Senin, 27 Maret 2023 Fakultas Teknologi Pertanian UGM melaksanakan kegiatan Penandatanganan MoU dengan Ehime University dan S&B Foods Inc., Japan. Penandatanganan dilakukan oleh Dekan FTP UGM Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., Executive Managing Director S&B Foods Japan Kazuhiko Kojima, dan disaksikan oleh perwakilan dari Dept. of Biosciences Graduate School of Agriculture, Ehime University. Kerjasama ini dilakukan untuk pengembangan dan inovasi rempah-rempah dan herbal di Indonesia pada sektor pangan dan kesehatan.
Sebelum kegiatan talkshow dimulai, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama UGM Ignatius Susatyo Wijoyo, M.M., dalam sambutannya menyampaikan “We hope this cooperation can be the trigger to leverage Indonesian spices’ prestige in the world stage, as the parties will develop and innovate the Indonesian spices and herbs in the food and health sector, also promoting network between academics, business, and government.”
Dalam pelaksanaannya, juga diadakan Talk Show Online dengan tema “Spices and Herbs for Health” oleh narasumber yaitu Dekan FTP UGM, Direktur Penelitian UGM Dr. Mirwan Ushada, S.T.P., M.App.Life.Sc., Dosen FKKMK UGM Prof. Dr. Mustofa, Apt, M.Kes., Perwakilan S&B Foods Inc., Japan Hiroyuki Onda, and Dosen Dept. of Biosciences, Graduate School of Agriculture, Ehime University Prof. Takuya Sugahara.
Pada sesi pertama, Mirwan Ushada sebagai narasumber menyampaikan topik “Spices Cosmopolis: From Indonesia to World Heritage”. Pada sesinya, ia menyampaikan rempah-rempah terkait dengan 3 kata kunci yaitu enak, sehat, dan berkualitas hidup. Rempah-rempah dapat meningkatkan kualitas hidup (kesehatan). Spice cosmopolis adalah zona atau wilayah termasuk perkotaan dan sub-perkotaan yang terhubung
secara langsung dan tidak langsung dalam banyak dimensi. Rute rempah-rempah telah menghubungkan komoditas melalui berbagai daerah. Ada 20 titik masuk rekonstruksi jalur rempah di antara Pulau Indonesia.
Sesi dilanjutkan oleh Mustofa dengan pemaparannya berjudul “Medical functions of Jamu and Herbs”, ia menjelaskan jamu adalah obat tradisional Indonesia yang sebagian besar berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Jamu sudah dipraktekkan sejak dulu dan penggunaannya semakin meningkat. Berdasarkan penelitian di Indonesia, ada hampir 60% penduduk yang menggunakan Obat Tradisional dan juga kecenderungan kembali ke alam tentang kesadaran akan gaya hidup sehat di masyarakat.
Masih pada sesi pertama, dilanjutkan dengan Hiroyuki Onda yang mempresentasikan pemaparannya yang berjudul “Introduction of S&B Foods”. Hiroyuki mengenalkan bagaimana awal mula perkembangan rempah-rempah di Jepang. Masakan tradisional Jepang juga menggunakan rempah-rempah seperti wasabi dan lada Jepang. Pada tahun 1987, terdapat peluncuran rempah-rempah segar dan ada banyak pertanian yang dikontrak di seluruh Jepang. Pada tahun 2000, R&D memperluas bumbu herbal dan line-up campuran bumbu, organik & fairtra, penjualan merek terkenal asing, dan produk fungsional.
Setelah sesi pertama selesai, dilanjutkan dengan sesi 2. Dekan menyampaikan pemaparannya berjudul “Functional Food from Indonesian Local Commodities”. Ia menyampaikan saat ini, kesadaran masyarakat meningkat untuk menjaga kesehatannya. Dalam hal ini, makanan yang menentukan kesehatan mempunyai peran penting dalam hidup sebagai pemasok nutrisi dan penentu gaya hidup, dengan memanfaatkan secara maksimal seperti makanan lezat, sehat, dan juga kebahagiaan.
Pada sesi penutup, pemarapan dilakukan oleh Takuya Sugahara dengan judul “Health functions”, Ia menyampaikan bahwa di Jepang, ada 2 klasifikasi makanan dengan klaim kesehatan, yang pertama adalah makanan pada umumnya, yang kedua adalah makanan dengan klaim kesehatan terdiri dari makanan dengan Klaim Fungsi Nutrisi (FNFC), Makanan untuk Kesehatan Tertentu menggunakan (FOSHU), dan Makanan dengan Klaim Fungsi (FFC) FFC diberi tahu makanan yang dapat diberi label oleh produsen sebagai makanan fungsional pada paket dengan risiko sendiri. Penggunaan herbal dan rempah-rempah sangat luar biasa penting sepanjang sejarah. Banyak rempah-rempah dirayakan karena khasiat obatnya jauh sebelumnya penggunaan kuliner.