• Tentang UGM
  • Simaster
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Surel
  • PPID UGM
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
  • Tentang Kami
    • Pengantar
    • Sejarah FTP UGM
    • Visi dan Misi
    • Tujuan dan Sasaran
    • Struktur Kelembagaan
      • Senat Fakultas
      • Pengelola Fakultas
      • Pengelola Departemen
      • Pengelola Program Studi
      • Pelaksana Administrasi
      • Unit Manajemen Mutu (UMM)
    • Dies Natalis
    • Tenaga Pendidik
    • Kompetensi Lulusan
    • Fasilitas
      • Perpustakaan
    • Kerjasama
    • Kontak Kami
  • Pendidikan
    • Departemen
    • Program Studi
    • Program Pascasarjana
    • Akreditasi
    • Sistem Pendidikan
    • Persyaratan Menyelesaikan Studi
    • Panduan Akademik
    • Kalender Akademik
    • Summer School NUS & FH Upper Austria
    • SUMMER COURSE
    • Program Fast Track FTP
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
  • Penelitian
    • Laboratorium
      • Inkubator
      • Uji Public Service
      • Pimpinan Laboratorium
    • Jurnal
    • Buku
    • Publikasi
  • Mahasiswa
    • Calon Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • Magang
    • Beasiswa
    • Layanan Mahasiswa
    • Pengajuan Aktivitas Mahasiswa dan SKPI
    • Yudisium dan Wisuda Program Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Pascasarjana
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • Karir
    • Survei Alumni
    • KAGAMA TP
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • Sektor Pertanian Menurun, Sudah Saatnya Petani Diperhatikan

Sektor Pertanian Menurun, Sudah Saatnya Petani Diperhatikan

  • Rilis Berita
  • 16 Agustus 2018, 09.46
  • Oleh: admin
  • 0

Profesi petani makin ditinggalkan oleh generasi muda dikarenakan hasil yang didapatkan dari bertani dianggap tidak lagi menguntungkan. Sebab, harga beras yang diberlakukan oleh pemerintah melalui program harga pangan murah dirasakan merugikan para petani. Oleh karena itu, sudah saatnya petani diperhatikan dengan memperhatikan harga pangan yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani serta diberikan akses pada petani untuk mengelola lahan yang lebih luas seperti yang dilakukan pemerintah memberikan akses pada pengusaha untuk mengelola hutan untuk perkebunan kelapa sawit.

Demikian simpulan yang mengemuka dalam seminar yang bertajuk Teknologi Pertanian Menyongsong Industri 4,0, Selasa (15/8), di Kampus UGM. Seminar yang diselenggarakan  oleh Fakultas Teknologi Pertanian ini menghadirkan tiga orang pembicara, yakni Ketua Komisi Teknis Pangan dan Pertanian, Dewan Riset Nasional Dr. Ir. Haryono, M.Sc., Managing Director of The Nielsen Company Indonesia, Dr. Agus Nurudin dan Kepala Pusat Inovasi dan Kajian Akademik, Dr. Hatma Suryatmaja.

Agus Nurudin mengatakan penduduk Indonesia saat ini mencapai 260 juta sehingga kebutuhana pangan terus meningkat. Ia menyebutkan setiap tahun diperlukan minimal 33 juta ton beras, 16 juta ton jagung, dan 2,2 juta ton kedelai dengan 75 persennya masih impor, 2,8 juta ton gula dan 484 ribu ton daging sapi untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut.

Soal pasokan pangan beras, menurutnya, ketergatungan dengan impor semakin besar karena produksi nasional yang tidak mampu mencukupi kebutuhan konsumen. Sementara itu, profesi petani makin ditinggalkan karena dianggap tidak menguntungkan. Menurutnya, apabila masyarakat masih mengharapkan harga pangan yang murah sama saja dengan mematikan profesi petani. “Jika kita mengharapkan pangan murah sama dengan mematikan satu hingga dua petani,” kata alumnus FTP UGM ini.

Berdasarkan riset dari Lembaga Nielsen Company, kata Agus, diketahui pertumbuhan pertanian Indonesia terus mengalami penurunan dibanding pertumbuhan GDP (Produk Domestik Bruto). Penurunan pertumbuhan pertanian tersebut disebabkan pemerintah dari setiap periode pemerintahan  tidak memiliki komitmen kuat pada sektor pertanian, “Nampaknya kita tidak punya komitmen, kepemilikan lahan untuk petani perlu dikelola dengan baik,” katanya.

Ia mengusulkan agar setiap periode kepemerintahan tidak lagi mengintervensi pemain beras meski dengan alasan mengatur harga ekonomis. Baginya, pengendalian harga pokok pangan tanpa memperhatikan aspek komersial, sama saja membunuh profesi petani, “Apakah (harga) sawit diintervensi pemerintah? Kan tidak, jika tetap diintervensi maka tidak akan ada yang yang mau (jadi petani),” katanya

Dalam pemaparan pembicara lainnya, Ketua Komisi Teknis Pangan dan Pertanian, Dewan Riset Nasional, Dr. Ir. Haryono, M.Sc.,mengatakan produk makanan dan minuman dari sektor pertanian menjadi kebutuhan yang terus meningkat, namun produk yang layak untuk dikonsumsi tersebut harus melalui tahapan riset dan inovasi yang berkualitas.

Sementara Dr. Hatma Suryatmaja mengakui perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi sudah berdampak pada perubahan pemanfaatan teknologi dalam proses pendidikan. Apalagi mahasiswa yang tengah kuliah sekarang ini merupakan generasi post milenial. “Peran dosen diharapkan lebih sebagai fasilitator bukan lagi sumber ilmu karena mahasiswa sudah sangat dekat dengan dunia digital,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson) (/Mtt)

 

 

Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/16844-sektor.pertanian.menurun.sudah.saatnya.petani.diperhatikan

Tags: Utama

Berita Terakhir

  • FTP UGM Dukung Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dalam Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji
  • Dosen FTP UGM Berpartisipasi dalam 2025 Joint Meeting of International Conference of Nutritional Fortification, ISPH, dan ISNPR di Taipei, Taiwan
  • Dosen FTP UGM Berikan Pelatihan dan Pendampingan Food Safety bagi Relawan SPPG Sinduadi Sleman
  • 37 Wisudawan Pascasarjana FTP UGM Ikuti Prosesi Pelepasan Wisuda Periode I 2025/2026
  • Application Guide 2026 for Special Master’s Course “Sustainable Food Production and Management” [Kagawa University]

Berita UGM

  • Rumah Kayu Ramah Lingkungan Karya Dosen UGM Raih Penghargaan Best Greenship Innovation 8 Desember 2025
  • Kepala Daerah Kerap Terjerat Korupsi, Guru Besar UGM Sebut Dampak dari Mahalnya Biaya Politik 8 Desember 2025
  • RSA UGM Berangkatkan Tim Medis Gabungan AHS Bantu Korban Banjir Aceh 8 Desember 2025
  • UGM Bersama ISMP Serahkan Peta Karang dan Padang Lamun Nasional ke Pemerintah 8 Desember 2025
  • Pakar UGM Tekankan Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Dukungan Psikososial bagi Penyintas Banjir Sumatera 8 Desember 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Flora No. 1 Bulaksumur
Yogyakarta, Indonesia 55281
+62 274 589797
+62 274 589797
fateta[at]ugm.ac.id

Info Fakultas

  • Rilis Berita
  • Agenda
  • Akademik
  • Kemahasiswaan
  • Perpustakaan
  • Beasiswa
  • Info Magang
  • Lowongan Kerja
  • Bantuan Hibah
  • Pengabdian
  • Seminar-Workshop

Departemen

  • Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
  • Teknik Pertanian dan Biosistem
  • Teknologi Industri Pertanian

Layanan Akademik Online

  • Layanan Akademik Sarjana
  • Layanan Akademik Pascasarjana

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Permohonan Informasi Publik

Jurnal

  • Agritech
  • Agroindustrial Journal
  • Indonesian Food and Nutrition Progress

© 2025 Fakultas Teknologi Pertanian UGM

Peta SitusAturan PenggunaanKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju