Prof. Dr. Mirwan Ushada, S.T.P, M.App.Life.Sc. dikukuhkan sebagai Guru Besar pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada. Ia menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul “Sistem Rekayasa Kansei Cerdas Untuk Inovasi Agroindustri Yang Berkelanjutan” pada Selasa, 22 Agustus 2023 di Balai Senat UGM.
Substansi pidato yang disampaikan pada saat pengukuhan ini mengangkat tantangan daya saing nasional dan global Indonesia dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 serta inovasi agroindustri yang berkelanjutan sebagai solusinya dengan sistem rekayasa Kansei cerdas.
Ia menyampaikan dalam pidatonya, bidang agroindustri menjadi potensi unggulan untuk meningkatkan daya saing nasional dan global guna pencapaian visi Indonesia 2045. Seperti halnya pada tahun 2021, UMKM agroindustri di bidang pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan yang tercatat sebagai industri paling signifikan setelah industri jasa dalam mendukung perekonomian Indonesia.
“Hasil inovasi terbaik dapat dicapai dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan layaknya kecerdasan kolektif yang telah diajarkan alam semesta melalui imitasi algoritma AI seperti bird swarm dan ant colony.” ungkapnya.
Mirwan menjelaskan pada sistem rekayasa Kansei cerdas dapat membantu inovasi Agroindustri melalui penemukenalan masalah (Problem shooting) berbasis kebutuhan afektif manusia dan kerangka design thinking. Pendekatan AI membantu menjahit multi parameter inovasi dalam bentuk permodelan.
Pendekatan sistem mengintegrasikan pengukuran, permodelan, dan dukungan proses pengambilan keputusan. Hingga saat ini, sistem ini bisa digunakan dengan 12 fungsi untuk memfasilitasi agroindustri dalam melakukan inovasi produk, jasa, sistem kerja dan teknologi guna beradaptasi terhadap berbagai macam ketidakpastian.
Mirwan menambahkan, “Mulai tahun 2023, sistem ini mulai dikembangkan dengan selangkah lebih maju menggunakan platform virtual reality. Aplikasi penerapannya mulai masuk ke ranah inovasi yang lebih makro dalam simulasi perumusan kebijakan (Policy-making). Dengan demikian, Rekayasa Kansei membuka pintu selebar-lebarnya bagi pendekatan multi, inter bahkan trans-disiplin.”
Pidato ditutup dengan pernyataan bahwa agroindustri Indonesia memiliki kekayaan alam dan kearifan lokal yang menunggu sentuhan inovasi rekayasa Kansei seperti pembuktian ilmiah kejayaan kosmopolis rempah nusantara dan makanan tradisional hingga menjawab tantangan teknologi maju yang visioner di bidang teknologi pertanian seperti 3D food printing dan gastronomi.” ungkapnya.