang ketat agar seluruh masyarakat dapat menikmati bantuan yang diberikan melalui lembaga mandiri ataupun pemerintah.

Retno Indarti selaku Koordinator FOI Yogyakarta mengatakan, penyaluran ini merupakan salah satu gerakan yang disebut “Gerakan Mereka Butuh Kita (GMBK)”. Gerakan ini dipelopori oleh FOI menanggapi pandemi Covid-19. Gerakan ini kini diselenggarakan oleh FOI pada kurang lebih 11 kota di Indonesia.


Dalam pelaksanaan penyaluran bantuan sembako ini, FTP UGM melibatkan mahasiswa, tenaga kependidikan, dan alumni. Adapun FOI Jogja menggandeng relawan mandiri dan pramuka peduli untuk bergerak bersama menyusun target penerima bantuan sembako, melakukan pengemasan, dan pendistribusian paket sembako. FTP UGM juga memberi dukungan dalam fasilitasi lokasi sekreatriat dan penyediaan Gudang penyimpanan.

Pasangan Suami Istri Pengajar di FTP UGM Dikukuhkan sebagai Guru Besar

Rilis Berita Selasa, 26 November 2019

Universitas Gadjah Mada (UGM) mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Supriyanto, M.S. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pengolahan Hasil Pertanian dan Prof. Dr. Ir. Agnes Murdiati, M.S., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Keduanya merupakan pasangan suami istri yang menjadi pengajar di Departemen TPHP FTP UGM.

Acara pengukuhan yang digelar di Balai Senat UGM, Selasa (26/11) tersebut dilaksanakan secara bergantian. Pengukuhan tersebut sekaligus bertepatan dengan peringatan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-41.

Pada pengukuhan itu, Prof. Supriyanto menyampaikan pidato pengukuhan berjudul Perkembangan Pengolahan Biji Kakao dan Perspektif Baru Hasil Olahan Kakao Sebagai Sumber Anti Oksidan Alami. Dia menyebutkan biji kakao berpotensi sebagai sumber antioksidan alami, sebab di dalamnya mengandung senyawa polifenol yang cukup tinggi. Kendati begitu, kandungan polifenol itu bisa berkurang selama pengolahan biji kakao.

“Proses pengeringan pada suhu 55°C selama 24 jam terjadi kehilangan polifenol lebih dari 80 persen. Sedangkan pada pengeringan selama 48 jam akan kehilangan lebih dari 95 persen,”papar Kelapa Laboratorium Rekayasa Proses FTP UGM ini.

Supriyanto menjelaskan kehilangan total polifenol yang lebih besar terjadi pada proses penyangraian. Oleh sebab itu, untuk mempertahankan senyawa polifenol selama pengolahan biji kakao perlu diupayakan. Sejumlah penelitian  dilakukan dengan menggunakan bahan dasar biji kakao yang tidak difermentasi atau setengah fermentasi. Cara lainnya dengan menonaktifkan enzim polifenol okisdase dengan pemanasan melalui pengukusan atau memakai energi gelombang mikro.

Sementara Prof. Agnes dalam pengukuhan itu memaparkan pidato berjudul Peran Kacang-Kacangan Dalam Memantapkan Ketahanan Pangan Nasional. Anggota Kelompok Kerja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Daerah DIY ini menuturkan kacang-kacangan memiliki peran strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat.

Kacang-kacangan merupakan bahan pangan nabati yang kaya protein dan lemak. Selain bermanfaat sebagai sumber protein, kacang-kacangan juga bermanfaat sebagai sumber kalori dan sumber asam lemak esensial.

“Indonesia kaya akan berbagai jenis kacang-kacangan, termasuk koro-koroan, tetapi sampai saat ini belum dimanfaatkan dengan optimal,”sebutnya.

Agnes memaparkan pemanfaatan yang belum optimal ini dikarenakan sejumlah alasan. Salah satunya, kulit koro pedang putih yang tebal dan keras yang menyulitkan proses penghilangan kulit. Selain itu, juga kandungan senyawa atau zat anti gizi HCN yang cukup tinggi menyebabkan kurang enak dimakan dan membahayakan tubuh.

(Berita & foto oleh Humas UGM)

Probiotik Lokal untuk Pangan Fungsional

Rilis Berita Selasa, 19 November 2019

Dengan mengisolasi jasad renik yang membantu fermentasi aneka panganan tradisional di Indonesia, para peneliti Universitas Gadjah Mada berhasil membuat probiotik lokal. Temuan ini memberi peluang pemanfaatan keberlimpahan mikroorganisme lokal sebagai pangan fungsional, yang selama ini didominasi produk impor.

Industri pangan modern saat ini berlomba-lomba memproduksi beragam jenis pangan fungsional, yaitu makanan yang bukan sekadar memberikan nutrisi bagi konsumen, melainkan juga menyehatkan tubuh. ”Salah satu pangan fungsional yang banyak diproduksi adalah yang mengandung probiotik yang bisa menyehatkan saluran pencernaan,” kata Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Endang Sutriswati Rahayu.

Probiotik ini diartikan sebagai makanan yang mengandung bakteri baik dalam jumlah yang cukup dan tetap hidup saat dikonsumsi hingga membantu keseimbangan mikrobiota atau kehidupan mikroorganisme di saluran pencernaan. Berbagai kajian menunjukkan, keseimbangan dan kesehatan mikrobiota saluran pencernaan berperan penting bagi kesehatan inangnya, dalam hal ini manusia.

Konsep tentang peranan bakteri hidup pada kesehatan telah diketahui saat ilmuwan Rusia peraih Nobel, Laurete, tahun 1907 menyampaikan, rahasia kesehatan dan umur panjang orang Bulgaria karena rajin meminum susu terferemantasi oleh bakteri Lactobacillus. Susu terfermentasi atau yang kini populer disebut yogurt ini dianggap mampu menurunkan toksin di kolon.

Endang menambahkan, fungsi utama bakteri probiotik adalah mengurangi berkembangnya bakteri merugikan di kolon melalui kompetisi nutrisi, menekan munculnya metabolit berbahaya, menjaga saluran pencernaan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Beberapa manfaat lain meliputi mencegah dan mengurangi diare akibat rotavirus atau patoge, mengurangi potensi kanker kolon, serta mengurangi alergi hingga mengurangi atopi pada bayi.

”Indonesia dikenal sebagai megabiodiversitas, tetapi selama ini kita tergantung produk pangan dari luar negeri, termasuk juga untuk mikroorganisme yang menjadi starter beragam bahan pangan terfermentasi,” kata Endang.

Dia mencontohkan, hampir semua produk yogurt di Indonesia menggunakan mikroorganisme impor, termasuk bakteri yang digunakan untuk bahan baku aneka roti hingga keju di Indonesia.

Dengan latar belakang ini, Endang dan timnya di Teknologi Pengolahan Hasil Pangan Fakultas Teknologi Pertanian UGM kemudian melakukan serangkaian riset untuk mencari probiotik asli Indonesia. Studi dimulai sejak 1995 dengan mengisolasi bakteri asam laktat dari beragam jenis makanan tradisional di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Lombok.

Beberapa jenis makanan terfermentasi yang diteliti sebagai kandidat probiotik di antaranya growol dan gatot yang berbahan baku singkong, dan dadih yang berbahan baku susu, hingga tempoyak dari durian. ”Agensi probiotik ini diisolasi dari makanan tradisional yang selama ini aman dikonsumsi nenek moyang kita dan kemungkian besar cocok dengan tubuh kita,” kata Endang.

Dari beragam sumber pangan ini bisa diseleksi menjadi sekitar 500 isolat. Bakteri-bakteri ini kemudian dicari yang memiliki ketahanan tinggi terhadap kondisi pH asam dan garam empedu sehingga bisa mencapai lambung, usus, dan kolon. Selain itu dipilih bakteri yang memiliki beberapa karakteristik baik, di antaranya mampu mendegradasi laktosa, menurunkan kolesterol, meningkatkan antioksidan, dan menghasilkan asam folat.

Asli Indonesia

Melalui penelitian panjang, Endang dan tim menemukan bakteri baik yang dominan ditemukan pada beragam makanan tradisional terfermentasi di Indonesi, yaitu Lactobacillus plantarum, Streptococcus thermophilus dan Pediococcus pentosaceus. Di antara tiga jenis ini, Lactobacillus plantarum merupakan yang paling dominan.

Kajian terpisah oleh Rahayu dan tim terhadap mikrobiota pencernaan anak muda dan dewasa di Yogyakarta dan Bali ternyata juga menemukan bahwa Lactobacillus plantarum memiliki prevalensi tertinggi. ”Jadi, Lactobacillus plantarum ini seperti marka dominan bagi masyarakat di Indonesia,” katanya.

Eksperimen lebih lanjut terhadap Lactobacillus plantarum yang berhasil diisolasi dari makanan tradisional terfentasi ternyata memiliki karakteristik yang cocok sebagai agensia probiotik untuk masyarakat di Indonesia. Beberapa probiotik ”asli” atau indigenous yang dianggap potensial itu di antaranya L. plantarum Dad-13 yang diisolasi dari dadih, L. plantarum Mut-7 dan Mut-13 dari gatot, serta L. plantarum T3 dari growol.

Beberapa isolat ini bisa dimanfaatkan pada proses pengolahan pangan, fermentasi makanan, pengawet makanan, dan produk makanan fungsional.

Uji keamanan bakteri L. plantarum Dad-13 dan Mut-7 pada hewan percobaan diperoleh bahwa isolat itu tak terdeteksi pada darah dan organ-organ atau tidak melakukan translokasi dan dikonfirmasi secara molekular sehingga aman dikonsumsi. Dua jensi isolat bakteri ini juga terbukti mampu tumbuh dan berkoloni di saluran pencernaan sehingga layak menjadi probiotik.

Sejak tahun 2000, Endang dan tim peneliti UGM mulai mengembangkan L. plantarum sebagai probiotik dan menggunakannya ke dalam berbagai produk pangan olahan, di antaranya sebagai kultur starter tape ketan yang diproses lebih lanjut menjadi brem atau dibuat menjadi minuman segar tape ketan. Strain probiotik lokal ini juga telah digunakan untuk farmentasi susu kedelai ataupun susu kacang yang produknya disebut soya (peanut) lactic drink.

Selain itu, probiotik juga telah diintegrasikan ke beberapa produk dalam bentuk bubuk untuk suplemen dan melalui proses enkapsulisasi. Saat ini tengah dikembangkan permen probiotik hingga coklat probiotik, serta jus buah probiotik.

Uji coba dilakukan dengan memberikan probiotik lokal ini kepada anak-anak malnutrisi usia sekolah dasar di Lombok. Hasilnya, konsumsi probiotik ini dalam jangka dua bulan memberikan perubahan signifikan pada kesehatan mikrobiota pencernaan. ”Pencernaan sehat otomatis akan memperbaiki penyerapan dan kesehatan,” ungkapnya.

Sejak lima tahun terakhir, tim UGM mulai bekerja sama dengan sejumlah industri untuk menerapkan probiotik lokal ini dan bisa menerapkannya untuk beberapa produk makanan dan minuman. ”Peluang pasarnya besar,” kata Endang.

Dalam Konferensi Pangan ASEAN ke-16 di Denpasar, Bali, bulan lalu, tren global saat ini mengarah pada perkembangan pangan fungsional, yaitu jenis makanan yang selain memberikan nutrisi dan energi juga bermanfaat bagi kesehatan dan mencegah penyakit.

Menurut Teruo Miyazawa, profesor ilmu pangan dari Universitas Tohoku Jepang, dalam paparannya, saat ini ada lebih dari 1.000 ragam makanan fungsinal yang diproduksi dan diedarkan di Jepang, mulai dari beras hipoalergi, minuman probiotik, hingga minuman kalsium. Pada 2019, nilai pasar pangan sehat di Jepang mencapai 1.450 miliar yen, sedangkan makanan dengan klaim kesehatan mencapai 900 miliar yen. Produk pangan fungsional yang menguasai pasar global, termasuk di Indonesia, adalah minuman fermentasi.

Endang berharap probiotik lokal yang dikembangkan timnya suatu saat bisa bersaing di pasar nasional. Meski demikian, upaya menggandeng industri dalam negeri ternyata tidak mudah. ”Sebagian besar industri besar di Indonesia hanya mau menerima produk yang siap dipasarkan atau memilih impor probirotik. Sekalipun produk kami sudah cukup stabil, untuk masuk pasar butuh studi lanjutan, termasuk riset pasar,” ucapnya.

Oleh karena itu, dia berharap industri besar di Indonesia mulai mengalokasikan dana untuk riset dan menggandeng akademisi dari kampus. Ini dipraktikkan di Jepang, yang menjadikan negara ini sebagai produsen penting pangan fungsional di dunia.

 

Sumber : https://bebas.kompas.id/baca/utama/2019/11/18/probiotik-lokal-untuk-pangan-fungsional/

 

 

1…2930313233…47

Berita Terakhir

  • FTP UGM Dukung Penyusunan Raperda Keamanan dan Mutu Pangan Asal Hewan DIY
  • 35 Wisudawan Pascasarjana FTP UGM Ikuti Prosesi Pelepasan Wisuda Periode III 2024/2025
  • FTP UGM Berkontribusi dalam Pembahasan Hasil Kajian Sentra Omah Jadah Kaliurang
  • Bimbingan Teknis Perkuat Pemahaman Pelaku Usaha Pangan Terkait Keamanan Bahan Tambahan Pangan
  • Penerapan GMP Dorong Daya Saing Gula Semut Kulon Progo

Berita UGM

  • Prof. Wening Udasmoro Raih Penghargaan Inclusive Global Engagement dari U21 10 Mei 2025
  • Menko Muhaimin Sebut Pemerintah Cari Cara Baru Penanggulangan Kemiskinan 9 Mei 2025
  • Wakil Rektor UGM Terima Garudamiles Platinum dari PT Garuda Indonesia 9 Mei 2025
  • Mahasiswa UGM Gelar Pameran Fotografi  “Kaleidoskop Yogyakarta” di Bawah Jembatan Wreksodiningrat 9 Mei 2025
  • Ahli Gizi RSA UGM Beri Tips Cegah Kenaikan Berat Badan Saat Liburan 9 Mei 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Flora No. 1 Bulaksumur
Yogyakarta, Indonesia 55281
+62 274 589797
+62 274 589797
fateta[at]ugm.ac.id

Info Fakultas

  • Rilis Berita
  • Agenda
  • Akademik
  • Kemahasiswaan
  • Perpustakaan
  • Beasiswa
  • Info Magang
  • Lowongan Kerja
  • Bantuan Hibah
  • Pengabdian
  • Seminar-Workshop

Departemen

  • Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
  • Teknik Pertanian dan Biosistem
  • Teknologi Industri Pertanian

Layanan Akademik Online

  • Layanan Akademik Sarjana
  • Layanan Akademik Pascasarjana

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Permohonan Informasi Publik

Jurnal

  • Agritech
  • Agroindustrial Journal
  • Indonesian Food and Nutrition Progress

© 2024 Fakultas Teknologi Pertanian UGM

Peta SitusAturan PenggunaanKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY