Dalam rangka memperluas jejaring dan wawasan keilmuan teknologi pangan secara global, mahasiswa pascasarjana Prodi S2 Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) Fakultas Teknologi Pertanian UGM tahun angkatan 2010-2011 melaksanakan study tour ke salah satu negara Asia Tenggara yang cukup maju bidang teknologi pangan dan agro-industri, yaitu Thailand. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 4-8 Juli 2012 yang diikuti oleh 25 orang mahasiswa ITP angkatan 2010 dan 2011 dengan dosen pendamping Dr. Yudi Pranoto, STP, MP sekaligus selaku Kaprodi S2 ITP. Pemilihan lokasi study tour ke negara Thailand didasarkan alasan bahwa Thailand merupakan salah satu pengembang konsep agro-industri, di mana karakteristik wilayah dan hasil pertaniannya mirip dengan Indonesia. Selain itu, manajemen dan pengolahan hasil-hasil pertanian yang sudah maju dan modern menyebabkan perlunya kita broadening keilmuan dan teknologi sehingga nilai-nilai positif dari negara Thailand bisa dipertimbangkan untuk diterapkan di bidang yang relevan di Indonesia.
Kegiatan study tour ini diawali dengan kunjungan ke The Institute of Food Research and Product Development (IFRPD). IFRPD didirikan pada tahun 1968, merupakan lembaga dengan status setara dengan fakultas akademik yang berada di Kasetsart University. Fungsi utama IFRPD adalah sebagai lembaga penelitian makanan dan pengembangan produk dari sumber daya pertanian untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas makanan yang kompatibel dengan meningkatnya permintaan dari masyarakat lokal dan industri makanan.
Institut ini juga mengatur program pelatihan dalam ilmu dan teknologi pangan untuk melayani industri lokal serta dari negara lain. Banyak program non-gelar atau workshop telah dikembangkan selama bertahun-tahun untuk memberikan kesempatan belajar dan pengalaman praktis untuk kebutuhan profesional. Beberapa program pelatihan telah ditawarkan secara teratur sementara beberapa program yang lain dapat diatur sesuai permintaan.
Untuk kepentingan kalangan industri, IFRPD menyediakan jasa penentuan proses termal dan pengolahan di tingkat skala pilot/percontohan untuk kelayakan serta studi pemasaran. Layanan yang dikembangkan pada pilot plant ini adalah proses pengalengan dan pemasakan menggunakan ekstrusi, mesin pembuat cookies dan mie, pembuatan anggur dan tamarind, peralatan pengeringan, retort, dan lain-lain. Pada kesempatan ini, rombongan ITP diberikan kesempatan untuk melihat proses ekstrusi di dalam pilot plant. Teknologi ekstrusi memungkinkan kita untuk melakukan serangkaian proses pengolahan seperti mencampur, menggiling, memasak, mendinginkan, mengeringkan dan mencetak dalam satu rangkaian proses saja. Belum lagi produk makanan yang dihasilkan oleh teknologi ini sangat beragam.
Masih pada hari yang sama, kunjungan di lanjutkan ke Faculty of Agro-Industry di Kasetsart University, yang didirikan pada tanggal 23 November 1980. Rombongan diterima oleh Assoc. Prof. Vanee Chonhenchob, Ph.D selaku Associate Dean for International Relations, dan juga bertemu Bapak M. Prasetya Kurniawan, STP. M.Sc salah seorang staf pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UGM yang sedang mengambil studi Ph.D di Faculty of Agro-Industry KU. Fakultas tersebut saat ini memiliki 6 departemen atau jurusan, yaitu :
1. Agro-Industry Technology Management
2. Biotechnology
3. Food Science and Technology
4. Packaging and Material Technology
5. Product Development
6. Textile Science
Suasana perkuliahan di Fakultas Agro-Industri Kasetsart University sangat mendukung mahasiswa untuk proses belajar. Fakultas ini mempunyai beberapa kawasan bangunan lama dan bangunan baru yang mempunyai nilai seni tinggi di setiap ruangannya yang digunakan sebagai tempat kuliah, tempat berdiskusi, perpustakaan, dan laboratoium. Dengan lengkapnya fasilitas laboratorium yang diiringi dengan hadirnya beberapa alat modern yang diklaim baru pertama kali ada di Asia Tenggara, semisal GC-MS dengan dua kolom, akan sangat menunjang penelitian para mahasiswa dan penelitinya.
Hari selanjutnya rombongan ITP melanjutkan perjalanan menuju National Corn and Sorghum Research Center (NCSRC), sebuah Pusat Penelitian Jagung dan Sorghum Nasional dibawah naungan Kasetsart University yang terletak di jalan Mitrapap sekitar 155 km sebelah timur laut Bangkok di Kabupaten Pakchong, Provinsi Nakhon Ratchasima. Rombongan diterima oleh Direktur nya Mr. Thamrongsilpa Pothisoong. Dalam penjelasannya, pusat penelitian ini didirikan pada tahun 1969 dengan luas total dari 2.589 Rais (414 ha). Pusat Penelitian terdiri dari 5 unit resmi: Student Training Unit, Academic Services and Technology Transfer Unit, Research Service Unit, Seed Production and Multiplication Unit.
NCSRC dilengkapi fasilitas penunjang berupa Laboratorium Kultur Jaringan dan Bioteknologi, Pabrik Teknologi dan Pengolahan Benih, Ruang Penyimpanan Bibit, serta Guest House dan International Dormitory. Lembaga ini melaksanakan kegiatan antara lain penelitian di bidang jagung, sorgum dan tanaman lainya, layanan penelitian untuk perkuliahan, ilmuwan, peneliti dan mahasiswa, masyarakat umum (4 kali setahun), produksi benih jagung dan sorghum serta kerjasama penelitian dengan publik dan lembaga swasta di Thailand dan luar negeri.
Setelah selesai pemaparan oleh pimpinan lembaga, rombongan disuguhi produk jagung manis rebus dan sari jagung yang diproduksi oleh pusat penelitian ini. Jagung yang dihasilkan berukuran besar dan minim kerusakan, selanjutnya untuk perebusan digunakan air garam sehingga rasa yang muncul menjadi lebih nikmat. Sedangkan produk sari jagung dibuat secara murni dan dikemas menggunakan kemasan botol plastik sehingga praktis untuk dibawa.
Tak jauh dari kompleks pusat penelitian dan perkebunannya terdapat sebuah supermarket yang menjual aneka ragam produk yang dihasilkan, antara lain jagung mentah, sari jagung, tepung jagung dan tepung sorgum, yoghurt jagung, dan produk olahan jagung dan sorgum lainnya yang bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah. Meskipun berada jauh dari pusat kota, pusat perbelanjaan ini relatif ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ingin membeli produk-produk olahan tersebut.
Pada hari yang sama, selanjutnya rombongan ITP UGM beserta beberapa mahasiswa dari Faculty of Agro-Industry, Kasetsart University berkunjung ke sebuah pabrik pengolah daging ayam yang sudah terkenal secara internasional yaitu PT. Charoen Phokphand Food, khususnya di unit Slaughter House dan Further Processing Plant. Sebenarnya perusahaan ini tidak hanya bergerak dalam bidang pengolahan daging ayam saja, namun usahanya sudah mencakup bidang pertanian, pakan ternak, peternakan, hingga otomotif, dan telah mengembangkan usaha ke berbagai Negara termasuk Indonesia. PT. Charoen Phokphand menerapkan sistem Halal sehingga kalangan umat muslim tidak perlu khawatir dalam mengonsumsi makanan yang berasal dari perusahaan ini.
Departemen Slaughter House menghasilkan produk mentah baik chilled maupun frozen berupa daging ayam utuh (griller), skinless boneless breast (SBB) atau daging dada tanpa tulang dan tanpa kulit, boneless breast (BB) atau daging dada tanpa tulang, skinless boneless leg (SBL) atau daging paha tanpa tulang dan tanpa kulit, boneless leg (BL) atau daging paha tanpa tulang, daging sayat (fillet), sayap utuh (full wing), dan kulit (skin). Produk tersebut merupakan produk utama dari departemen Slaugter House yang akan dijual di berbagai supermarket dan beberapa rumah makan lainnya. Selain itu, produk utama ini nantinya akan dikirim ke departemen Further Processing Plant. Departemen Futher Processing Plant menghasilkan produk yang terdiri dari tiga macam kelompok yaitu produk cetak (forming), produk direct frying, dan produk panggang. Di akhir kunjungan, rombongan dari ITP dan Kasetsart University dipersilakan untuk mencicipi beberapa produk dari PT. Charoen Phokphand yang berupa nugget ayam dan daging ayam panggang, fresh from the plant.
Pada hari ketiga, rombongan berkesempatan mencoba moda angkutan air berupa perahu atau boat yang menyusuri Sungai Chao Phraya dalam perjalanan menuju istana raja atau grand palace dan wat po. Transportasi air dengan perahu motor melalui sungai ini merupakan salah satu moda transportasi yang handal di tengah keramaian Kota Bangkok untuk bepergian ke suatu lokasi dan sangat menarik terutama bagi turis asing.
Terima kasih banyak diucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan study tour ini, semoga banyak manfaat untuk kemajuan pendidikan, penelitian ataupun pengembangan industri bidang pangan di Indonesia. Besar harapan agar acara seperti ini bisa berkelanjutan di tahun-tahun yang akan datang. Terima kasih, khop khun khrap!