Selasa, 13 September 2022 terselenggara Webinar yang mempertemukan pemilik kebijakan dan pemilik ilmu teknologi pertanian se-Indonesia. Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM bekerjasama dengan Forum Komunikasi Perguruan Tinggi – Teknologi Pertanian Indonesia (FKPT-TPI) menyelenggarakan Webinar bertajuk “Meningkatkan Peran Keilmuan Teknologi Pertanian Dalam Menghadapi Tantangan Pangan Masa Depan”. Webinar juga dilakukan secara luring di auditorium Kamarijani Soenjoto, dengan mengundang pimpinan fakultas, departemen, dan program studi yang menyelenggarakan pendidikan teknologi pertanian di seluruh Indonesia. Selain FKPT-TPI, Webinar juga mengundang Ketua Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA), Ketua Asosiasi Profesi Teknologi Agroindustri (APTA), Ketua Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), dan mahasiswa Pascasarjana FTP UGM. Webinar dilaksanakan secara bauran menggunakan media online zoom, live streaming Youtube, dan di Auditorium Kamarijani-Soenjoto. Webinar sebagai bagian rangkaian Dies Natalis FTP UGM ke-59 dan mengawali Dies Natalis UGM ke-73 yang bertema “Pangan Berdaulat, Bangsa Bermartabat”.
Webinar diawali dengan sambutan dari Dekan FTP UGM, Prof.Dr.Ir. Eni Harmayani, M.Sc dan Ketua Senat FTP UGM, Prof.Dr.Ir. Umar Santoso, M.Sc. Dalam sambutan tersebut disampaikan bahwa Webinar merupakan dialog konstruktif untuk meneguhkan peran keilmuan teknologi pertanian dalam menghadapi tantangan pangan masa depan. Narasumber pertama, Kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS) RI yang diwakili oleh Deputi Penganekargaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P., menyampaikan arah kebijakan pangan di Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan. Ada delapan kebutuhan IPTEK untuk menyelesaikan permasalahan pangan di masa depan: 1) Teknologi pasca panen untuk mengurangi food losses , 2) Teknologi penyimpanan pangan untuk memperpanjang umur simpan, 3) Pengembangan teknologi pengolahan pangan, termasuk penggunaan Bahan Tambahan Pangan, 4) Pengembangan metode cepat identifikasi dan kuantifikasi cemaran pangan, 5) Pengembangan Biofortifikasi (fortifikasi pada pangan), 6) Pengembangan sistem dan proses untuk meminimalkan kerusakan zat gizi mikro dan penerapan sanitasi hygiene, 7) Penggunaan iradiasi pangan, smart farming, modern biotechnology, dan 8) Teknologi informasi di sepanjang rantai pangan. Delapan kebutuhan ini menjadi peluang dan tantangan bagi pemilik ilmu teknologi pertanian, bagaimana lulusannya memiliki kompetensi yang dapat berperan dalam penyelesaian pangan masa depan tersebut.
Prof.Dr.Ir. Sahid Susanto, MS selaku Ketua Komisi 1 Senat FTP UGM menyampaikan landasan keilmuan teknologi pertanian dan perannnya dalam menghadapi tantangan IPTEK di bidang pangan. Senat FTP UGM pada tahun 2021 menyusun dokumen terkait struktur keilmuan ilmu teknologi pertanian dengan sistem manajemen keilmuan yang berorientasi jauh ke depan. Prof. Sahid menyampaikan, dengan arsitektur keilmuan yang jelas dan kokoh maka akan dapat diimplementasikan pengembangan bidang ilmu dalam lingkup teknologi pertanian melalui Tri Dharma sehingga ilmu yang dikembangkan akan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan bangsa dan kemanusiaan. Narasumber ketiga, Dr.Ir. Feri Arlius, M.Sc, ketua FKPT-TPI menyampaikan materi bagaimana meningkatkan peran FKPT-TPI untuk mewujudkan smart institution di bidang agroindustri yang berkelanjutan. Pada sesi akhir, wrap up oleh Prof.Dr.Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr, telah terbangun dialog interaktif dan konstruktif antara birokrasi sebagai pemilik kebijakan dan pemilik ilmu teknologi pertanian se-Indonesia tentang peran IPTEK dalam menghadapi tantangan pangan masa depan. FKPT-TPI adalah jembatan yang menghubungkan antara birokrasi dengan akademisi melalui relevansi, konvergensi, dan kolaborasi.