• Tentang UGM
  • Simaster
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Surel
  • PPID UGM
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
  • Tentang Kami
    • Pengantar
    • Sejarah FTP UGM
    • Visi dan Misi
    • Tujuan dan Sasaran
    • Struktur Kelembagaan
      • Senat Fakultas
      • Pengelola Fakultas
      • Pengelola Departemen
      • Pengelola Program Studi
      • Pelaksana Administrasi
      • Unit Manajemen Mutu (UMM)
    • Dies Natalis
    • Tenaga Pendidik
    • Kompetensi Lulusan
    • Fasilitas
      • Perpustakaan
    • Kerjasama
    • Kontak Kami
  • Pendidikan
    • Departemen
    • Program Studi
    • Program Pascasarjana
    • Akreditasi
    • Sistem Pendidikan
    • Persyaratan Menyelesaikan Studi
    • Panduan Akademik
    • Kalender Akademik
    • Summer School NUS & FH Upper Austria
    • SUMMER COURSE
    • Program Fast Track FTP
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
  • Penelitian
    • Laboratorium
      • Inkubator
      • Uji Public Service
      • Pimpinan Laboratorium
    • Jurnal
    • Buku
    • Publikasi
  • Mahasiswa
    • Calon Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • Magang
    • Beasiswa
    • Layanan Mahasiswa
    • Pengajuan Aktivitas Mahasiswa dan SKPI
    • Yudisium dan Wisuda Program Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Pascasarjana
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • Karir
    • Survei Alumni
    • KAGAMA TP
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • Utama
  • Utama
  • hal. 27
Arsip:

Utama

FTP UGM Berjaya di ARC 2021

InformasiMahasiswaPendidikanPenelitianRilis Berita Rabu, 18 Agustus 2021

Annual Regional Convention 2021 Agricultural Engineering Student merupakan pertemuan tahunan mahasiswa dalam bidang Teknik Pertanian se-ASEAN. Acara yang menjadi wadah dalam pengembangan ilmu dan kompetisi mahasiswa terkait beberapa bidang Teknik Pertanian dapat pula diikuti oleh seluruh mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian. Di tahun 2021 ini, FTP UGM mengirimkan 42 tim yang terdiri dari 38 tim dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, serta 4 tim dari Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Acara yang digelar secara daring pada 10 Agustus 2021 tersebut, delegasi dari FTP UGM berhasil membawa 70 medali terdiri dari 23 medali emas, 29 medali perak, 12 medali perunggu, serta 6 medali The Most Favorite. Dengan banyaknya jumlah penghargaan yang dirih oleh UGM, pihak penyelenggara memberikan sertifikat apresiasi sebagai univesitas dengan jumlah partisipan terbanyak.

Pada tahun 2021, ARC diikuti oleh peserta program sarjana dan pascasarjana dari beberapa negara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Thailand, Nepal, Brunei Darussalam, dan Filipina. Bidang lomba yang diselenggarakan meliputi Poster, Research Output Video, Model Construction Video dan Paper. Topik yang diusung yaitu “Advancement of IR 4.0 for Agriculture Sustainability and Food Security” dengan beberapa sub tema, diantaranya Agricultural Engineering, Food Engineering, Biotechnology, Green Technology, dan Agricultural Waste Management.

Medali Poster Research Output Video Model Construction Video Paper Total
Gold 12 7 3 1 23
Silver 18 5 4 2 29
Bronze 7 1 2 2 12
The Most Favorite 4 0 2 0 6

Walaupun pandemi Covid-19 masih berlangsung, hal ini tidak menyurutkan niat mahasiswa FTP UGM dalam berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada sektor teknologi pertanian Indonesia.

Kansei Engineering Memiliki Manfaat untuk Invensi Berkelanjutan

Dies NatalisPendidikanRilis Berita Kamis, 5 Agustus 2021

Yogyakarta, 5 Agustus 2021. Fakultas Teknologi Pertanian UGM menyelenggarakan webinar dan bedah buku: Kansei Engineering untuk Agroindustri. Webinar ini merupakan acara bedah buku jilid tiga yang merupakan rangkaian dari agenda Dies Natalis yang ke-58 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada.

Webinar tersebut membedah buku karya salah satu sivitas akademika Fakultas Teknologi Pertanian UGM, yaitu Dr. Mirwan Ushada, STP. M.App.Life.Sc. yang merupakan Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian FTP UGM yang berjudul ‘Kansei Engineering untuk Agroindustri’. Sebagai pembahas adalah Ir. Markus Hartono S.T., M.Sc., Ph.D.,CHFP.,IPM., Dekan Fakultas Industri Kreatif dan Dosen Prodi Teknik Industri, Universitas Surabaya. Webinar diselenggarakan secara online melalui Zoom Meeting dan YouTube Live Stream yang dimoderatori oleh Rosa Amalia, S.T.P., M.Sc., Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian FTP UGM.

Webinar diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia Dies Natalis ke-58, Dr. Andri Prima Nugroho, S.T.P., M.Sc., dan dibuka oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. yang diwakilkan oleh Prof. Dr. Yudi Pranoto, S.T.P., M.P., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.

Pada sesi pemaparan, Mirwan menyampaikan bahwa buku ini mengangkat permasalahan umum pada agroindustri. Agroindustri memiliki lingkup dalam mengubah nilai tambah dari suatu produk. Ketidakpastian adalah sesuatu yang pasti dalam kehidupan termasuk dalam agroindustri. Pandemi covid merupakan salah satu ketidakpastian yang merupakan tantangan dan berpengaruh pada agroindustri. Kansei berasal dari kata ‘kan’ yang berarti afektif, sensibilitas, dan kesan sedangkan ‘sei’ berarti manusia dan dinamis. Kansei masuk pada parameter manusia sedangkan engineering masuk kepada invensi/rekacipta. Kansei dapat diukur menggunakan parameter verbal dan/atau non-verbal untuk dapat menghasilkan desain luaran seperti perbaikan mutu produk/jasa, penerimaan teknologi, produk/jasa baru, pengembangan sumber daya manusia, dan sistem kerja ergonomis. Kansei engineering memiliki manfaat untuk invensi berkelanjutan dalam mengantisipasi ketidakpastian dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sangat beragam.

Ir. Markus Hartono S.T., M.Sc., Ph.D.,CHFP.,IPM. membahas buku Kansei Engineering untuk Agroindustri dari sisi profil, substansi, dan tantangan kedepannya. Markus menyampaikan bahwa dalam produk/jasa yang ditawarkan biasanya dilihat dalam sisi cost, delivery, dan flexibility. Ia memberi saran untuk menambah penjelasan mengenai potensi dari kansei engineering sebagai pelengkap atau sebagai pengganti bahwa saat ini aspek cost delivery tidak terlalu menjadi poin penting.

Mirwan menambahkan bahwa dalam sebuah sistem industri yang diperhatikan adalah cost, delivery, dan flexibility. Kansei memberikan pandangan baru dalam sisi yang lebih dalam yaitu manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai makhluk berkelompok/sosial. Manusia sebagai makhluk individu, memiliki tiga kebutuhan yaitu kebutuhan dasar, kebergunaan, dan kenyamanan. Kansei lebih banyak membidik dalam aspek fleksibilitas. Selain itu, kearifan lokal juga merupakan salah satu poin penting yang diperhatikan dalam kansei engineering. Selain dengan disesuaikan dengan kearifan lokal dalam suatu daerah tertentu, kansei engineering juga disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.

Markus berpendapat bahwa metode ini sangat penting untuk engineer atau designer. Ada hal yang penting selain fleksibilitas yaitu kebutuhan afektif yang menjadi titik penting dalam kansei. Cakupan definisi kansei engineering khususnya yang terkait dengan agroindustri dalam buku masih perlu ditambahkan. Di dalam buku terdapat pembahasan mengenai atap lumut yang ada di Jepang dan Indonesia, dijelaskan dalam buku bahwa pada saat diterapkan atap lumut, di jepang sedang musim panas sehingga menginginkan sesuatu yang segar, yang dipertanyakan adalah apakah dengan kansei engineering dapat mengubah persepsi dan inovasi atap lumut tersebut masih tetap bisa digunakan dalam musim dingin, di Jepang maupun di Indonesia. Mirwan menambahkan bahwa metode pengembangan saat ini adalah pengembangan kansei cerdas yang berfokus hanya pada dua musim sehingga bahasannya tidak sampai kepada musim dingin (winter) di Jepang.

Markus menyampaikan, sebagai designer dan engineer harus memperhatikan bagaimana kita bisa mengetahui kebutuhan konsumen sebelum konsumen mengatakannya. Hal ini sangat berkaitan dengan kansei engineering untuk itu kansei memang harus dinamis. Mirwan menambahkan bahwa semakin banyak bias dari suku, usia, pengalaman, makin bisa mengakomodasi skenario. Kansei harus bersifat multidisiplin, sehingga hal ini menjadi sebuah tantangan terutama kepada mahasiswa.

Webinar dihadiri oleh sekitar 150 orang yang berasal dari mahasiswa, umum, dan dosen. Diskusi diisi dengan enam pertanyaan mengenai pengaruh pandemi terhadap kansei, parameter yang dijadikan variabel dalam kansei, cara memvalidasi parameter kansei, mengenai masyarakat indonesia yang cenderung tidak memerlukan inovasi, pendekatan kansei engineering dalam mendukung program pemberdayaan masyarakat, dan bagaimana kansei dapat mengantisipasi perubahan di masa depan. Webinar diakhiri dengan sesi ramah tamah dengan narasumber, pengumuman penerimaan doorprize, dan foto virtual bersama.

UMKM Sulit Berkembang di Masa Pandemi

Dies NatalisPendidikanRilis Berita Rabu, 4 Agustus 2021

Yogyakarta, 4 Agustus 2021. Fakultas Teknologi Pertanian UGM menyelenggarakan Webinar Best Practice Pengabdian Masyarakat Terintegrasi. Webinar ini merupakan rangkaian dari agenda Dies Natalis yang ke-58 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada.

Webinar membahas mengenai “Ketahanan Pangan di Masa Pandemi” oleh Dr. Rini Yanti, S.T.P., MP., Dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, “Mekanisasi Pasca Panen dan Pengolahan Pangan pada Level Petani” oleh Dr. Joko Nugroho Wahyu Karyadi, S.T.P., M.Eng., Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, “Lini Masa Pemberdayaan Industri Rumahan” oleh Dr. Jumeri S.T.P., M.Si., Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian, dan “Industri Rumahan: Antara Harapan dan Tantangan” oleh Utik Suryani, pelaku industri rumah tangga Desa Tuksono, Sentolo, Kulonprogo. Webinar diselenggarakan secara online melalui Zoom Meeting dan YouTube Live Stream yang dimoderatori oleh Dr. Ir. Priyanto Triwitono, M.P., Dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian FTP UGM.

Webinar diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia Dies Natalis ke-58, Dr. Andri Prima Nugroho, S.T.P., M.Sc., dan dibuka oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. yang diwakilkan oleh Dr. Sri Rahayoe S.T.P., MP., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pelayanan Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni.

Dr. Joko Nugroho Wahyu Karyadi, S.T.P., M.Eng. sebagai pembicara pertama menyampaikan bahwa pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah dengan pendekatan alat dan mesin. Desa Prawoto, Kec. Sukolilo, Pati, Jawa Tengah memiliki permasalahan yang sering terjadi terkait dengan pertanian yaitu petani sering mendapatkan harga rendah, mutu jagung rendah, dan berjamur. Dilakukan Program riset nasional yang merupakan bentuk penerapan pengeringan, dibantukan dalam bentuk mesin pengering.

Desa Selopamioro, Kec. Imogiri, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta  memiliki permasalahan kapasitas produksi dan pemasaran produk pada pengusaha tempe, kripik, bawang goreng, dan singkong. Untuk itu, dikenalkan mesin pengupasan kedelai, mesin pengiris tempe, alat pengiris bawang dan mesin spinner, dan freezer untuk penyimpanan singkong.Selain itu juga dikenalkan mesin cabinet dryer berdaya rendah untuk mengeringkan bunga telang dan alat penepungan untuk membuat tiwul instan pada pengusaha tiwul. Pendampingan kepada masyarakat dapat dilakukan secara periodik supaya apa yang disampaikan dapat terus dilakukan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dr. Rini Yanti, S.T.P., MP. sebagai pembicara kedua menyampaikan bahwa pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah dengan pendekatan proses antara lain pengolahan hasil pertanian, penyimpanan, keamanan pangan, bahan tambahan pangan, sanitasi, teknologi, mesin dan peralatan, diversifikasi olahan pangan, aspek gizi, pengemasan, dan perizinan (PIRT dan sertifikat halal). Sasarannya adalah UMKM, Siswa, Kelompok Tani, dharma wanita, dan lain-lain.

Pengabdian masyarakat yang dilakukan ada yang sifatnya insidental saja sehingga hanya ada satu kali kegiatan namun ada juga yang didampingi dari hulu ke hilir. Permasalahan yang sering terjadi adalah minimnya inovasi produk yang dihasilkan sehingga produknya hanya itu-itu saja. Pelatihan yang dilakukan kepada masyarakat disesuaikan dengan komoditas yang dihasilkan pada daerah tersebut. Sedangkan penyuluhan dilakukan tidak hanya untuk komoditas tertentu saja. Selain itu dilakukan juga diskusi mengenai ketahanan pangan di masa pandemi. Diskusi dilakukan oleh banyak pihak dari dalam dan luar departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.

Pelatihan yang sudah dilakukan antara lain pengolahan daging, cincau, salak, yoghurt, labu kuning, olahan tapioka hingga menjadi makanan siap jadi. Pelatihan membuat produk bersama, pengendalian mutu, mengevaluasi, diskusi mengenai pelabelan dan desain kemasan, dan lain-lain.

Dr. Jumeri S.T.P., M.Si. sebagai pembicara ketiga menyampaikan bahwa industri rumahan terbagi menjadi tiga kelompok yaitu tingkat pemula, berkembang, dan maju. Pada awalnya, Desa Tuksono, Sentolo, Kulonprogo merupakan salah satu desa dengan pendapatan warga terendah, sehingga tercetuslah pengabdian masyarakat pada desa tersebut. Sebagian besar, produksi yang dilakukan pada Desa Tuksono adalah produksi tahu, sehingga akan memunculkan banyak limbah tahu. Sehingga diberikan pelatihan berupa produksi tempe gembus dari limbah tahu tersebut untuk meningkatkan pendapatan di desa tersebut.

Beberapa bentuk pengabdian masyarakat di Desa Tuksono adalah dengan melakukan stimulasi bantuan alat-alat yang dapat digunakan untuk pelaku industri rumahan, melakukan inovasi teknologi salah satunya adalah alat pengepresan ampas tahu untuk produksi tempe gembus, melakukan penyuluhan mengenai sanitasi sehingga lingkungan produksi dapat higienis, dan melakukan pelatihan PIRT kepada pelaku industri rumahan.

Utik Suryani, pembicara keempat menyampaikan bahwa kondisi pandemi berdampak pada UMKM, disamping itu adanya aturan pemerintah yang berubah-ubah membuat beberapa UMKM sulit untuk berkembang. Permasalahan saat ini yang sering dihadapi adalah kesulitan dalam menjual produk dan banyak yang kehilangan lapangan kerja. Untuk itu diperlukan strategi agar tetap bisa bertahan dan juga mata rantai yang berhubungan dengan UMKM tersebut tetap berjalan. Dalam masa pandemi, meskipun situasinya sedang sulit, Bu Utik dan lainnya tetap berusaha dan bangkit untuk merintis usaha masker kain, connector, strap masker,  dan lain-lain dan dijual secara offline maupun online.

Webinar dihadiri oleh sekitar 145 orang yang berasal dari mahasiswa, umum, dan dosen. Diskusi diisi dengan enam pertanyaan mengenai kiat-kiat mempertahankan kolaborasi dengan mitra sehingga bisa berkesinambungan, bantuan mesin, sasaran pendampingan, saran mengenai pembuatan gudeg Yogyakarta siap saji, mengenai tempe menjes malang, dan cara supaya bisa mendapat pendampingan. Webinar diakhiri dengan sesi ramah tamah dengan narasumber dan foto virtual bersama.

 

MOOCs Membuka Peluang bagi Masyarakat Luas untuk Belajar Secara Non Formal

Dies NatalisMahasiswaPendidikanPenelitianRilis Berita Jumat, 30 Juli 2021

Yogyakarta, 30 Juli 2021. Fakultas Teknologi Pertanian UGM menyelenggarakan Grand Launching Massive Open Online Course (MOOCs) yang masih merupakan rangkaian dari agenda Dies Natalis yang ke-58 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan MOOCs yang dikembangkan oleh Fakultas Teknologi Pertanian UGM kepada khalayak umum dan meningkatkan antusiasme masyarakat untuk lebih mendalami teknologi pertanian dan juga menarik minat calon siswa untuk belajar di FTP UGM.

Grand Launching ini diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia Dies Natalis ke-58, Dr. Andri Prima Nugroho, S.T.P., M.Sc., sambutan oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., dan sambutan sekaligus pembukaan acara secara resmi  oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan (PPK) UGM, Prof. Dr. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr. Grand Launching MOOCs diselenggarakan secara online melalui Zoom Meeting dan YouTube Live Stream dengan Dr. Irwan Endrayanto Aluicius, S.Si., M.Sc., Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri, S.T.P, M.Sc., dan Andika Wicaksono Putro, S.T.P, M.Sc. sebagai narasumber.

Pengaruh teknologi dalam penyelenggaraan pendidikan semakin lama semakin terasa. Teknologi pendidikan dapat memberikan kemudahan informasi dan penyampaian materi sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan tidak menjadi kendala terkhusus pada saat pembelajaran secara daring. Hal ini mendukung berkembangnya Massive Open Online Courses atau yang dikenal dengan singkatan MOOCs. MOOCs merupakan bentuk pendidikan di masa depan yang mengusung prinsip keterbukaan dan memanfaatkan kecanggihan teknologi sehingga khalayak umum dapat mengakses materi pembelajaran baik secara berbayar maupun gratis. Dengan karakteristik seperti itu, MOOCs membuka peluang bagi masyarakat luas untuk belajar secara non formal.

Terdapat 2 buah MOOCs yang dikembangkan oleh Fakultas Teknologi Pertanian di tahun 2021, diantaranya MOOCs Teori Uji Sensoris dan Praktikum Uji Sensoris. Uji Sensoris dipilih menjadi mata kuliah unggulan karena ketertarikan masyarakat di bidang evaluasi sensori semakin meningkat. Peningkatan ini disebabkan oleh teknik evaluasi sensori yang mudah untuk diterapkan dalam menganalisis produk makanan atau minuman dengan menggunakan panca indra manusia.

Teori Uji Sensoris menawarkan 7 buah topik dengan bobot setara dengan 1 SKS, serta Praktikum Uji Sensoris dengan 9 buah topik praktikum dengan bobot 1 SKS. Praktikum Uji Sensoris menggunakan paket sensory kit sebagai media pembelajaran yang menunjang pengalaman belajar mahasiswa di rumah masing-masing selama pandemi. Harapannya, mahasiswa dapat mempraktikan langsung di rumah, serta mendiskusikan hasilnya melalui forum online sehingga mudah untuk menganalisis data serta implementasinya.

Grand Launching MOOCs dihadiri oleh sekitar 141 orang yang yang berasal dari civitas akademika UGM, mahasiswa FTP se-Indonesia, siswa sekolah menengah se-Indonesia, dan umum. Diskusi diisi dengan empat pertanyaan mengenai sistem pembelajaran uji sensoris, sistem kuis tiap topik, perbedaan program MOOCs dan program permata pangan, dan mekanisme melakukan tes sensorisnya serta kapankah dinyatakan lulus atau tidak. Grand Launching diakhiri dengan sesi penayangan video closing, closing remarks oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., ramah tamah dengan narasumber dan foto virtual bersama.

Meningkatkan Kualitas Media Pembelajaran: sebagai Dosen Harus “Melek Situasi”

Dies NatalisPendidikanRilis Berita Jumat, 30 Juli 2021

Yogyakarta, 28 Juli 2021. Fakultas Teknologi Pertanian UGM menyelenggarakan Workshop “Peningkatan Kualitas Media Pembelajaran”. Workshop ini masih merupakan rangkaian dari agenda Dies Natalis yang ke-58 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada.

Webinar diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia Dies Natalis ke-58, Dr. Andri Prima Nugroho, S.T.P., M.Sc., dan dibuka oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. Workshop tersebut membahas mengenai bagaimana cara menerapkan metode pembelajaran yang efektif dan berkualitas sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di masa yang akan datang dengan I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D., Dosen Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik UGM sebagai narasumber. Webinar diselenggarakan secara online melalui Zoom Meeting dan YouTube Live Stream yang dimoderatori oleh Rendayu Jonda Neisyafitri, STP. M.Sc Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian FTP UGM.

Pada sesi pemaparan, Pak Andi, sapaan akrab I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D., mengatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas media pembelajaran, sebagai dosen harus “melek situasi”. Perbedaan usia dan generasi antara dosen dan mahasiswa semakin nyata, sehingga mengharuskan dosen untuk belajar lebih lagi agar dapat melakukan pendekatan dengan mahasiswa. Pendekatan dapat dengan menggunakan bahasa-bahasa yang dekat dengan anak muda (Youtube, Whatsapp, Instagram, Tiktok) agar lebih mudah diterima.

Pada dasarnya, semua orang memiliki sifat kalau bisa sesuka hati menikmati sesuatu, kenapa harus mengikuti jadwal. Untuk itu prinsip utama yang harus dipegang adalah “learning should be anywhere & anytime”. Dari hal tersebut dapat dilihat betapa pentingnya pembelajaran itu direkam sehingga bisa dilihat kapan saja, dimana saja, dan bisa berkali-kali. Selain itu, video rekaman juga menjadi sebuah investasi karena prinsip bahan ajar akan selalu sama sampai kapanpun. Agar lebih menarik, bahan ajar bisa disusun menjadi animasi atau divisualisasikan, tidak hanya berupa deskripsi sehingga harapannya mahasiswa menjadi lebih mudah untuk memahami. Animasi dibuat bisa dengan power point yang memiliki komponen animasi yang sederhana, seperti menggeser, memutar, hilang/muncul. Kreativitas akan muncul saat komponen animasi yang sederhana itu digabungkan.

Keramaian kelas akan memupuk semangat dosen untuk mengajar. Ketika membuat interaksinya anonymous, maka partisipasinya banyak, namun saat diminta untuk menjawab dengan nama maka partisipasinya sedikit. Untuk keramaian kelas, maka tidak perlu partisipasi dengan nama karena bukan evaluasi individu. Belajar menikmati keramaian dengan cara berbeda.

Penyajian yang baik itu yang multidisiplin agar lebih mudah dipahami oleh mahasiswa. Selain itu, juga bisa menggunakan analogi yang lebih sederhana. Mengasosiasikan ilmu kita dengan sesuatu yang baru trend. Bisa dengan membuat podcast dengan team teaching, membuat video singkat 1 menit (berisi audio dan animasi) yang akan menjadi teaser kemudian dapat di share di WA, teaching in social media karena anak muda adanya di sosial media.

Hal-hal yang menjadi poin penting dalam peningkatan media pembelajaran adalah “delivery”, antara lain story telling, alat (zoom, google meet, webex, dan lain-lain), interaksi di kelas (kahoot, mentimeter, dan lain-lain), keterampilan sederhana (menyingkat link), kuis menjawab singkat, posisi dengan komputer dan kamera (tidak bergerak terlalu jauh, selalu oncam), antusiasme (energi tidak berubah dari awal sampai akhir), lebih banyak melihat kamera seakan-akan audience memperhatikan kita, selalu siap presentasi untuk dishare, kalau ada kendala koneksi harus cepat switch-nya, siapkan alat peraga, evaluasi (kuis menggunakan google form, kahoot, dan lain-lain), evaluasi pembelajaran di akhir kuliah (masukan dari mahasiswa, opini, dan lain-lain).

Webinar dihadiri oleh sekitar 42 orang yang merupakan dosen dan civitas akademika Fakultas Teknologi Pertanian. Diskusi diisi dengan empat pertanyaan mengenai tips membuat video agar menarik dan mendapatkan banyak audience, sharing mengenai pentingnya hardware, humanware, dan software, regulasi mengenai pendidikan karakter, cara menumbuhkan jiwa volunteer-isme, dan tips supaya rekaman tidak hanya berinteraksi kepada mahasiswa saat kelas namun juga berinteraksi pada audience yang nantinya akan melihat rekamannya. Terakhir, Pak Andi menambahkan bahwa tidak perlu memaksa mahasiswa atas sesuatu yang tidak bisa kita kontrol karena hanya akan menjatuhkan diri kita sendiri. Webinar diakhiri dengan sesi ramah tamah dengan narasumber dan foto virtual bersama.

 

1…2526272829…47

Berita Terakhir

  • Southeast Asia Friendship Initiative Perkuat Kolaborasi Mahasiswa NUS dan UGM
  • Kolaborasi Mahasiswa NUS dan UGM Bahas Ketahanan Pangan dan Rantai Pasok Buah Salak
  • FTP UGM Dukung Penyusunan Raperda Keamanan dan Mutu Pangan Asal Hewan DIY
  • 35 Wisudawan Pascasarjana FTP UGM Ikuti Prosesi Pelepasan Wisuda Periode III 2024/2025
  • FTP UGM Berkontribusi dalam Pembahasan Hasil Kajian Sentra Omah Jadah Kaliurang

Berita UGM

Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Flora No. 1 Bulaksumur
Yogyakarta, Indonesia 55281
+62 274 589797
+62 274 589797
fateta[at]ugm.ac.id

Info Fakultas

  • Rilis Berita
  • Agenda
  • Akademik
  • Kemahasiswaan
  • Perpustakaan
  • Beasiswa
  • Info Magang
  • Lowongan Kerja
  • Bantuan Hibah
  • Pengabdian
  • Seminar-Workshop

Departemen

  • Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
  • Teknik Pertanian dan Biosistem
  • Teknologi Industri Pertanian

Layanan Akademik Online

  • Layanan Akademik Sarjana
  • Layanan Akademik Pascasarjana

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Permohonan Informasi Publik

Jurnal

  • Agritech
  • Agroindustrial Journal
  • Indonesian Food and Nutrition Progress

© 2024 Fakultas Teknologi Pertanian UGM

Peta SitusAturan PenggunaanKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY